8. Supermarket.

4.3K 763 108
                                    

Vote dan komen ya, thanks.

***
Ketika semua sudah selesai dan para murid sudah minta maaf walaupun ekspresi mereka masih kesal saat ini.

Ya entahlah, mungkin mereka kesal karena gurunya memanggil semua orang tua mereka.

Dan jangan lupakan Soobin yang orang tuanya sudah tau namanya ada di buku hitam.

"Lain kali jangan begitu, nilai rapormu sudah jelek ditambah ini, malah tambah bakalan jadi jelek, ingat Soobin-"

Mamanya menatapnya sambil tersenyum membuat Soobin sudah berpikiran negatif soal ini.

Yeonjun berada tidak jauh dan tidak terlalu dekat juga dengan Soobin dan orang tuanya.

Namun Jiyoon saat ini sedang berada di sebelah Yeonjun sih.

"Uang jajanmu ada di tanganmu, jika kamu buat masalah lagi, mama gak akan segan memblokir kartu kreditmu, mengerti?"

Soobin cuma mengangguk dengan malas sambil cemberut disana, dirinya perasaan diancam mulu sana mamanya.

Saat nikah dia diancam oleh papanya, sekarang sama mamanya.

Untung saja Yeonjun gak mencoba mengancamnya juga.

Kalau iya, Soobin seperti dipermaikan sekali.

"Sekarang mama sama papa akan pulang, Jiyoon ayo ikut sama tante, orang tuamu ada di rumah tante," ajak mamanya yang malah mengajak sepupunya itu.

Mamanya gak lupakan dia ada anak disini, bahkan sedang melongo juga dengan tingkah mamanya.

"Mama gak sadar ada aku disini? Aku gak diajak pulang?"

"Kamu gak sadar jika kamu sudah menikah? Pulang sama suamimu sana," balas papanya membuat mama dan sepupunya tertawa disana.

Yeonjun tersenyum ketika mertuanya izin pamit kepadanya.

"Sekarang ayo pulang," ajak Yeonjun sambil berjalan mendahului Soobin yang berjalan memgikutinya dari belakang.

Koridor sekolahan sudah sepi karena para murid juga sudah pulang dari tadi.

Palingan sekarang yang masih tersisa hanya murid yang ikut ekskul.

"Sayang, baru pulang?"

Yeonjun dan Soobin secara reflek menoleh kearah lapangan dimana ada Junghoon yang berdiri disana dengan seragam basketnya.

"Kamu gila?" tanya Soobin saat menanggapi panggilan dari Junghoon tadi.

Berbeda dengan Yeonjun yang lanjut berjalan meninggalkan Soobin yang berhenti berjalan disana.

"Kamu mau menemaniku? Aku akan mengantarkanmu pulang," tawarnya yang langsung dibalas dengan tolakan oleh Soobin.

"Gak deh gak butuh," balas Soobin sambil berjalan mengejar Yeonjun yang sudah berjalan lumayan jauh darinya.

Junghoon masih memperhatikan Soobin yang berjalan cepat kearah kakak kelasnya.

Aneh, emangnya ada urusan apa Soobin dengan Yeonjun? Bukannya Soobin itu paling gak suka sama Yeonjun?

Terlihat ketika saat Yeonjun jadi ketua osis, rombongan tuh cowokkan memprovokasi anak kelasnya agar protes ke guru walaupun berakhir ditolak.

Kalah suara tentu saja, murid sekolahan memilih Yeonjun, gurupun juga sama.

Dia baru saja mau berjalan kembali ke lapangan, tapi terdiam ketika melihat Soobin yang sudah berada di pelukan Yeonjun saja saat ini.

Soobin awalnya berjalan mendekati Yeonjun, tapi gak sadar jika lantai yang dia lewati itu licin seperti ada yang menumpahkan air sabun ke lantai.

High On Life -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang