"Suzy-ah maaf kan kami terutama ibu mu , kau seharusnya tidak perlu terlibat seperti ini . Jika kau mau kita bisa mundur , aku akan berbicara pada ibu mu kita akan pindah saja keluar negeri dan perlahan sakit hati ibumu akan hilang ." Tersenyum manis suzy kemudian menggelengkan kepalanya dan menatap wanita yang sudah merawat dan menggantikan sosok ibunya sedari ia bahkan belum bisa berjalan .
"Bibi,, hal yang paling kubenci di dunia ini adalah melihat wajah kaku ibu . Rasanya seperti untuk apa aku ada didunia ini jika hanya melihatnya terus seperti mayat hidup , dan saat dia bisa menyebut namaku dan tersenyum untuk pertama kalinya aku berjanji pada diriku sendiri apapun akan aku lakukan agar senyum itu akan terus terukir . Kau tidak perlu terlalu khawatir ,,, akan aku pastikan semua akan berjalan sesuai rencana kita dan aku akan kembali dengan memenangkan kesakitan ibu selama ini . "
"Kau benar-benar keras kepala ya . Astaga bahkan kau masih 14 tahun suzy-ah bagaimana bisa kau punya kata-kata mengagumkan seperti itu ."
"Waktu dan kesakitan yang membuat aku dewasa seperti ini bibi ,, dan perlu kau ingat umur hanyalah sebuah angka kita tidak pernah bisa memprediksi kemampuan seseorang hanya dari umur saja ."
"Ya , ya , ya aku hanya bisa berharap semoga kau selalu diberkati dan dilindungi , eoh astaga aku menangis lagi ." Suzy tekekeh geli melihat kelakuan bibinya itu yang saat ini sedang mengipas-ngipasi wajahnya .
"Jadi,, aku harus mulai darimana ? Kau bahkan belum memberitahu ku dan aku juga belum tau bentuk dan wajah mereka sekeluarga ."
"Ah,, iya aku hampir lupa ini dia " Han sora mengeluarkan selembar foto dari dalam tas yang ada dipangkuannya . " Lelaki ini adalah Kim Myungsoo dia suami wanita ini "menunjukkan gambar wanita yang terlihat duduk dengan menggendong balita berusia sekitar 3 tahun . " Shin Hye sun namanya aku rasa ibu mu sudah memberi tahumu ." Suzy kembali mengangguk sembari memperhatikan gambar yang ada ditangan bibinya itu . "Dan anak ini adalah anak mereka mungkin saat ini usianya sudah 11 tahun kurasa dia hanya 3 tahun lebih muda darimu namanya Kim Saeron . " Menaikkan kedua alisnya kemudian menatap bibinya lagi .
"Lalu kita akan mulai darimana ? "
"Ahh itu, menurut mata-mata yang memang kusewa beberapa hari terakhir ini , Myungsoo suami wanita itu sering pulang larut malam karena dia sedang sibuk-sibuknya karna keadaan perusahaan yang sedang tidak stabil , jadi sudah kuputuskan kau akan masuk kerumah wanita itu melalui Myungsoo , menurut informan ku juga dia lelaki dermawan dan tidak bisa melihat kesusahan orang lain ."
"Bagaimana caranya aku bertemu dengan Myungsoo itu ?"
"Kau pikir kita sedang apa disini kalau tidak menunggunya ck. ! " Suzy sedikit terkejut dia baru menyadari bahwa sedari mereka keluar dari area bandara , mereka sudah terlalu lama berhenti dijalanan yang terlihat memang agak sepi dengan ada 2 gang yang berlawanan .
"Myungsoo itu akan menemui kita disini ? "
"Ck, suzy jika kau pikir dia akan mendatangi mu dan langsung membawa mu kedalam rumahnya maka kau salah besar ."
"Lalu , seperti apa ? Tidak bisa kah kau langsung ke intinya saja ? Huh kau bahkan tau aku hanyalah siswa menengah pertama tapi kau membuat seolah aku ini adalah mahasiswa jurusan psikolog yang langsung paham situasi hanya dengan menatap lawan bicara mu ."
"Oh , Tuhan suzy kau benar-benar sesuatu ya " ucapnya mengusak surai panjang gadis belia itu . " Jadi begini , untuk masuk kedalam rumah itu kau hanya perlu sedikit melakukan drama , membuat korban mu merasa bersalah dengan begitu kau punya kesempatan untuk meluluhkannya ."
"Ahh,, aku mengerti sepertinya aku pernah menonton drama yang seperti itu , " menjentikkan jarinya kemudian menatap bibinya dengan senyuman yang sulit diartikan .
"Apa ? ,,, Apa yang akan kau lakukan ? Suzy ingat kau tidak boleh ceroboh "
"Bibi ,, berapa no plat si Myungsoo itu dan jenis mobil apa yang dikendarainya ? "
"Eoh,, ini dia . Kau mau apa sebenarnya ? Beritahu aku apa yang kau rencanakan suzy ." Setelah mendapatkan apa yang dia minta , saat itu juga suzy merobek beberapa bagian bajunya , terkejut akan tingkah suzy Han sora membelalakkan kedua matanya melihat perbuatan suzy yang mulai membuat rambutnya berantakan yang sekarang terlihat seperti gelandangan hanya masih dalam mode bersih . " Suzy-ah kenapa kau merobek baju mu dan apa itu " melihat suzy mengambil alat make up nya yang ada didalam tas tangannya yang sengaja dia bawa tadi . " Kau mau apakan make up ku itu Ya ,, suzy-ah ."
"Perfect ,," melihat keseluruhan hasil karyanya kemudian menatap penuh senyum kepada bibinya yang masih tidak mengerti akan tindakannya sedari tadi . "Bibi bagaimana apa aku sudah mirip seperti seseorang yang ada dipinggir jalan sana ? (Gelandangan) " dengan cepat Sora menganggukkan kepalanya dan terus menatap bingung kearah gadis itu . " Jadi sebentar lagi mobil Kim myungsoo itu akan lewat , dan aku akan memulai drama ku dengan pura-pura menyebrang dan 'BAM' aku akan berpura-pura bahwa dia sudah menyerempetku sehingga membuat dia mau tak mau akan menawarkan tumpangan untukku , bagaimana apa ide ku bagus ? " Menaik turunkan kedua alisnya dan menatap bibinya itu lagi .
"YAK!!! Bae Suzy ,,, darimana kau dapat kan ide sebagus itu eoh ? Aku bahkan sudah berpikir keras bagaimana caranya , oh ya ampun suzy kau benar-benar membuatku tercengang ."
"Tentu saja karna aku pintar , aku selalu mendapat peringkat pertama jika kau tidak lupa . Untuk itu berhenti menghawatirkan aku ."
"Hah,, baiklah , baiklah kau menang ."
" Hem,, bibi sebelum aku turun dan memulai semuanya . Aku ingin kau berjanji untuk sekali lagi menjaga ibu ku sampai aku kembali lagi nanti , aku berharap akan menyelesaikan ini semua dengan cepat tapi aku tidak bisa berjanji ini akan cepat . Jadi kumohon apapun yang terjadi tetaplah melindungi ibu ku eoh ."
"Hey, kau ini bicara apa ? Tanpa kau minta pun aku akan terus melindungi ibu mu bahkan kau . Tapi keputusan yang kalian buat sepertinya memang sudah tidak bisa dihentikan lagi jadi aku hanya berharap kau untuk selalu berhati-hati jangan ceroboh karna kalau kau sedikit salah langkah maka bukan hanya kau tapi ibu mu juga akan hancur kembali ." Menangkup kedua pipi bulat gadis yang mulai menitikan airmatanya itu , kemudian menghapus cairan bening yang terus keluar . " Suzy-ah berjanjilah kau akan baik-baik saja hem ." Menganggukkan kepalanya kemudian memeluk bibnya itu dan seketika itu juga tangisnya pecah , bohong jikalau dia tidak merasa takut namun demi orang yang begitu disayangi nya dia menepis semua ketakutannya itu . "Gwenchana ,, memang seperti inilah seharusnya , menangis dan merengek anak seusiamu iniliah yang seharusnya kau lakukan . Bukan seperti suzy yang dewasa " terus mengelus punggung gadis dengan merapalkan kata gwenchana .
"Bibi aku akan turun sekarang juga , hati-hati dijalan dan sampai jumpa lagi. " Ucapnya kemudian turun dari mobil itu kemudian melambaikan tangannya kearah mobil yang sudah siap untuk pergi dari tempatnya . "Ahh ,, kau pasti bisa Suzy-ah hwaiting " terus menyemangati diri sendiri sampai dimana sebuah lampu mobil yang sedikit menyilaukan penglihatannya , dan pada saat dilihatnya plat dan mobil yang sebentar lagi akan melewatinya itu matanya membulat sempurna dengan gerakan cepat dia berlari ke arah mobil tersebut .
'CKitttttttttt........ Brakk . '
KAMU SEDANG MEMBACA
Battle Scars
FantasyNever Let around ruin me But i feel like ruin's ruin me Arrow holes that never close From Cupid on a shooting spree Feeling stupid cause i know it ain't you and me But when you're trying to beat the odds up Been trying to keep your nods up an...