23. Jealous.

4.6K 751 24
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Setelah kejadian yang di kolam berenang, mulai ada banyak pembicaraan yang terjadi di seluruh penjuru sekolahan.

Ada yang bilang aslinya Soobin itu dekatin kak Yeonjun biar nilainya bagus ataupun karena dapat tantangan dari teman-temannya.

Bego, sejak kapan Soobin ikutan tantangan bodoh begitu, lagipula ya, tebakan mereka yang pertama gak salah sama sekali.

Orang tuanya menikahinya dengan Yeonjun agar dia dapat nilai bagus, awalnya Soobin gak setuju sama sekali.

Entahlah sekarang kenapa dia malah berubah seperti ini, matanya menoleh kearah Yeonjun yang sedang memeriksa tugas yang dia kerjakan tadi.

Kalau salah bakalan di koreksi, berharap sih semuanya benar agar Soobin tidak berpikir lebih dalam lagi, dia sudah pusng mengerjakan tugasnya.

"Kenapa sih lihat-lihat, gak ada yang bisa kalian lihat kecuali aku?" tanya Soobin dengan tatapan tajam ke orang-orang yang sedang menatapnya saat ini.

Mereka langsung menoleh kearah lain, ada juga yang menggerutu juga, tentunya mereka pasti sedang mengeluarkan unek-unek mereka tentang Soobin.

Soobin mau dekat dengan Yeonjun pun sifatnya gak bakalan berubah ya, sifat sombongnya itu gak bakalan mudah hilang dari Soobin.

"Gak perlu di tanggapi Soobin, lagipula mereka ada mata, jadi terserah mereka mau melihat apa," tegur Yeonjun sambil menatap kearah Soobin yang tampak tidak setuju dengan ucapannya.

Yeonjun menghela nafasnya, "Aku tidak membela mereka, aku tau kamu mau bilang itu, bukan?"

Soobin cuma melipat tangannya sambil menoleh kearah lain, Yeonjun menggelengkan kepalanya sambil kembali memeriksa tugas Soobin.

Dia juga bisa melihat ada kakak kelas yang tampak menyukainya dari dulu, Soobin hanya memutarkan bola matanya saja.

Maklum, Soobin bagaikan primadona di sekolahnya, padahal dia cowok.

"Masih ada yang menganggumu?"

"Maksud kakak?"

"Mantan temanmu, mereka menganggumu?"

Soobin menggelengkan kepalanya sambil tersenyum senang ketika tau tugasnya gak ada yang perlu diperbaiki.

Yeonjun bisa melihat Soobin yang senang saat ini.

"Untuk saat ini mereka tidak melakukan apapun, tapi jikapun mereka melakukan sesuatu kepadaku, aku gak akan segan membalas mereka," balas Soobin dengan optimis karena dia gak akan bisa kalah dari mereka.

Mau dia sendirianpun, Soobin gak akan takut sama mantan temannya itu, tidak peduli jika dia berurusan dengan guru bk lagi lalu orang tuanya akan di panggil karena perbuatannya.

Soobin hanya malas ketika namanya masuk buku hitam saja, setidaknya dua mantan temannya itu sama-sama memiliki catatan nama di buku hitam sih.

"Disaat itu namamu akan masuk buku hitam."

"Ya gak masalah, mereka juga bakalan masuk," balas Soobin membuat Yeonjun mengusap mukanya saat ini.

Istrinya itu gak mau kalah sama sekali ya, padahal kalau orang lain lihat, Soobin itu tampangnya tampak kalem sekali.

"Orang tuamu akan memarahimu."

"Kan ada kakak yang akan membantuku."

Giliran gini aja dia bawa-bawa Yeonjun ke hal yang bahkan Yeonjun ogah ikutan.

"Masih ada waktu, kamu masih ada yang ingin ditanyakan?" tanya Yeonjun sambil menatap kearah Soobin yang menggelengkan kepalanya.

Ayolah, jangan bahas pelajaran dulu, kepalanya sudah pusing dari tadi.

High On Life -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang