Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
***
Soobin yang sedang makan sendirian di kantin langsung menoleh ketika ada Jiyoon dan Yena yang duduk menemaninya disini."Karena teman-temanmu yang seperti setan itu tidak bersamamu lagi, jadi sekarang kami saja yang menemanimu," ucap Jiyoon yang disetujui oleh Yena yang duduk di sebelahnya.
Soobin saat mendengar itu cuma memutarkan bola matanya, apa-apaan itu.
"Lagipula kamu seperti orang jomblo saat makan sendirian di kantin, gak canggung apa? Di sekitarmu bahkan makan bersama orang semua."
"Eh, dia gak jomblo," elak Yena membuat Jiyoon tertawa saat melihat ekspresi Soobin yang menatap tajam kearah dua sepupunya itu.
Mereka akhirnya memakan makanan yang mereka beli.
"Tapi aku dan temanku sampai bingung kok bisa kamu gak berdiri di kelas? Soalnya hampir semua teman-temanmu berdiri di depan kelas semua," tanya Jiyoon sambil menoleh kearah Soobin yang sedang minum.
Lalu dia bisa melihat Soobin menampilkan ekspresi sombong saat ini.
"Gini-gini aku pintar tau, aslinya aku hanya gak mau pamer saja."
"Kamu pikir kami bakalan percaya? Nilai matematikamu saja dapat 20, jangan lupakan nilaimu yang lain," potong Jiyoon saat mendengar perkataan Soobin yang lebih kearah halu itu.
Soobin menatap tajam sepupunya, sialan gak bisakah dia dibuat senang sebentar.
Ok, saat di kelas tadi, hanya dia yang bisa mengerjakan soal yang diberikan guru, jadi hampir semua anak kelas memang berada diluar kelas.
Kecuali yang menjawab pakai jalan walaupun salah, itu masih diperbolehkan untuk duduk, setidaknya masih ada usaha walaupun dikit.
"Suaminya adalah siswa unggulan sekolah, palingan dia diajarin oleh suaminya," ucap Yena membuat Jiyoon mengangguk bisa juga sih.
Mana saat ini Soobin tampak berubah sekali setelah terlepas dari pertemanannya yang toxic itu.
Lebih dekat dengan Yeonjun juga, setidaknya dia gak melihat ekspresi muak Soobin saat awal dinikahkan dengan Yeonjun saat itu.
"Kalian tau kenapa kak Yeonjun mau menikah denganku?" tanya Soobin ke sepupunya itu.
"Kami malah ingin tau kenapa kalian bisa menikah," balas Yena yang sama-sama gak tau masalah ini.
Dia saja kaget ketika orang tuanya berkata bahwa Soobin akan menikah.
Mendengar hal itu saja kaget, sampai gak sempat bertanya siapa yang bakalan menjadi calon pasangan Soobin.
Dia tau ketika acara pernikahannya dimulai, ternyata Yeonjun, kakak kelas mereka sendiri yang akan menikah dengan sepupunya yang agak berandalan itu.
Walaupun berandalan, mukanya gak cocok sekali, muka Soobin terlalu imut untuk menjadi seorang berandalan sekolah.
"Aku kira kalian tau."
"Nope, kami sama sepertimu gak tau apa-apa," ucap Jiyoon lalu lanjut memakan makanannya.
Yena melihat kearah cowok yang sering mendekati Soobin, tumben sekali tuh cowok beberapa hari ini tidak mencoba menggoda sepupunya itu.
"Junghoon tidak mengganggumu lagi?"
Soobin menggelengkan kepalanya, dia malah senang karena tidak di ganggu lagi oleh cowok sok kenal sok dekat dengannya itu.
"Terakhir kan Soobin menyiramnya di kantin untuk kedua kalinya," jawab Jiyoon sambil menoleh kearah Yena.
KAMU SEDANG MEMBACA
High On Life -yeonbin
FanficHidup di dalam kemewahan membuat Soobin tidak memperdulikan apapun termasuk pendidikannya, hal itu membuat orang tuanya marah dan memberikannya hukuman. #1 in Soobin || 090122 #1 in Yeonbin || 020922 #1 in Yeonjun || 211022 ©2021