2012 : Aku Tidak Ingin Hidup Kim Myungsoo Hancur

340 77 30
                                    

Warning 18+ (kekerasan, manipulasi, kata-kata kasar)

2012, Seoul

***

Pagi itu pukul sepuluh, Kim Myungsoo mendapat kabar buruk perihal Ayahnya. Seperti mimpi, salah satu kakak perempuan Myungsoo, Kim Aera berkata kalau Ayah mereka ditemukan sudah tidak bernyawa di dapur. Penyebab dari meninggalnya Kim Jiseok—Ayah Myungsoo, karena serangan jantung. Tak berselang lama, Myungsoo yang sedang belajar di dalam kelas segera bergegas pulang ke kampung halamannya. Lelaki itu berlari dengan gusar, Suzy mengejar dari belakang.

"Myungsoo, izinkan aku ikut." Suara Suzy tersengal-sengal.

Myungsoo berbalik, berpikir untuk beberapa saat sebelum mengangguk. Pikiran Myungsoo sudah tak karuan, rasanya ia ingin menangis sekencang-kencangnya. Mereka berjalan menuju parkiran, hendak menaiki motor, Woobin menarik tangan Suzy.

"mau kemana kau?" tanyanya dengan nada sewot.

Suzy tentunya terkejut mendapati sang kekasih tiba-tiba saja ada di depannya dengan wajah kesal. Apa Woobin mengikutinya sedari tadi atau memang kebetulan semata? Padahal tadi Woobin sempat mengabarinya kalau dia tidak akan ke kempus.

"Ayah Myungsoo baru saja meninggal, aku akan menemaninya pulang." Jawab Suzy tanpa perlu izin Woobin.

"tidak boleh." Tegas Woobin.

Myungsoo yang terlihat berantakan dan tidak ada waktu ribut sama pria brengsek-kekasih Suzy lantas menghembuas nafas kasar. Dia tidak punya waktu untuk berdebat. "aku pergi sendiri saja, tidak apa."

"no, pokonya aku temani, kau butuh teman agar tetap waras."

"Bae Suzy! Kau tidak mendengar? Siapa yang beri kau izin menemaninya?" kini Woobin membentak.

Sudah biasa diperlakukan seperti itu, Suzy berikap sewajarnya dan menatap Woobin datar. "aku tidak butuh izinmu. Untuk kali ini masa bodoh mau kau mengizinkan atau tidak, aku tetap akan menemani temanku pulang."

"akhir-akhir ini kau selalu diluar batas!" Woobin menarik keras lengan Suzy agar mendekatinya, sikap kasar lelaki itu mengundang emosi untuk Myungsoo. Dia merebut Suzy dari cengkraman Woobin. "berani mengakiti Suzy, akan ku tebas lehermu." Myungsoo penuh ancaman.

Si freak Woobin malah tertawa dan bertepuk tangan, jari telunjuknya menunjuk Myungsoo dan Suzy bergantian. "aku selalu berpikir, kalian berdua punya hubungan yang lebih dari sekedar teman mengingat bagaimana kau sebegitu tidak bisanya jauh dari Kim Myungsoo,"

"menurutmu jika kita berpisah siapa yang akan dirugikan? Well, well semua orang tahu kedekatanmu dengan Myungsoo yang jauh dari kata wajar. Tentu mereka akan berspekulasi kalau kau berselingkuh dengannya," kini telunjuk Woobin mengarah pada Myungsoo sepenuhnya.

"Suzy," Woobin mengelus surai coklat nan panjang Suzy. "aku tidak ingin kau dicap sebagai selingkuhan atau tukang selingkuh di kampus kita. I care about you, I .. I love you so much. Tapi kalau kau terus menyakitiku seperti ini, aku tidak menjamin namamu akan bersih selama berkuliah di sini. You know kan, kalau orang sedang sakit hati itu apapun bisa mereka lalukan."

"anak anjing!" Myungsoo meninju tulang pipi Woobin sekali gerakan, bahunya naik turun menandakan dia sudah penuh amarah. Suzy menjerit dan menahan Myungsoo, sementara Woobin tersungkur dan tertawa setelah menyeka darah segar di sudut bibirnya.

"kau manusia iblis!" ketika Myungsoo hendak bersiap menyerang Woobin lagi, Suzy memeluk lelaki itu dan menangis. "stop it.. semua yang kau lakukan hanya akan merugikanmu."

Once Upon a Time [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang