7. Parent.

4.1K 761 38
                                    

Double up!

***
Chanyoung menghampiri Soobin yang baru saja masuk ke kelas, tadi saat mereka ajak makan bareng Soobin malah pergi entah kemana.

"Kamu kenapa?"

"Kenapa apanya?" balas Soobin dengan bingung sambil memasukkan buku yang ada diatas meja ke lokernya.

"Kamu bertingkah aneh hari ini."

Soobin menghela nafasnya lalu menoleh kearah temannya itu.

"Aku hanya pusing," balas Soobin dengan malas sambil berjalan kearah bangkunya.

Chanyoung menoleh kearah teman-temannya yang sama bingungnya itu.

Selagi guru belum datang Soobin memasang earphonenya sambil menoleh kearah jendela.

Ya hanya pemandangan biasa aja, lagipula dia hanya bisa melihat pohon dan awan.

"Dih kakak kelas miskin itu ngapain kesini?" ucap Seoyoung sambil memainkan rambutnya.

Soobin masih belum sadar sebelum ada Chanyoung yang menepuk bahunya.

Lagi-lagi Soobin menoleh dan langsung fokus ke Yeonjun yang sedang membawa buku yang sering dibawa oleh guru mereka.

"Kakak ngapain disini? Kakak pikir kami bakalan mau diajar sama kakak?" tanya Jiwon membuat rombongannya memgangguk setuju.

Bahkan mereka menyoraki Yeonjun, anggap saja bully secara lisan walaupun Yeonjun sama sekali gak peduli.

Anggap saja seperti anjing yang sedang mengonggong.

Soobin tidak ikutan, dia masih memperhatikan suaminya yang mendengus disana.

Oh bisa marah juga, ya siapa juga yang gak bakalan marah sih jika diejek begitu.

Heran kenapa Soobin tiba-tiba menjadi tidak tega untuk menghina suaminya sendiri.

Padahal diakan suka mengejek juga, walaupun saat bersama teman-temannya sih.

"Soobin gak mau menghina juga? Sekalian lho, kemarinkan kamu gagal."

"Gagal apa?"

"Yang di kafe."

"Perasaan aku memang tidak ikut campur saat itu, jadi buat apa aku merasa gagal," balas Soobin membuat mereka langsung terdiam.

Mereka malah lanjut menghina Yeonjun yang ada disana.

"Sumpah lama-lama kelas ini seperti kebun binatang ya," ucap seseorang membuat mereka langsung terdiam.

Yeonjun cuma tersenyum miring ketika melihat ekspresi adik kelasnya yang langsung kikuk.

Gimana tidak? Ada wali kelas mereka yang datang sambil menatap tajam murid-muridnya.

"Kalian gak sadar guru pada protes ke ibu karena ibu wali kelas untuk kelas ini?" tanya wali kelasnya sambil duduk di bangkunya.

Yeonjun memberikan buku di tangannya ke gurunya itu.

"Terima kasih ya, Yeonjun."

"Sama-sama bu, Yeonjun kembali ke kelas dulu," balas Yeonjun membuat gurunya mengangguk dan segera berjalan pergi keluar dari kelas.

Soobin memperhatikan Yeonjun yang berjalan pergi dari kelas dengan biasa saja.

"Ibu capek buat marahin kalian, kalian itu sudah dewasa, ini sma bukan sd, bisa bedakan bukan?"

Muridnya cuma diam tidak seperti sebelum dia masuk ke kelas ini.

"Kenapa diam semua?"

Mereka masih saja diam karena takut dimarahin oleh guru mereka.

High On Life -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang