2. Lucky.

4.8K 825 68
                                    

Double up!

Eh vote dan komen ya, aduh miris book ini sepi banget:") Menangis.

***
Sebelumnya dia gak pernah lho untuk mencoba memperhatikan Yeonjun, tapi untuk kali ini matanya melihat kearah Yeonjun yang sedang ada di lapangan karena memang sedang kelas olahraga.

Dia memperhatikan sambil memegang pagar besi di hadapannya dan ada beberapa temannya juga di sebelahnya.

Kebetulan gak ada guru, enakan juga mereka keluar dari kelas.

"Kayaknya kamu kesal sekali ya sama kakak kelas itu," ucap temannya sambil menoleh kearah Soobin yang hanya diam saat ini.

Temannya emang suka mancing-mancing ya, padahal Soobin dari tadi gak berniat melakukan apapun.

"Coba lempar botol ini ke dia, siapa tau bakalan kena, kan lumayan sakit," ucap temannya sambil memberikan botol tersebut ke Soobin.

Soobin menerima botol tersebut dan mencoba melemparnya agar mengenai Yeonjun.

Namun malah ada cewek yang sadar dan menarik Yeonjun agar menghindar dari botol yang dilempar dari atas itu.

"Thanks," balas Yeonjun ke Dohee yang barusan menolongnya itu.

"Emang ya, adik kelas itu gak punya sopan santun sama sekali, mentang-mentang anak orang kaya," ucapnya sambil melihat kearah atas dimana ada Soobin dan teman-temannya tampak sekali mengejek mereka.

Yeonjun ikut menoleh keatas dan dia bisa melihat Soobin yang malah berjalan pergi dari sana sepertinya sih masuk ke dalam kelasnya.

"Tanganmu," ucap Yeonjun saat sadar jika tangan Dohee masih berada di lengannya.

"Ah maaf," balasnya sambil tersenyum membuat Yeonjun cuma mengangguk dan berjalan pergi meninggalkan Dohee yang malah langsung cemberut.

Berniat cari perhatian sama Yeonjun, tuh cowok malah gak peka sama sekali.

Soobin menoleh kearah temannya yang malah tampak lebih kesal daripada dirinya.

"Kenapa kalian?"

"Kesel aja, tuh orang miskin kok selalu beruntung dari tadi," balas Junhyung dengan kesal membuat Soobin cuma memutarkan bola matanya.

"Nanti juga bakalan ada waktu dia gak beruntung, santai aja," ucap Seoyoung sambil menatap kearah teman-temannya termasuk Soobin yang diam.

Mereka malah bingung, Soobin gak sedih hanya karena nilai rapornya yang jelek itu, bukan?

"Tapi anehnya kamu kenapa diam aja?"

"Aku lagi malas ngomong aja," balas Soobin dengan cepat lalu teman-temannya langsung duduk ke bangkunya ketika ada guru bk yang masuk.

Awas aja jika memberikan tugas dadakan, Soobin memperhatikan gurunya tersebut dengan dagu yang dia letakkan di tangannya.

"Choi Soobin."

"Ya?"

"Namamu masuk ke dalam buku hitam karena membuat sampah sembarangan-"

"Hah?" balas Soobin dengan bingung, apa-apaan itu? Kenapa tiba-tiba namanya sudah masuk ke dalam buku hitam saja.

Sial, orang tuanya pasti akan langsung tahu dan mamanya benar-benar akan memotong uang jajannya.

"Kamu gak perlu sok terkejut begitu, ibu lihat kamu aslinya berniat melempar botol itu ke murid yang sangat beprestasi di sekolah, yaitu Choi Yeonjun, tapi tetap saja ibu akan masukkan namamu ke buku hitam," ucap gurunya membuat Soobin langsung terdiam dan mukanya tampak kesal saat ini.

High On Life -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang