02

509 82 3
                                    



Tidak pernah terpikirkan apalagi dibayangkan , hari ini menjadi hari yang benar-benar dinantikannya sejak lama melihat rumahnya terisi penuh dengan anak-anak remaja sebaya dengannya melantunkan sebuah lagu ucapan selamat , berdecak kagum atas kecantikannya yang saat ini sedang menjadi pusat perhatian . Memakai baju ala disney didepan sebuah kue yang cantik dan bertingkat Bae Suzy sesekali mengusap sudut matanya yang sedari tadi terus mengeluarkan air dengan senyum yang tidak pernah luntur dan terus menatap ibu nya yang berada tidak jauh darinya sedang ikut bernyanyi bersama beberapa teman-temannya itu . Suara riuh itu tiba-tiba berhenti ketika sang pemandu acara memintanya untuk melakukan Make A Wish sebelum gadis cantik itu akan meniup lilin yang sudah mulai meleleh itu.

"Bae Suzy ayo cepatlah dan segera tiup lilinnya " teriak salah satu temannya yang mungkin sudah tidak sabar untuk mencicipi hidangan yang ada disana. Kemudian suzy  menutup erat kedua kelopak matanya dan mulai mengucapkan harapannya saat itu . "Aku ingin terus melihat senyum indah itu menatap kearahku " mata indah itu terbuka dan mulai meniup satu per satu lilin yang ada dihadapannya itu . Kembali ruihh tepuk tangan saat semua lilin itu padam .

" Baiklah, sekarang potong kuenya dan berikan potongan kue pertama mu untuk seseorang yang kau ingin berikan ." Mengambil pisau dan mulai memotong mulai dari atas hingga kebawah Suzy memberikan potongan pertama itu kepada wanita paruh baya yang sedari tadi memberikan tatapan dan senyuman yang menurut suzy paling indah diantara semua senyuman yang pernah dilihatnya .

" Ibu,, terimakasih sudah menjadikan hari ini benar-benar indah ." Ucapnya kemudian memeluk sang ibu tidak terlalu erat namun hangat , ya itulah yang saat ini dirasakan wanita paruh baya itu .

"Suzy-ah semoga kau selalu diberkati " menaruh telapak tangannya diatas kepala putri semata wayangnya itu dengan mata yang berkaca-kaca .

Banyak yang memerhatikan ibu dan anak itu , ada yang terharu , ada yang terkejut akan tindakan gadis itu.

"Aku tidak menyangka gadis dingin itu bisa menangis "

"Setelah melihatnya tersenyum sepanjang hari kemarin hari ini aku terus melihat air matanya huh, dasar manipulatif "

"Si kulkas itu bisa juga menangis aku kira dia hanya bisa mengintimidasi dengan tatapannya itu ."

"Tidak heran darimana kecantikannya itu dia dapat , ternyata ibunya sangat cantik. "

"Bae suzy tidak pernah gagal membuat kita terkagum "

Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan yang masih terdengar ditelinga gadis cantik itu .

"Suzy-ah ,,, saengil chukae ."

"Eunji-ah gomawo,, aku kira kau tidak datang ."

"Aku akan dibunuh seseorang jika aku tidak hadir dihari bahagianya ckck, ini hadiah dariku dan omong-omong kau dapat hadiah apa dari ibu mu dan bibi sora ? , Apa kau akan diberikan mobil keluaran terbaru eoh ? " Desisan dan decakan tak senang secara bersamaan keluar dari bibir cantiknya tatapan tajamnya mulai menusuk lawan bicaranya.

"Kau kira umurku ini berapa hah ? Mobil keluaran terbaru ? Kau ingin ibu dan bibi ku terkena kasus memberikan mobil kepada bocah sepertiku ? Yang benar saja. "

"Lantas apa ? Kau sudah punya semuanya suzy jadi apa yang akan mereka berikan ? ."

"Molla,,, nanti akan kuberitahu setelah aku mendapatkannya ."

"Eoh ,, jika mereka memberikan mu telepone seluler keluaran terbaru punya mu yang lama berikan padaku ya ."

"Aku tidak tau "

"Eiyy kau pelit sekali eoh,, ya ,ya ayolah suzy ."

"Hentikan kubilang lebih baik kau bergabung sana dengan yang lain , aku ingin menyusul ibuku dulu." Melepaskan lilitan tangan sahabatnya dan kemudian berlalu kearah anak tangga yang menuju lantai dua rumahnya itu.

"Huh, sekali kulkas ya tetap kulkas dasar gadis dingin tidak berperasaan ."








"Ibu,,, aku dari tadi mencarimu. " Menyembulkan sedikit kepalanya dari balik pintu yang menuju balkon rumahnya tersebut kemudian menghampiri ibunya yang sedang asik menatap indahnya pemandangan dari atas sana.

"Suzy , kenapa menyusul ibu ? Teman-teman mu akan bingung mencari pemilik pesta tidak ada disana. "

"Aku sudah meminta bibi sora untuk memperhatikan mereka , lagipula sebagiannya sudah pamit pulang tadi. Lalu ibu sendiri kenapa malah disini ? Apa yang sedang ibu pikirkan ? ."

"Sora benar bahwa kau lebih dewasa daripada umur mu , maaf kan ibu suzy-ah sudah banyak melewatkan tumbuh kembang mu ." Mengusap surai panjang anak cantiknya itu .

"Sudahlah bu, yang terpenting sekarang kau bisa sembuh itu lebih dari cukup ,dan aku ingin terus melihat ibu tersenyum seperti ini terus aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaan ibu ."

"Benarkah ? "Suzy mengangguk cepat guna merespon pertanyaan dari sang ibu .

"Heumm,,, aku akan melakukan apa saja asalkan ibu bahagia dan terus tersenyum seperti ini ." Sudut bibir wanita paruh baya itu terangkat dan terus mengusak surai panjang putri semata wayangnya itu .

"Apa kau yakin ? Ibu tidak akan memaksa jika kau tidak sanggup suzy-ah ."

"Aku sangat yakin bu,, meskipun nyawaku taruhannya aku akan melakukannya ." Ucap gadis itu dengan penuh kesungguhan .













Sekali lagi aku ingatin ya dicerita ini , bakal banyak adegan dewasa dan bahasa kasar nantinya jadi yang belum cukup umur stop aja ya 😘

Battle Scars Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang