9. Fact.

4.8K 843 108
                                        

Vote dan komen, ok thanks.

***
Yeonjun yang melihat para adik kelasnya cuma bisa diam dan tidak peduli sama sekali.

Dia bahkan lebih memilih beberapa cemilan yang ada di dekatnya.

"Jika kamu bingung mereka akan bertanya apa, balas saja aku adalah pelayanmu," saran Yeonjun yang membuat Soobin langsung menggelengkan kepalanya.

Soobin memang tidak menoleh sama sekali ke Yeonjun.

Tapi Yeonjun tau cowok itu aslinya gak setuju dengan sarannya.

Diakan memberikan saran saja, jika cowok itu mau ya gak masalah.

Yeonjun juga gak keberatan sama sekali jika memang harus dibilang pelayan, diakan memang aslinya seorang pelayan di kafe tempatnya bekerja.

Lagipula Soobin mana mungkin mau menjawab bahwa dia adalah suaminya, bukan?

Yeonjun juga harus tau, Soobin yang merupakan seorang anak manja itu gak mau harga dirinya hilang begitu saja jika mengakui hal itu.

"Kamu sedang menyuruhnya menjadi babumu?" tanya Chanyoung saat melihat Yeonjun yang memegang troli.

"Babu?" balas Soobin saat mendengar pertanyaan temannya tadi.

"Iya, lagipula kamu tampak seperti tuan dan kakak kelas miskin itu tampak seperti pelayanmu," balas Jiwon saat mendengar ucapan Soobin tadi.

Soobin menoleh sekilas kearah belakang dimana Yeonjun yang biasa saja dengan hal itu.

"Kebetulan ada disini, bareng aja ayo," ajak Seoyoung namun Soobin memilih untuk pergi dari para temannya.

"Sorry, aku buru-buru," balas Soobin sambil berjalan diikuti oleh Yeonjun yang mendorong troli yang berisikan banyak belanjaan mereka.

Teman-teman Soobin bertatapan satu sama lain, heran dengan tingkah Soobin yang beberapa hari ini tampak aneh.

Tapi Soobin hebat sih, dia langsung membuat Yeonjun menjadi pelayannya, cara balas dendam yang bagus.

"Soobin aneh."

"Begitulah, aku merasa dia seperti berniat menjauh dari kita," balas Seoyoung saat mendengar ucapan Jiwon tadi.

"Tidak mungkinlah, kitakan sudah berteman dengannya dari awal masuk sekolah."

Kembali ke Soobin yang berhenti dari berjalannya dan menoleh kearah suaminya.

"Kakak kok diam saja dikatain pelayan tadi sama mereka?"

"Tidak mungkin juga aku berkata fakta sebenarnya," jawab Yeonjun sambil memasukkan garam ke trolinya.

"Tapikan mereka menghina kakak tadi."

Yeonjun menoleh kearah Soobin sebelum dia kembali melihat kearah sekitarnya.

"Hinaan mereka gak akan membuatku kesal, Soobin."

Soobin terdiam, dia memang gak pantas bicara seperti ini, soalnya diakan beberapa hari yang lalu masih sempat menghina Yeonjun bersama teman-temannya.

Tapi sekarang dia menjadi anti sekali melakukan hal itu.

Jiyoon mungkin benar, dirinya terlalu tersesat bergabung bersama para temannya itu.

Soobin saat smp dan saat sma sangatlah berubah kata sepupunya, dia menjadi toxic itu karena pergaulannya.

"Aku merasa paling jahat karena pernah menghina kakak saat itu."

"Kenapa kamu malah jadi menyesal seperti ini?"

Soobin cuma bisa menggelengkan kepalanya, dia gak tau kenapa dengan dirinya saat ini.

High On Life -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang