23

293 54 11
                                    








"Wah,, Ibu masak ? Tumben sekali ."

"Hem, ibu ingin membuat sedikit kejutan untuk Ayah mu,, belakangan kami terus bertengkar ."

"Benar, dan itu semua terjadi karna gadis tengil itu . Bu kapan dia akan pergi dari rumah ini ? Aku benar-benar muak ."

"Saeron-ah sabarlah tidak akan lama lagi dia sendiri yang akan meninggalkan rumah ini ibu pastikana itu , dan kita akan hidup harmonis kembali seperti dulu ." Ucapnya dengan mengelus dengan sayang pipi anaknya itu , Hyesun kembali dengan kegiatan memasak nya . Lalu tidak lama setelah itu terdengar suara mobil memasuki halaman rumah mereka . " Sayang , spertinya itu Ayah mu cepat buka kan pintu nya Ibu akan menyelesaikan ini ."

"Siap Bos,, " ucapnya lalu berlari kearah pintu utama mereka untuk membuka pintu , dan saat pintu terbuka senyum nya yang sejak tadi sudah mengembang berubah menjadi bingung saat melihat raut wajah sang Ayah yang dingin dan tatapan yang mengintimidasi .

"Ayah,, kau.....

"Dimana ibu mu ? " Ucapan Saeron terputus saat Myungsoo dengan cepat bertanya dengan geram .

"I-ibu sedang didapur ,, ay..... " Belum selesai Saeron bebicara Myungsoo sudah lebih dulu melangkahkan kakinya dengan cepat kearah dapur dimana istrinya berada . Sedangkan Hyesun yang saat ini sudah menyelesaikan pekerjaannya tampak tersenyum puas melihat hasil karya nya itu , lalu mendongakkan kepalanya saat mendengar sebuah langkah cepat kearahnya . Senyum nya semakin mengembang dan kini Hyesun pun mulai berjalan memutari meja makan untuk menghampiri sang suami yang berjalan kearahnya .


"Myung,, kau sudah pulang ? Kebetulan sekali aku baru selesai masak makanan kesukaan mu .... " Ucapnya lalu menggapai lengan suaminya itu namun belum sempat menyentuh . 'PLAKKK' sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di wajah mulusnya . Terkejut dengan perlakuan tiba-tiba dari sang suami , Hyesun dengan gerakan pelan memutar kepalanya dengan tangannya yang kini berada dipipi, matanya kini berkaca-kaca menatap tajam pada suaminya itu .

"AYAH....... " Sebuah teriakan dari belakang membuyarkan tatapan tajam mereka .

"Saeron , masuk kekamar mu sekarang juga . "Ucap Myungsoo dengan nada tinggi .

"T-tapi Ayah..... "

"Saeron,, masuk kekamar Ibu tidak apa-apa ." Setelah mengatakan Ibunya baik-baik saja Saeron pun bergegas naik keatas menuju kamarnya . Lalu setelah mendengar suara tutupan pintu dari atas , Hyesun kembali menatap tajam pada suaminya itu ." Apa maksud tamparan tadi ? "

"Itu sama sekali tidak ada apa-apanya , kalau sampai tadi suzy tertabrak ." Ucapnya dengan tatapan tak kalah tajam dari sang istri .

"Apa maksud mu ? Kau menuduhku mencelakai suzy ? "

"Tidak ada orang lain yang ingin melihat suzy celaka selain kau Noona , bukan kah sudah kuperingatkan untuk tidak menyentuh suzy ? "

"Kenapa ? ,, Apa karna kau sudah tidur dengannya ? ."

"Noona.... "

"Apa ? Benar kan ! Kau tidak akan membela sebegitunya kalau jalang itu belum memberikan tubuhnya padamu ."

"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan , tapi yang jelas kalau sampai terbukti ini semua ulah mu . Aku akan menceraikan mu saat itu juga dan kau tidak akan mendapat sepeser pun dari hartaku . "

"Aigoo,,, bahkan kau mengancam ku sekarang . "

"Ini peringatan terakhir dariku , jika kau masih ingin hidup mewah jangan pernah menyentuh suzy atau kau akan menyesal. " Ucapnya Lalu pergi meninggalkan istrinya itu . Tersenyum sinis kini Hyesun merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel , lalu mencari sebuah nama kemudian mendial nomor tersebut .


"Aku akan memberimu bonus sangat banyak jika kau berhasil mendapatkan banyak bukti ." Ucapnya lalu memutuskan panggilan itu .








***



Saat Myungsoo kembali memasuki Lobby Rumah Sakit itu,, terlihat seorang gadis berlari kecil menghampirinya , dengan nafas tersengal Myungsoo memasang wajah khawatir dan berpikir terjadi sesuatu pada suzy saat dia pergi tadi .

"Ada apa ? Soojung kenapa kau berlari ? Apa terjadi sesuatu pada suzy ? " Dengan cepat gadis bernama Soojung itu menggelengkan kepalanya .

"Tidak paman ,, suzy baik-baik saja ."setelah Bernafas Lega Myungsoo kembali memasang wajah bingung nya .

"Lalu , kenapa kau berlari menghampiri ku ? "

"Eoh,,, itu em Suzy . Paman Suzy sudab sadar ." Mendengar jawaban dari Soojung denga gerakan cepat Myungsoo berlari menuju ruangan tempat suzy dirawat .



****


"Suster,, jadi siapa orang yang sudah mendonorkan darah nya untuk putra ku ? Aku harus berterima kasih karna dia sudah menyelamatkan nyawa putraku ."

"Maaf  Tuan,, pendonor tidak mau memberitahu identitasnya . Yang pasti dia tulus membantu putra anda ."

"Ah,, sayang sekali tapi ya sudah lah kalau begitu kira-kira kapan putra ku bisa sadar ?"

"Untuk itu kami belum bisa memastikannya Tuan , yang pasti Putra anda sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat biasa ."

"Hem,, baiklah terima kasih banyak saya permisi kalau begitu ."



***

Masih membayangkan apa yang menimpanya tadi pagi , Suzy saat ini tengah memikirkan siapa yang sudah mencoba untuk mencelakainya . Lalu kembali teringat dengan obrolannya pagi tadi dengan Bibinya , dimana kini Hyesun mulai mengusik penyamarannya . Mulai kesal dan tidak terima dengan rencana licik dari Hyesun suzy mengepalkan tangannya ingin sekali menjambak rambut wanita itu sekarang juga jika bisa . Sial , bisa-bisa nya dia menyerangku tanpa mengibarkan bendera perang ! Hyesun akan kupastikan kau membayar ini semua . Masih sibuk dengan lamunannya Suzy tidak menyadari bahwa seseorang kini sudah berada disampingnya . Sampai beberapa kali orang itu berusaha menyadarkan gadis itu dari lamunannya . Sampai sebuah benda kenyal mendarat tepat dibibirnya . 'CUP' tubuh suzy menegang dan kini wanita itu sudah kembali kealam sadarnya lalu dengan cepat menolehkan kepalanya kesamping untuk memastikan siapa yang berani mencuri ciuman darinya . Dan saat matanya bertemu dengan mata sang pencuri ciumannya wanita itu mendengus sebal , lalu denga satu tangannya yang bebas memukul lengan laki-laki yang sudah mengganggu kegiatannya tadi . Namun seperti tidak merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya Laki-laki itu kini mengusak pucuk kepala wanitnya itu dengan gemas .

"Ya! Pergi sana kalau niat mu hanya ingin mengganggu ketenangan ku saja ." Ucapnya dengan nada sebal lalu menepis tangan lelaki itu .

"Kau jahat sekali , setelah membuat ku khawatir seharian sekarang kau mengusirku eoh ? " Ucapnya dengan nada sok imut yang membuat siapapun mendengarnya akan muntah menurut Suzy .

"Kau tidak lupa umur mu saat ini berapa ?" Ucap suzy masih dengan nada ketus .

"Itu semua salah mu , aku berulang kali memanggilmu tapi kau malah asik melamun . "

"Tapi tidak dengan men....emhhpppp." Suzy membulatkan matanya saat Myungsoo kembali menciumnya , kali ini tidak hanya menempel namun Myungsoo kini melumat bibir wanita nya itu , kemudian menarik tengkuk Suzy untuk memperdalam ciumannya . Tidak butuh waktu lama Suzy pun terbuai dengan ciuman itu kini mata suzy terpejam dan mulai membalas lumatan dari Myungsoo . Saling menyesap kini kedua tangan suzy sudah berada dileher laki-laki itu , bunyi decakan dari kedua mahluk berbeda jenis memenuhi ruangan itu .








Bonchap ,, maaf kalo ceritanya agak garing . Jangan lupa tekan bintang nya 😊🙏


Battle Scars Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang