Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Karena di rumah gak ada waktu buat belajar.Jadi sekarang Soobin duduk berhadapan dengan Yeonjun di perpustakaan saat jam istirahat.
Tadi sudah makan di kantin dulu sih, sekarang mereka ke perpustakaan.
Ok, ini hal yang sangat aneh, masih menjadi pertanyaan kenapa Soobin bisa akrab sama Yeonjun?
Untuk sekali ya oke saja jika melihat mereka bersama-sama, tapi untuk kesekian kalinya itu sangat aneh.
"Mereka kenapa sih?" tanya Soobin saat melihat orang-orang yang menatap mereka berdua.
Padahal ada banyak sekali orang disini dan mereka hampir semuanya juga gak fokus sama buku mereka dan memperhatikan Yeonjun dan Soobin.
"Gak perlu dihiraukan, cukup kerjakan saja soal yang ada di buku itu," balas Yeonjun membuat Soobin mengangguk walaupun dia masih ingin tau.
Ok, dia gak bodoh sebenarnya, dia tau orang-orang tampak merasa aneh melihat dirinya yang suka membully suaminya itu tiba-tiba malah jadi dekat.
"Jika ada yang tanya bilang saja aku disini disuruh guru untuk mengajarimu," ucap Yeonjun sambil menatap Soobin yang ada di hadapannya.
"Harus ada kata guru gitu?"
"Kamu maunya kalau kita disini karena kamu mau diajarin olehku?"
"Kenapa tidak? Kan aku sendiri yang mau kakak mengajariku, jangan lupa tujuan orang tuaku menikahi aku dengan kakak agar aku menjadi orang yang pintar," balas Soobin membuat Yeonjun tersenyum miring di hadapannya.
Soobin lalu menatap kearah bukunya lagi, apaan sih senyum-senyum begitu.
"Sebenarnya bukan hanya itu sih."
Saat mendengar itu Soobin langsung menoleh kearah Yeonjun lagi, dia mau tau lebih jauh apa alasan orang tuanya menikahinya dengan Yeonjun.
Masa hanya ingin dia menjadi orang yang pintar sih? Kalau iya, kenapa gak menyuruhnya untuk les saja.
Ya walaupun dia akan selalu membolos sih, Soobinkan emang gak suka belajar, lagipula kenapa harus ada pelajaran matematika sih di dunia?
Tapi kalau gak ada matematika, mereka gak akan bisa menghitung uang sih.
"Kenapa? Mau tau lebih jauh? Gak perlu, kamu fokus saja jawab soalnya."
Yeonjun bisa mendengar Soobin yang tampak menggerutu di hadapannya.
Lalu Soobin kaget ketika ada tangan Yeonjun yang menepuk-nepuk pelan kepalanya.
"Aku mau ke vending machine sebentar, kamu mau sesuatu?"
"Susu almond."
Yeonjun mengangguk dan segera bangkit dari bangkunya untuk berjalan ke depan perpustakaan.
Dimana ada vending machine minuman disana, jadi gak perlu jauh-jauh untuk ke kantin.
"Kenapa lihat-lihat?" tanya Soobin dengan galak saat melihat ada banyak sekali murid kelas lain yang memperhatikannya.
Awalnya mereka fokus ke urusan mereka masing-masing, tapi saat melihat Yeonjun yang menepuk-nepuk kepala Soobin tadi.
Mereka jadi gak fokus lagi, masalahnya kok bisa Soobin gak marah sama sekali kepalanya dipegang-pegang oleh Yeonjun.
Bahkan teman-teman Soobin sendiri, ah salah maksudnya mantan teman Soobin saja ketika memegang kepala Soobin, Soobin bakalan langsung marah saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
High On Life -yeonbin
FanfikceHidup di dalam kemewahan membuat Soobin tidak memperdulikan apapun termasuk pendidikannya, hal itu membuat orang tuanya marah dan memberikannya hukuman. #1 in Soobin || 090122 #1 in Yeonbin || 020922 #1 in Yeonjun || 211022 ©2021