"Saya Kim Myungsoo dan dia Shin Hyesun , kami menikah bukan berdasarkan atas rasa suka sama suka tetapi karna balas budi yang sebenarnya tidak bisa disebut sebagai balas budi karna ternyata semua perbuatan baik yang dia berikan pada Mendiang Ayah saya bukan dari diri dia sendiri . Dulu Ayah saya mengalami gagal ginjal dan harus segera melakukan tranplansi ginjal , sampai dimana saya bertemu dengan Hyesun Noona yang sedang hamil muda . Kami saling berkenalan dan bercerita tentang masalah masing-masing , dan saat itu Hyesun Noona menawarkan untuk mendonorkan ginjal nya dengan syarat saya harus menikah dengan Hyesun Noona agar anaknya tidak lahir tanpa Seorang Ayah . Karna saya benar-benar tidak punya pilihan akhirnya saya menerima tawaran dari dia , sampai dimana Ayah saya mulai membaik setelah transplantasi ginjal itu . Sesuai perjanjian kami menikah tapi karna saya mempunyai prinsip tidak akan menyentuh seseorang tanpa adanya cinta akhirnya kami kembali membuat perjanjian agar tidak tidur sekamar sampai kami benar-benar saling mencintai . Kami hidup normal seperti pasangan biasanya didepan semua orang termasuk Ayah saya , sampai pada saat Kim Saeron anak Hyesun Noona yang sampai saat ini sudah sah menyandang marga Kim Lahir kedunia dan saat itu juga Ayah saya meninggal dunia karena serangan jantung . Awal nya saya hanya menerima takdir karena mungkin memang sudah waktunya beliau berpulang tapi seminggu setelah kepergiannya ,seseorang bertemu dengan saya dan mengatakan bahwa Ayah saya terkena serangan jantung dan meninggal karena mendengar percakapan antara Hyesun Noona dengan seorang perawat tepat sebelum melakukan operasi persalinannya . Orang itu mengatakan bahwa ginjal yang ada ditubuh Ayah saya bukan lah ginjal Hyesun Noona tetapi ginjal dari Ayah kandung Saeron ."Apa itu licik sekali ....
Wah dia benar-benar rubah ...
Wanita licik ...
Tuan Kim pasti benar-benar tersiksa hidup dengan wanita seperti dia ... ruangan itu kembali bising dengan bisik-bisik dan umpatan yang lansung ditujukan pada Hyesun
"Hentikan omong kosong ini ." Ucap hyesun dengan berteriak
"Hey , Nyonya kau yang diam bahkan Tuan Kim belum selesai menceritakan kebusukan mu ."
"Iya benar, kau harus nya sadar diri sebelum mempermalukan suami mu didepan umum ."
"Sudah-sudah diam biarkan Tuan Kim melanjutkan ceritanya ."
"Saat itu saya benar-benar marah dan berniat untuk menceraikannya pada saat itu juga . Hyesun Noona terkejut saat saya mengetahui semua nya , dan dia mengancam saya akan meng akhiri hidupnya dengan Saeron jika sampai menceraikannya . Seperti orang tua pada umumnya saya sudah menyayangi Saeron walaupun dia bukan darah daging saya dan akhirnya saya mengalah dan mencoba untuk mempertahankan rumah tangga saya dengan Hyesun Noona . Dan masalah hubungan saya dengan Suzy dengan sepenuh hati saya meminta maaf atas perasaan yang memang tidak bisa saya kendalikan . Suzy hadir dengan tiba-tiba dalam hidup saya dan dengan tanpa sengaja dia berhasil mencuri hati saya yang dimana sudah pernah saya tutup rapat-rapat setelah mengetahui perbuatan Hyesun Noona saya berjanji pada diri saya sendiri tidak akan pernah mencintai siapapun seumur hidup saya ."
Mendengar ucapan tulus dari Myungsoo , Suzy yang tertunduk kini perlahan mengangkat wajahnya dan menatap Myungsoo yang mulai berkaca-kaca .
"Tapi Tuan bukan kah jarak usia kalian sangat jauh ? Bagaimana bisa kau membuka hati untuk gadis seperti Suzy ."
"Apa kau bisa menghentikan angin yang berhembus ? ." Mendengar jawaban dari Myungsoo pria itu langsung menggelengkan kepalanya lalu bergerak mundur . "Saat ini aku tidak merasa bersalah atas apa yang aku jalani dengan suzy , dan untuk mu ." Myungsoo kembali menatap Hyesun "aku akan mengabulkan keinginanmu berpisah dengan ku Noona ."
"Ya!! Apa ini ? Kau benar-benar lebih memilih gadis murahan ini dibanding aku dan juga Saeron ? ."
"Iya , aku memilih suzy dan .... Jangan pernah mengatai suzy dengan kalimat murahan darimu , karna kau tidak pantas untuk mengucapkan itu ." Semakin kesal dengan jawaban Myungsoo , Hyesun mengepalkan kedua tangannya lalu berjalan cepat menghampiri suzy dan dengan sekali gerakan telapak tangan Hyesun mendarat dipipi mulus gadis itu . Saat akan kembali melayangkan tangan Myungsoo dengan gerakan cepat menarik tubuh Hyesun kebelakang dan ...
'PLAKKK' Myungsoo dengan geram menampar pipi Hyesun secara bergantian . Lalu menghampiri suzy dan menggenggam erat tangan gadis itu .
"Jangan pernah berpikir untuk bisa menyentuh suzy lagi . Noona ini peringatan terakhir dari ku , besok aku akan mengirimkan surat cerai . Suzy ayo kita pergi ." Ucapnya lalu menarik Suzy dari ruangan itu , beberapa wanita yang tadinya terlihat mencibir suzy kini berjalan menghampiri Hyesun yang masih tertunduk akibat tamparan dari Myungsoo tadi .
"Harusnya kau berkaca sebelum merencanakan niat licik mu ini Nyonya ."
"Iya benar, aku menyesal satu kelompok arisan dengan wanita rubah seperti mu ." Ucap dari salah satu wanita itu lalu mendorong Hyesun hingga terjatuh , dan satu dari wanita itu mengambil segelas minuman lalu menumpahkan isi gelas itu tepat diatas kepala Hyesun .
"Sudah ayo lebih baik kita pergi , udara disini sudah tercemar karena wanita ini ." Setelah para wanita itu pergi , Hyesun berteriak histeris dan memukul-mukul lantai ruangan itu . Masih meluapkan kekesalannya hingga matanya menagkap sebuah kursi roda yang mulai mendekat kearahnya , mengikuti arah dengan perlahan Hyesun menaikkan pandangannya untuk mengetahui siapa pemilik kursi roda yang saat ini berhenti tepat didepannya . Hyesun membulatkan kedua bola matanya saat tatapannya terhenti pada wajah pemilik kursi roda itu .
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Battle Scars
FantasyNever Let around ruin me But i feel like ruin's ruin me Arrow holes that never close From Cupid on a shooting spree Feeling stupid cause i know it ain't you and me But when you're trying to beat the odds up Been trying to keep your nods up an...