Vote dan komennya, ok thanks.
***
Soobin bisa melihat teman sekelasnya sedang menatapnya dengan aneh, tapi Soobin sama sekali tidak memperdulikan hal itu.Dia berencana mau duduk di bangkunya, namun setelah melihat ada sesuatu di bangkunya, Soobin mendorong bangkunya tersebut hingga menggenai Chanyoung yang duduk di sebelah mejanya.
"Apaan sih?" tanya Chanyoung dengan kesal sambil bangkit dari duduknya.
"Masih bisa bertanya lagi, aku tau kalian yang menaruh lem disana, kenapa?" jawab Soobin sambil balik bertanya ke cowok di hadapannya itu.
Mungkin Soobin sudah gak akan bisa menganggap mereka teman lagi.
Bodoh, dia memang tampak seperti tidak berteman sama sekali dari dulu, mereka tampak hanya memanfaatkan Soobin saja saat itu.
Dan sekarang kelihatan sekali, mungkin para sepupunya memberikan informasi yang benar kepadanya dari dulu.
Hanya Soobin saja yang tidak peduli saat itu, rasanya menyesal juga.
"Jelas-jelas kamu sudah berubah menjadi pengkhianat sekarang."
Soobin memiringkan kepalanya saat mendengar perkataan cewek di sebelahnya itu.
Dia tersenyum miring dan menarik kembali bangkunya.
"Pengkhianat? Kalian gak sadar dengan apa yang kalian katakan tadi?" balas Soobin sambil mendorong Seoyoung agar segera duduk di bangkunya.
Seoyoung langsung histeris disana karena tau jika lemnya langsung membuatnya melekat di bangku itu.
"Kalian semua itu aslinya malah menjadi pengkhianat duluan, oh iya, bagaimana rasanya duduk di bangku yang sudah diberi lem sebanyak itu?" tanya Soobin saat melihat Seoyoung yang mencoba berdiri dari bangkunya namun tidak berhasil.
Yang ada bangkunya ikut naik bersama dirinya juga.
Jiwon menatap kearah Soobin yang tampak tidak bersalah sama sekali.
"Oh iya, aku tanpa kalian tetap gak akan berubah, aku gak akan berubah menjadi lemah, malah aku akan berubah menjadi lebih pintar dari kalian, ingat itu," lanjut Soobin sambil mengambil bangku milik Seoyoung dan duduk disana.
Tidak memperdulikan tatapan semua anak kelas ke dirinya.
Chanyoung dan Seoyoung lebih parah saat ini, walaupun Seoyoung masih berusaha untuk membebaskan dirinya dari bangku itu.
Padahal jika mereka pintar, kenapa gak robek saja roknya dan dia bakalan terbebas dari bangkunya.
"Sekarang apalagi?" tanya guru yang baru saja masuk ketika melihat muridnya yang menangis di bangkunya.
Semua anak kelas menunjuk kearah Soobin.
"Soobin? Ada masalah apalagi saat ini?"
"Kenapa ibu gak tanya langsung ke Seoyoung? Dia mencoba menjebakku di bangku yang sudah diberi lem, tapi dia terkena jebakannya sendiri, karma instan," balas Soobin dengan cepat karena malas jika dia harus ditanya-tanya oleh gurunya itu.
"Padahal dia yang memberi lemnya kesini dan menyuruhku duduk disini, dia membullyku," bela Seoyoung yang malah menuduh Soobin saat ini.
Soobin langsung melongo saat mendengar itu, hah? Gak salah dengar dia?
"Iya, Soobin berusaha buat mempermalukan kami."
"Kami bahkan melihat secara langsung dia menaruh lem di bangku Seoyoung," balas anak kelas yang lain namun Jiwon tidak ikutan sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
High On Life -yeonbin
FanficHidup di dalam kemewahan membuat Soobin tidak memperdulikan apapun termasuk pendidikannya, hal itu membuat orang tuanya marah dan memberikannya hukuman. #1 in Soobin || 090122 #1 in Yeonbin || 020922 #1 in Yeonjun || 211022 ©2021