14

291 57 8
                                    






"Ayahh,, ibu..... "

"Saeron hati-hati nanti kau jatuh ."

"Mian, aku terlalu bersemangat bu . Ah ya , Ayah lihat lah kamera baru ku hari ini aku akan memulai kelas Fotography ku . "

"Ayah harap kali ini kau benar-benar mengikuti kelas Fotography mu karna keinginan mu bukan karna ada Taehyung disana ." Ucap laki-laki yang kini meletakkan tab nya juga kacamata nya dimeja kemudian menatap anaknya yang kini sedang mengerucutkan bibirnya karna jawaban dari sang Ayah .alih-alih memberinya semangat justru berakhir dengan sindiran halus  batinnya .

"Kali ini karna memang aku menyukai kelas ini Ayah . Ibu lihat lah bahkan jika itu Suzy dia tidak akan pernah menyindir seperti tadi ." Mendengar rengekan dari sang anak Myungsoo memutar matanya dengan malas . Merasa ditatap dengan tajam oleh sang istri , memilih untuk tidak berdebat dipagi buta kini Myungsoo menghampiri sang anak yang berada disebrang meja makan yang ditempatinya itu .

"Baiklah,,, Ayah minta maaf karna sudah menyindir mu dan semangat untuk kelas mu yang baru sayang ." Ucapnya sedikit mengelus kepala sang anak kemudian mencium kening gadis itu . Lalu kembali pada tempat duduk nya dan memulai kegiatan sarapannya .

"Ayah sebentar ." Pekiknya saat sang Ayah akan menyuapkan sehelai roti kini tertahan , lalu menatap heran pada gadis itu . "Bagaimana kalau Ayah dan Ibu menjadi objek pertama ku ? Ahh pasti sangat bagus ." Ucapnya girang kemudian memutari meja makan tersebut lalu menarik Hye sun dan juga Myungsoo untuk berdiri dan berdampingan . "Ayah ayo rangkul ibu ,,, kenapa kalian kaku sekali sih ! " Tanpa sengaja ekor mata gadis itu melihat seorang gadis yang lebih tua darinya kini berdiri tepat ditangga terkahir menuju ruang makan dengan raut wajah dinginnya, melihat itu gadis bernama Saeron  menarik sudut bibirnya dan muncul niat licik untuk memanasi gadis yang seharusnya dipanggil Eonny  itu . "Ibu peluk Ayah " ucapnya dengan keras dan sesekali menatap kearah gadis yang masih betah berdiri ditangga itu. "Wah , kalian benar-benar serasi . Tampan dan Cantik pantas saja banyak yang mengatakan aku adalah hasil mahakarya sempurna dari pasangan Kim Myungsoo dan Kim Hyesun , hanya aku anak kalian yang cantik ini ." Tersenyum puas kini Saeron benar-benar menatap Suzy yang juga menatap nya .

(Ternyata bocah ini ingin bermain-main denganku , baiklah kita lihat apa yang akan terjadi Kim Saeron) ucapnya dalam hati dengan senyum mengejek, Suzy berjalan menuruni tangga munuju keruang makan .

"Selamat pagi Ayah "

"Eoh,, Suzy-ah kenapa baru turun ? Ayo sarapan nanti kalian terlambat ."

"Aku tidak mau satu mobil lagi dengan dia ."

"Saeron , apa maksud mu ? Ini masih terlalu pagi untuk berdebat kau tau ? . Suzy cepat habiskan sarapan mu ." Tidak mengindahkan perkataan dari Myungsoo,, kini suzy kembali mendorong piring menjauh dari nya .

"Sampai kapan pun sepertinya aku tidak akan pernah bisa menjadi bagian dari keluarga ini ."

"Ck,, akhirnya kau sadar juga ." Sahut Hyesun dengan cepat saat Myungsoo akan berbicara . "Sudahlah Myung, untuk apa juga kau menahan dia disini kalau dia ingin pergi yasudah ."

"Noona , kau mulai lagi ? , Dan suzy kenapa kau berbicara seperti itu ? Kau sudah sah menjadi bagian dari kami jadi jangan berbicara tidak pantas lagi . Jika Saeron tidak ingin satu mobil dengan mu nanti aku akan membelikan mobil baru untuk mu , jadi ayo habiskan sarapan mu ."

"Myung,,,

"Ayah....... " Ibu dan anak yang kini menatap tidak percaya pada Myungsoo dengan apa yang baru saja mereka dengar . Membelikan mobil baru untuk Suzy , oh yang benar saja batin mereka.

"Aku akan terlambat bekerja jika terus meladeni kalian berdua ." Ucap myungsoo tanpa menatap mereka dengan memasukkan semua barang nya kedalam tas kerja , lalu berdiri hendak pergi namun tertahan saat salah seorang dari penghuni meja makan itu memanggilnya .

"Ayah , aku berangkat dengan mu ya ." Menautkan kedua alis nya lalu menatap jam tangan Myungsoo kembali menatap gadis itu kemudian mengganggukkan kepalanya . Tersenyum puas Suzy pun beranjak dari kursinya namun terhenti saat merasa lengannya dicekal , kemudian menoleh kearah samping dan menatap sang pelaku dengan tajam .

"Gadis licik sepertimu tidak pantas memanfaatkan kebaikan suamiku ." Dengan cepat suzy menghempaskan cekalan tangan dari Hyesun , lalu menepuk-nepukkan lengannya dengan raut jijik seolah baru saja terkena kotoran .

"Iya , aku memang licik jadi tunggu saja kejutan apa yang akan gadis licik ini tunjukkan pada kalian ." Menarik sudut bibirnya kemudian berlalu meninggalkan anak dan ibu yang merasa terkejut dengan apa yang baru saja terjadi , tidak lama setelah itu tangan Hyesun mengepal kemudian menunjukkan smirknya . (Sepertinya dia harus tau berhadapan dengan siapa) ucapnya dalam hati.

"Ibu,, berani sekali dia berkata seperti itu . Ibu harus memeberitahukan nya pada Ayah ."

"Ayah mu tidak akan semudah itu percaya Saeron-ah , lebih baik kau berangkat . Biar ibu yang bereskan anak itu ."

"Hem, baiklah bu aku pergi dulu ."










"Terimakasih Tuan Kim , sudah merepotkan mu ."

"Ayah ! Suzy kau harus terbiasa memanggil ku Ayah ." Mengangkat bahunya acuh dan sedikit mengerucutkan bibirnya Suzy yang ingin keluar dari mobil itu kembali menatap Myungsoo .

"Kau terlalu tampan untuk jadi Ayah ku ." Ucapan suzy sukses membuat Myungsoo terbatuk dan juga memerah . Lalu menatap suzy yang terlihat tidak merasa bersalah sama sekali dengan apa yang baru saja dikatakannya . Merasa ditatap dengan sebegitunya suzy memutar matanya malas . " Apa ? Apa ada yang salah dengan ucapanku ? Ck , daripada menjadi Ayah sekarang kau lebih pantas menjadi .......... Kekasih ku misalnya , Otte ? " Ucapnya lalu menaik turunkan kedua alisnya dengan senyum jahil .

"YAK ! anak nakal , kau tidak pernah berubah . Suka sekali mengerjaiku "Ucapnya dengan nada yang sedikit dibuat kesal namun terdengar lebih seperti nada seseorang yang sedang gugup , membuat suzy semakin melebarkan senyumnya . Tanpa aba-aba gadis itu mendekat kearah Myungsoo lalu mengecup pipi laki-laki itu dengan cepat .

"Aku akan terlambat masuk kelas jika terus disini , aku pergi dulu sampai bertemu dirumah Ayah angkat ." Ucapnya dengan menekan kata Ayah angkat kemudian melambaikan tangannya namun Myungsoo masih mematung ditempatnya dengan menetralisir degup jantungnya yang kini berdetak sangat cepat .




Suzy masih terus tersenyum saat membayangkan wajah Myungsoo yang memerah seperti kepiting rebus , dan sedikit merutuki ke agresifan nya yang dengan begitu lantangnya menggoda lelaki yang bahkan sudah mengesahkan dirinya menjadi anak angkat . Namu senyuman itu seketika hilang saat melihat beberapa pria yang duduk tidak jauh dari hadapannya saat ini , semakin kesal saat salah satu pria itu menyadari kehadirannya . lalu dengan senyum khas nya pria yang bernama Kim Taehyung kini berjalan mendekat kearahnya .














Tbc.

Battle Scars Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang