LOVE OR MONEY 🔞[✔]

64

STORY: LOVE OR MONEY🔞

#EDISIREVISI

#PART64

CAST:
Han Jieun || Jeon Jungkook || Kim Seokjin || Song Hye Kyo

GENRE:
Marriagelife ~ Romance ~ Konflik ~ Sad

BY: Dewi Kim

.

.

.

            ***_____Happy Reading_____***

JEON JUNGKOOK POV

Dua tahun hidupku berlalu begitu saja, tanpa warna, tanpa tawa dan tanpa cinta.

Tentang hubunganku dengan Hye-Kyo sendiri, semuanya jauh dari kata baik-baik saja. Aku dan wanita itu memang masih terikat menjadi suami istri sampai detik ini, tetapi itu hanya sebatas formalitas saja.

Karena kenyataannya, hubungan yang tampak terjalin baik di depan media itu nyatanya hanyalah sebuah topeng, topeng yang dipakai oleh Halmoni untuk menekan status Hanjung.

Aku tidak tau kenapa hidupku bisa sekacau dan serumit ini, sakitnya mencintai bahkan dipaksa menandatangani perceraian di saat aku sama sekali tidak menginginkannya, masih begitu terasa sampai saat ini.

Sungguh, aku benar-benar tersiksa dengan status yang mengikatku sekarang, status yang bahkan sangat-sangat tidak ingin aku pertahankan.

Berkali-kali aku menginginkan sebuah perceraian, akan tetapi wanita itu tetap tidak mau mengajukan gugatan dan malah tetap kekeuh untuk mempertahankannya.

Walaupun sedari awal, sejak pertama kali aku di bawa paksa pulang ke Seoul oleh Halmoni, aku sudah mengatakan padanya, kalau hubungan ini kedepannya tidak akan sama seperti sebelumnya karena aku sadar hatiku sepenuhnya di bawa pergi oleh Jieun.

Aku tau, Halmoni tidak akan dengan mudah mengabulkan perceraian di antara kami berdua, kecuali Hye-Kyo sendiri yang mengajukan perpisahan denganku.

Entah apa yang membuat wanita itu terus bertahan meskipun setiap hari kuabaikan dan kuacuhkan. Dia adalah wanita yang baik, aku yakin dia bisa mendapatkan pria yang jauh lebih baik dariku.

Jauh lebih baik, itu artinya bukan aku, karena aku sudah tidak bisa lagi luluh dengan segala upaya yang dia lakukan untuk meluluhkanku.

Selama ini hanya Hanjung yang bisa membuat hidupku sedikit berwarna, binar matanya yang berwarna kecokelatan, begitu mirip dengan milik Jieun.

Dengan melihat Hanjung, aku merasa bisa melihat Jieun berada di hadapanku. Menyentuhnya bahkan memeluknya.

"Aku merindukanmu, sayang."

"Apa kamu tidak merindukanku di sana?"

Hanya kalimat itu yang terus saja menggelayuti fikiran alam bawah sadarku. Setiap hari, menit dan detik, fikiranku sama sekali tidak pernah lepas darinya.

Setiap perputaran sang waktu, aku selalu berharap hari esoknya, aku bisa di beri kesempatan untuk bertemu kembali dengannya.

Aku benar-benar menjadi sosok yang begitu lemah dan juga rapuh, setelah kehilangan wanita yang telah bertaruh nyawa demi melahirkan putraku ke dunia.

Dia datang membawa cinta yang begitu indah dan sempurna, lalu pergi meninggalkan luka yang sampai saat ini bekasnya masih terbuka seutuhnya, luka itu tidak akan bisa mengering kecuali dia sendiri yang menyembuhkannya.