36. Graduation.

1.5K 226 14
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Hari kelulusan akhirnya tiba, Soobin bisa melihat ada Yeonjun yang tampak mendapatkan banyak hadiah dari beberapa adik kelasnya.

Dirinya memilih untuk memperhatikan saja, kecuali kalau ada yang kelewatan maka Soobin gak akan segan menghampiri suaminya itu.

Saat ini dia masih biasa saja, iya dia masih tetap tenang.

Sebenarnya dia juga punya hadiah untuk suaminya itu, tapi untuk di hari ini entah kenapa Soobin merasa malu untuk menghampiri suaminya itu.

Padahal dirinya tadi pergi bersama ke sekolah dengan suaminya, bahkan berbicara seperti biasa.

Suaminya jelas tidak sadar jika Soobin membawakan hadiah yang dia simpan langsung ke dalam tasnya, bukan buket bunga tentunya, tidak ada waktu buat Soobin membeli buket, lagipula jika dia beli bersama Yeonjun, sama saja bohong.

Masih dengan Soobin yang sibuk berpikir, tiba-tiba bangku yang ada di sebelahnya di duduki oleh seseorang membuatnya menoleh langsung ke sebelahnya.

Disana ada Junghoon, laki-laki itu tidak berkata apapun sih, tapi tetap saja Soobin sudah ambil siaga duluan.

"Jika kamu masih mau berbicara hal yang aneh, aku tidak akan segan melaporkannya secara langsung ke orang tuaku."

Junghoon yang mendengar itu lantas memilih untuk tertawa kecil, miris.

Kehadirannya disini bahkan langsung dianggap sebagai ancaman bagi Soobin.

"Aku bahkan tidak mengatakan apapun, Soobin."

"Aku hanya bersiaga, lagipula otakmu harus mencerna kata-kata terakhirku saat bertemu denganmu."

Jelas Junghoon tau kata-kata yang diucapkan olah Soobin yang benar-benar menjadi penolakan yang sangat ampuh untuk Junghoon.

Laki-laki itu tidak akan pernah mau selingkuh dari Yeonjun yang merupakan suami dari Soobin.

Dan saat itu jelas sekali Soobin mengatakannya dengan serius bukan sekedar untuk Junghoon menjauh darinya saja.

Tidak ada pembicaraan apapun lagi yang keluar dari mulut mereka berdua.

Soobin memperhatikan kembali suaminya, lalu Junghoon juga melakukan hal yang sama, dia memperhatikan arah mata Soobin yang menatap ke Yeonjun.

"Lagipula aku heran mengapa kamu sangat mengejarku disaat kamu bahkan sudah di tolak secara mentah-mentah olehku," ucap Soobin secara tiba-tiba yang berhasil membuat Junghoon menoleh ke Soobin.

Soobin masih tetap memperhatikan arah depan, dia tidak menoleh ke Junghoon sama sekali.

"Apakah kamu tidak malu? Kamu bisa mendapatkan seseorang yang bisa mencintaimu lebih baik, kamu bisa mendapatkannya dengan mudah karena kamu terkenal, kamu disukai oleh banyak orang di sekolah ini, namun sayangnya aku tidak termasuk ke orang-orang tersebut," lanjut Soobin yang berhasil membuat Junghoon cuma bisa menghela nafas kasar.

Dia harus akui ucapan Soobin memang semuanya benar, dia juga harus menerima jika Soobin memang tidak pernah tertarik sama sekali dengan dirinya.

"Sepertinya kamu benar-benar tidak pernah tertarik denganku, Soobin."

Soobin akhirnya mendapatkan jawaban dari semua perkataannya tadi.

Junghoon akhirnya buka suara juga, Soobin pikir laki-laki itu tidak akan mengatakan apapun.

"Maaf untuk hal tersebut, tapi aku bahkan tidak pernah merasa senang sekalipun dengan semua tingkah romantis mu itu."

Soobin akhirnya menoleh kearah Junghoon yang juga menatapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

High On Life -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang