Benar kata orang-orang , jatuh cinta berjuta rasanya . Dan itulah saat ini yang dirasakan oleh Kim Myungsoo , tersenyum sepanjang perjalanan dan terus menggenggam tangan dari wanita yang sudah di klaim menjadi miliknya sendiri . Berbeda dari laki-laki yang terus menciumi tangannya sedari tadi , suzy yang saat ini hanya fokus melihat pemandangan diluar . Saat ini mereka sedang dalam perjalan kembali ke Seoul , sibuk dengan apa yang akan dilakukan selanjutnya suzy sedikit dikejutkan dengan bunyi nada dering dari ponselnya . Mengerutkan keningnya saat melihat siapa orang yang menelfon nya itu .
"Siapa ? Kenapa tidak diangkat ? " Kembali terkejut dengan pertanyaan dari laki-laki yang sedang menyetir disebelahnya itu, kemudian tersenyum tipis lalu memasukkan kembali ponselnya kedalam tasnya .
"Tidak tau , tidak ada namanya mungkin hanya orang iseng ." Ucapnya kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu Myungsoo , dengan senyum mengembang Myungsoo mengusap kepala dari wanita nya itu lalu mengecup pucuk kepalanya .
"Kalau begitu tidurlah , aku akan bangunkan jika sudah sampai ."
"Hemm,,,,, " balasnya kemudian menutup matanya dengan masih bersandar pada bahu Myungsoo.
***
"Tidak diangkat .. "
"Aku benar-benar menyesal sudah memabawa suzy sampai sejauh ini ."
"Unnie,, tenang lah . Suzy akan sedih jika dia tau kau seperti ini ."
"Tidak Sora-ah aku sudah gagal menjadi ibu sejak awal . "
"Aku akan terus berusaha menghubungi suzy dan memantau Hyesun , tapi tolong kau makanlah , sedikit saja unnie . Suzy akan memarahiku kalau ibunya sampai sakit ."
***
"Kapan Ayah pulang ? "
"Ibu tidak tau,, tapi harusnya dia sudah sampai sekarang . "
"Bu,, apa kau tidak curiga dengan kedekatan suzy dan ayah ? , Ayah tidak pernah bisa untuk bilang tidak pada Suzy apa menurut ibu itu tidak berlebihan ? "
"Saeron-ah ternyata kau juga merasakannya ya . Ibu juga tidak habis pikir dengan gadis itu bagaimana bisa dia membuat Ayahmu menuruti semua keinginannya ." Ucapnya dengan wajah yang sendu, membuat anak perempuannya itu geram dan menghentakkan sendok yang dipegangnya sedari tadi .
"Ibu kau tenang saja , aku akan membuat perhitungan dengan gadis tengil itu ." Ucapnya dengan penuh penekanan, sementara Hyesun hanya menampakkan smirknya karna berhasil menghasut sang anak untuk melancarkan rencana yang sudah disusunnya . Tidak lama setelah perbincangan mereka terdengar suara klakson mobil yang memasuki pekarangan rumah mereka , saling pandang dua wanita berbeda usia itu kemudian beranjak dari tempat duduk mereka untuk menyambut kedatangan dari sang kepala rumah tangga yang sejak semalam tidak pulang itu .
"Ayah,,,, " Ucapan gadis itu terhenti saat melihat sang Ayah sedang menggendong seseorang yang sangat tidak disukainya .
"Saeron-ah tolong buka kan kamar suzy ."
"Tidak sudi , "ucapnya ketus kemudian berlalu kedalam rumah itu tanpa menghiraukan teriakan dari sang Ayah . Sementara Hyesun menatap mereka dengan sangat tajam . Saat ingin melayangkan pertanyaan , Myungsoo pun langsung bergegas kedalam rumah dan menuju kekamar suzy yang tepat berada disebelah tangga . Sedikit kesal dengan perlakuan sang suami Hyesun pun menyusul Myungsoo dengan langkah cepat .
"Aigoo,,, jika didunia ini ada penghargaan untuk Ayah angkat terbaik kau pasti akan jadi juaranya ." Seketika tangan Myungsoo mengambang diudara yang tadinya ingin mengelus pucuk kepala dari Suzy yang tertidur sangat pulas . Lalu membalikkan tubuhnya dan menatap wanita yang berstatus sebagai istrinya itu sedang menyenderkan tubuhnya dipintu kamar dengan tangannya yang berada didepan dada wanita itu . "Bahkan kau sekarang mengabaikan anak mu sendiri dem..... " Ucapan wanita itu terhenti saat Myungsoo dengan cepat melangkah kearahnya dan menarik lengan wanita itu kemudian menutup pintu kamar dengan pelan . Setelah memastikan pintu kamar itu tertutup Myungsoo kembali menatap tajam wanita yang masih sedikit terkejut dengan perlakuan tiba-tiba dari Myungsoo . Lalu kembali dengan kasar menarik lengan wanita itu menuju kamar utama mereka .
"Ya! ,,, Lepaskan ini sakit ." Lalu dengan gerakan cepat Myungsoo menghempaskan tangan dari wanita itu dan menatapnya tajam .
"Haruskah aku mengatakannya ? " Ucap Myungsoo dengan nada yang sedikit meninggi.
"Apa ? Apa yang kau maksud ? " Tidak mau kalah Hyesun membalas teriakan dari Myungsoo.
"Ck, Noona kau tidak lupa kan kalau Saeron bukan anak ku dan kau hanya berstatus istri tidak lebih , kau tidak lupa kan ? Kalau aku menikahi mu hanya karna balas budi ? Dan aku tidak akan pernah lupa kalau kau sudah hamil dari laki-laki yang kau rebut dari keluarganya kemudian kau di tipu dengan selembar surat warisan palsu ! Kemudian kau memohon untuk ku nikahi hanya karna balas budi ! , Setalah semua yang ku berikan pada mu dan juga Saeron sekarang kau mencoba untuk menyudutkan ku hanya karna aku baik pada orang yang memang pantas mendapatkan kebaikan dariku ? " Ucap Myungsoo dengan tubuhnya yang sedikit bergetar , menatap wanita yang mulai berkaca-kaca setelah mendengar kalimat panjang yang keluar dari mulut suaminya itu .
"Myung ,,, kau meneriakiku baru saja? . " Ucapnya masih tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya . " Hanya karna anak sialan itu ?"
"Berhenti menyebut suzy dengan bahasa kotor mu itu Noona , dan ini yang terakhir kau mengatai suzy . Kalau tidak..... "
"Apa ? Kalau tidak kau mau apa ? " Tantang wanita itu dengan tatapan tajamnya .
"Berhenti jika kau tidak mau mendengar nya Noona , hanya dengarkan aku untuk berhenti mengatai suzy yang tidak-tidak. " Ucapnya kemudian ingin berlalu namun tertahan saat tangannya ditahan .
"Tidur denganku . " Mengerutkan keningnya Myungsoo sedikit memundurkan tubuhnya untuk menatap kembali wanita yang masih memegang pergelangan tangannya itu .
"Apa maksud noona ? "
"Tidur denganku,,, Bercinta denganku ,, mari kita buat pernikahan ini benar-benar nyata Kim Myungsoo bukan karna balas budi . " Ucap Hyesun lalu mendekat kearah myungsoo kemudian membuka satu per satu kancing baju dari laki-laki itu .
"Maaf,, aku tidak meniduri seseorang yang tidak kucintai ." Ucapnya menahan tangan Hyesun yang hampir berhasil membuka keseluruhan kemejanya , lalu menghempaskan tangan dari wanita itu kemudian dengan langkah cepat meninggalkan kamar itu .
Makasih ya , buat kalian yang setia sama cerita ini 🙃 . Beberapa part lagi cerita ini bakalan end ya 🙏 jangan lupa buat kasih kritik dan saran kalian biar nanti kalo ada mood bikin cerita baru bisa lebih baik lagi 😊 . Jangan lupa juga kasih bintangnya jangan jd siders yang cuma mau nikmatin karya orang tanpa ngasih apresiasi nya 🙄
KAMU SEDANG MEMBACA
Battle Scars
FantasyNever Let around ruin me But i feel like ruin's ruin me Arrow holes that never close From Cupid on a shooting spree Feeling stupid cause i know it ain't you and me But when you're trying to beat the odds up Been trying to keep your nods up an...