10

320 61 11
                                    



"Aku, pulang ." Teriakan laki-laki yang baru masuk kedalam rumah megah itu sedikit kesusah untuk kembali menutup pintu karena tangan yang penuh dengan beberapa kantong yang dibawanya , membuat 2 wanita yang sedang asik menonton televisi sedikit terkejut dengan apa yang mereka lihat saat ini . Setelah sadar dari keterkejutannya satu dari wanita yang lebih muda berlari kearah laki-laki yang sudah berhasil menutup pintu utama .

"Ayah apa ini ? " Memperhatikan satu persatu kantongan yang dibawa laki-laki yang dipanggil nya Ayah itu . " Woah, makanan banyak sekali ! Apa ada perayaan khusus ? "

"Saeron-ah cepat bantu Ayah bawa ini kedapur dan suruh Bibi Son untuk menyiapkan ini semua dimeja makan ne ."

"Tumben sekali ." Laki-laki itu menoleh kesumber suara , kemudian tersenyum dan menghampiri wanita yang masih betah duduk disofa ruang tengah tersebut. "Ada apa ? Apa kau baru saja menang tender ?" Menganggukkan kepalanya laki-laki itu kemudian mendekat pada wanita itu kemudian menaruh kedua tangannya pada bahu wanita itu dengan sedikit gerakan seperti memijatnya .

"Bukan hanya menang tender, tapi aku mendapatkan suntikan dana yang begitu besar dari salah satu perusahaan yang benar-benar sulit untuk kugapai selama ini , bahkan dulu saat perusahaan ku masih stabil sulit sekali mengajak mereka untuk bekerja sama tapi hari ini tiba-tiba saja keberuntungan berpihak dengan ku . Makanya untuk sedikit merayakan keberhasilan itu aku membelikan makanan itu semua. "

"Jadi ,,,, apa aku bisa mendapatkan Black card ku lagi ? " ucap wanita itu dengan mata berbinar .

"Hem,, sepertinya belum . Noona kau tau untuk mendapatkan kepercayaan mereka itu sangat sulit jadi aku harus menunjukkan integritas perusahaan ku dengan baik . Setelah semua benar-benar stabil aku akan mengembalikan black card mu , bagaimana ?"

"Baiklah, aku percaya pada Kim Myungsoo. "

"Kalau begitu kita harus pergi untuk menyantap makanan tadi sebelum semuanya dingin dan rasanya tidak akan enak lagi, ayo ." Myungsoo menarik lengan istrinya itu dengan menuntun kearah ruang makan mereka .

"Ayah, Ibu cepatlah aku sudah tidak sabar sepertinya ayam ini enak ."

"Saeron-ah tunggu dulu "

"Eoh,, kenapa ?" Menatap penuh keheranan pada sang Ayah .

"Suzy mana ? , Bibi Son tolong panggil kan suzy untuk bergabung makan dengan kami ."

"Baik Tuan , permisi ."

"Kenapa dia masih disini ? Aku pikir dia sudah pergi ." Menatap heran pada ibunya yang kini mulai menarik kursi didepannya kemudian duduk disana . " Ibu, aku tidak suka dia masih disini ."

"Saeron jaga ucapanmu , bagaimana pun suzy lebih tua darimu sopan lah sedikit ."

"Kau berteriak pada anak mu sendiri demi anak tidak jelas itu ?"

"Aku hanya mengajarkan sopan santun padanya ."

"Eoh,, PAMAN KAU SUDAH PULANG "seketika terkejut akan terikan seseorang dari belakang membuat penghuni meja makan itu mengedarkan pandangan mereka pada sumber suara itu . Kembali terkejut saat seseorang memeluk dari belakang laki-laki yang menjadi kepala rumah tangga disana . Myungsoo membelalakan kedua matanya saat menerima perlakuan suzy yang dirasanya berlebihan itu .

"YAK! Apa yang kau lakukan pada Ayah-ku lepaskan ."

"Ahh,, maafkan aku itu hanya bentuk reflek ku tadi , paman maafkan aku ne . Aku juga begitu karna hampir mati kebosanan didalam kamar ."

"Kenapa kau tidak keluar jika bosan ?"

"Bukan kah kau yang menyuruh ku untuk tidak bertemu dengan istrimu ini " seketika itu juga Myungsoo terbatuk dan langsung menatap istrinya yang kini menatapnya sangat tajam seolah meminta penjelasan dari nya saat itu juga . " Karna dia dan saeron terus berada diruang tengah makanya aku tidak keluar kamar. "

"Sudah, sudah . Suzy lebih baik kau duduk dan ayo kita makan , Noona aku akan menjelaskan semuanya setelah kita makan ne ."

"Wah , makanan nya banyak sekali kebetulan aku sangat lapar ."

"Apa bahkan orangtua mu mengajarkan tata krama padamu cih tidak tau diri sekali bahkan ini bukan rumah mu tapi seolah ini adalah rumah mu ." Suzy seketika menghentikan suapannya dan mengeratkan pegangannya pada sendok dan garpu yang ada ditangannya, menatap lurus kedepan dengan rahang yang mengeras.

"Saeron sudah berapa kali Ayah bilang ...

"Cukup ."

"Noona,,

"Myungsoo , sudah berapa kali hari ini kau meninggikan suara pada anakmu sendiri hanya karna anak yang tak jelas seperti dia , dan kau " Shin Hye Sun wanita itu sedikit meninggikan suarnya saat menunjuk suzy yang ada dihadapannya . Mata tajam mereka sama-sama bertemu . "Seharusnya kau sadar dimana tempat mu , suami ku hanya menolong mu karna merasa bersalah tapi kau bertingkah seolah suami ku akan selamanya memberi mu tempat dirumah ini ".Ucap wanita itu dengan emosi yang memuncak kemudian berdiri dan mendorong kursinya kebelekang kemudian memutari meja makan itu dan menarik lengan suzy yang masih terduduk disana .

"Noona, apa yang kau lakukan ?"

"DIAM KAU " berteriak didepan suaminya itu kemudian bergeser dan menarik suzy kasar menuju pintu utama , namun belum sampai pintu tangan wanita itu terhempas dan kosong saat gadis yang tadi ditariknya sudah ditarik kembali oleh suaminya.

"Apa yang kau lakukan ?" Menatap suaminya dengan penuh amarah .

"Dia tidak akan kemana-mana, suzy akan tetap disini dirumah ini ."

"Ck, apalagi kali ini ? Kau lihat dia sudah sembuh dan sudah berjalan dengan baik ."

"Aku akan mengadopsi Suzy , jadi dia tidak akan kemana-mana karna mulai saat ini Rumah ini juga akan menjadi Rumahnya jadi tidak ada yang boleh mengusirnya ." Suzy sedikit terkejut akan ucapan myungsoo kemudian menatap wajah merah dari hye sun membuatnya sedikit mengangkat sudut bibirnya . (Welcome to my hell Shin Hye Sun)

"Apa kau bilang ? "

"Aku tidak perlu mengulangi lagi , Suzy kembali ke kamar mu . Kita akan membicarakan ini lagi besok ,aku lelah aku akan tidur dikamar Saeron dan kau bisa tidur dengan ibu mu . " Ucapnya lalu meninggalkan ketiga perempuan itu . Kemudian disusul oleh suzy yang bergerak dan memberikan senyum mengejek pada ibu dan anak itu sebelum berlalu kekamarnya .















Tbc

Battle Scars Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang