Soobin tidak bisa membayangkan dirinya harus mandi tanpa bath up ataupun shower.
Seperti saat ini, dia bahkan semalam gak mandi gara-gara terlalu malas untuk mandi di rumah ini.
Kamar mandi sekolah bahkan lebih bagus daripada rumah ini.
Dia menoleh kearah jam yang menunjukkan pukul 7 pagi itu, masih ada waktu 1 jam sebelum jam sekolah masuk.
"Apa yang kamu lakukan? Sana mandi," usir Yeonjun saat melihat Soobin yang malah berdiri di depan pintu kamar mandi itu.
Yeonjun bahkan sudah mandi dari tadi, dia juga mau berangkat sekolah dengan cepat gak mau ketinggalan bus.
Jika harus menunggu bus yang lain akan memakan banyak waktu.
"Sudah aku bilang jangan pernah menyuruhku," balas Soobin membuat Yeonjun cuma memutarkan bola matanya dengan malas.
Dia malah duduk di meja makan sambil memakan roti yang untung saja masih tersisa di lemari dapur.
Yeonjun gak tau harus melakukan apa sama cowok anak manja dan sombong seperti Soobin itu.
Jadi kalau dia mau mandi ya terserah, dia telat juga Yeonjun gak peduli, asal jangan dirinya saja yang telat.
"Disana ada kecoa gak?"
"Kamu pikir rumahku sejorok itu?" balas Yeonjun sambil menatap Soobin yang tatapan tampak membuat Yeonjun ingin memukul tuh cowok.
Sialan, dia memang mempunyai rumah yang kecil, tapi Soobin gak bisa seenaknya menghina rumahnya.
"Sana mandi atau aku tinggal pergi sekolah."
Soobin akhirnya masuk ke kamar mandi dengan kesal, setelah masuk ternyata apa yang dia pikirkan sebelumnya langsung sirna begitu saja.
Kamar mandi di rumah ini ternyata gak seburuk itu, malah terkesan bersih untuk orang yang tinggal sendirian seperti Yeonjun, apalagi tuh orang adalah cowok.
Cowok itukan sudah gak punya orang tua, makanya dia mengejar beasiswa agar bisa sekolah dan bekerja untuk keperluan sehari-hari.
Dan Soobin bisa mengira sih, Yeonjun pasti menikah sama dia karena mengincar harta orang tuanya.
Orang miskin emang jika ditawari uang pasti akan tergoda, Soobin cuma bisa tersenyum miring sambil memikirkan hal itu.
Untung saja dia gak satu kamar sama Yeonjun, iya dia dan Yeonjun beda kamar, lagipula orang tuanya gak akan tau juga jika mereka beda kamar.
Lagian Soobin kan takut, bagaimana jika cowok itu tiba-tiba ada niat buruk kepadanya.
Soobin dari tadi sepertinya berpikiran hal yang jelek terus tentang Yeonjun.
Setelah hampir 10 menit, akhirnya Soobin selesai mandi dan langsung pergi ke kamarnya untuk memakai seragam sekolahnya tentu saja.
Ketika selesai dia duduk di meja makan sambil melihat ada roti dan selai cokelat yang bahkan hampir habis.
"Serius makanannya hanya ini? Bahkan aku gak bisa mengambil selainya," protes Soobin saat memegang wadah selai di hadapannya.
"Lagian selainya saja bahkan terlihat sekali dari merk murah, gak mampu beli yang merk mah-"
Lalu Soobin kaget ketika mendengar suara pukulan yang cukup kuat di meja makan ini.
Matanya melihat Yeonjun yang tatapan tampak biasa saja ke dirinya, namun tangannya gak bisa dibohongin.
Tangan Yeonjun tampak terkepal saat ini, tampak sangat marah.
"Kamu seharusnya tau jika aku miskin, jadi jangan banyak berharap lebih dan makan saja apa yang ada di hadapanmu," balas Yeonjun membuat Soobin terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
High On Life -yeonbin
FanfictionHidup di dalam kemewahan membuat Soobin tidak memperdulikan apapun termasuk pendidikannya, hal itu membuat orang tuanya marah dan memberikannya hukuman. #1 in Soobin || 090122 #1 in Yeonbin || 020922 #1 in Yeonjun || 211022 ©2021