34. Surprisingly.

1.2K 203 12
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Pagi yang indah bagi Soobin karena dia tidak perlu pergi ke sekolah hari ini, bukan hari ini saja sih, tapi beberapa hari ke depan dirinya tidak akan pergi ke sekolahan.

Karena apa? Ya karena anak-anak kelas 12 sedang melaksanakan ujian, maka dari itu anak kelas 10 dan kelas 11 diliburkan begitu saja oleh pihak sekolah.

Walaupun di surat keterangannya mereka harus belajar mandiri, ya Soobin yakin sih tidak akan ada yang mau melakukan hal tersebut.

Eh sepertinya hanya kelasnya saja sih mengingat anak-anak kelas lain jauh lebih kompetitif dibandingkan kelasnya yang gudangnya murid pemalas termasuk dirinya.

Soobin sadar jika nilai rapornya itu bahkan sangat rendah jika dibandingkan dengan peringkat pertama dari kelas yang lain.

Makanya Soobin tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk memperhatikan dengan rajin materi yang diajarkan oleh guru di kelas.

Walaupun berakhir dia akan pusing sendiri dan ya tentunya minta bantuan suaminya itu.

Tapi tetap saja sih, Yeonjun tidak menyinggung hal tersebut sama sekali, intinya dia senang karena Soobin bisa jauh lebih unggul dari anak-anak di kelasnya.

Ya itu kan karena anak murid di kelasnya saja pada bego, Soobin hanya beruntung.

Tiba-tiba Soobin menepuk-nepuk pipinya sendiri, kenapa juga dia pagi-pagi malah memikirkan soal nilai rapornya yang jelek itu coba?

Dia segera bangkit dari atas kasurnya tersebut, suaminya sudah tidak ada disana mungkin sedang mandi atau jangan bilang sudah pergi ke sekolah?

Soobin segera berjalan keluar dari kamar dan matanya menemukan Yeonjun yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan buku di pangkuannya.

Sedangkan tangannya sibuk dengan dasinya.

"Kakak sudah sarapan?"

"Belum, aku memilih untuk belajar-"

"Kalau begitu biar aku yang buat, sekalian untuk bekal nanti siang," ucap Soobin yang memotong perkataan suaminya.

Yeonjun menoleh ke istrinya yang sedang berjalan mendekat ke dirinya.

"Sebelum itu, sini aku bantuin pasang dasinya," tawar Soobin sambil mengarahkan tangannya itu ke hadapan Yeonjun.

Yeonjun yang tentu saja paham segera memberikan dasi yang terpasang berantakan di lehernya itu ke tangan istrinya.

Tangan Soobin memegang muka suaminya agar mendongak dan dia bisa dengan mudah memasangkan dasi tersebut ke suaminya itu.

Mata Yeonjun terfokus dengan Soobin yang tampak serius sekali memasangkan dasi kepadanya.

Sebelum dia tersenyum saat melihat pipi Soobin yang tampak terlihat sangat gembul jika diperhatikan dari dekat seperti saat ini.

"Sudah selesai," ucap Soobin yang tidak sadar jika dia sebenarnya sedang diperhatikan dengan intens oleh suaminya itu.

Mata Soobin menoleh ke Yeonjun yang sedang menatap bukunya, Yeonjun sengaja memilih menoleh kearah lain dengan cepat karena dia tau pasti Soobin akan salah tingkah dengan apa yang dia lakukan.

Yeonjun bukanlah orang bodoh, dia tentu saja paham dengan perasaan Soobin, termasuk dengan kejahilannya saat menggoda Soobin yang sangat disukai oleh Junghoon.

Sebentar, apa kabar ya laki-laki itu? Soalnya Yeonjun hanya sering berpapasan saja dengan Junghoon dan tidak ada komunikasi sama sekali padahal di sebelah Yeonjun ada Soobin yang merupakan seseorang yang dicintai oleh Junghoon.

High On Life -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang