33. Childish.

1.6K 229 120
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

Btw, please baca ulang dulu beberapa part sebelumnya, biar nyambung:)

***
Mungkin perkataan Soobin soal Junghoon tidak menganggu dirinya terbukti benar.

Mengingat setelah kejadian penolakan Soobin kepada Junghoon minggu lalu membuat laki-laki itu tampak tidak mendekati Soobin lagi.

Entah dia menyerah atau hanya menahan diri untuk tidak mendekat kepada Soobin, mungkin dia membutuhkan waktu untuk mendekati Soobin lagi.

Tapi Soobin bersyukur sih, setidaknya pengganggunya hilang satu.

Entah Junghoon itu memang cinta mati sama dia atau karena taruhan, dia gak peduli sama sekali.

Jika memang karena taruhan, dia akan senang hati mengeluarkan uangnya untuk memberikan hadiah taruhan Junghoon untuk mendapatkan dirinya.

Itu demi tidak di ganggu lagi oleh Junghoon.

Bisa saja laki-laki itu takut dengan ancaman Soobin soal dirinya yang akan memberitahu orang tuanya jika Junghoon masih berani menganggu dia yang sudah punya suami itu.

Mata Soobin melirik kearah Yeonjun yang sedang tersenyum kepada orang-orang di sekitarnya setelah dia melepaskan masa jabatannya sebagai ketua osis.

Yeonjun akan segera tamat sekolah dan Soobin masih harus satu tahun lagi di sekolahan ini.

Semuanya tampak baik kepada Yeonjun, hanya Soobin dan anak kelasnya saja yang memang tidak jelas sih.

Dia mempertanyakan kenapa dia dulu melakukan hal konyol demi mempermalukan Yeonjun coba ya? Padahal laki-laki itu gak ada salah sama dirinya.

Pengaruh buruk memang berteman dengan teman-temannya dulu, soalnya setelah dia pikir-pikir semuanya tidak realistis saja.

"Lama?"

Soobin mendongakkan kepalanya menatap Yeonjun yang menghampiri mejanya.

Dia sebenarnya ada di kantin, sendirian tentu saja menikmati makan siangnya.

Sampai akhirnya di datangi oleh Yeonjun setelah berbicara dengan orang-orang sekitarnya.

"Ya lihat aja sendiri, makanan milikku bahkan sudah tersisa setengah," balas Soobin yang membuat Yeonjun tertawa kecil menanggapi ucapan Soobin yang terdengar cukup sarkas itu.

Yeonjun meletakkan piring berisikan makanannya itu ke meja dan duduk di bangku yang berhadapan langsung dengan Soobin.

Soobin kembali lanjut menyantap makan siangnya itu tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang pada penasaran dengan hubungan Yeonjun dan Soobin.

Padahal kalau mereka gak mau pusing, tinggal simpulkan saja kalau Yeonjun dan Soobin itu pacaran, mudah bukan?

Mana mungkin juga mereka berpikiran jika aslinya Yeonjun dan Soobin itu aslinya sudah menikah.

Pernikahan mereka itu bahkan sudah berjalan beberapa bulan, mungkin 2 atau 3 bulan lagi pernikahan mereka akan sampai satu tahun.

Untung saja itu tidak pernah ketahuan oleh siapapun kecuali oleh Kangmin dan juga Junghoon.

Yeonjun menoleh kearah seseorang yang baru saja masuk ke kantin, rombongan Junghoon ternyata, baru saja tadi Soobin membicarakan soal laki-laki itu di dalam pikirannya sendiri dan cowok itu malah muncul disini.

Soobin tidak terlalu peduli dan lanjut menyantap makanannya.

"Dia masih mengganggumu?" tanya Yeonjun sambil menyantap makanannya, matanya melirik kearah Soobin yang memberikan balasan dengan sebuah gelengan.

High On Life -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang