•2021•

347 74 29
                                    

2021

***

Myungsoo, kau yang lebih dulu menjauhiku.

Perkataan Suzy masih terngiang-ngiang. Jelas sekali Suzy masih menyimpan rasa sakit hati, dibuktikan dari awal mereka bertemu lagi hingga detik ini pun Suzy masih bersikap dingin padanya. Ya, tentu saja begitu karena Myungsoo dan Suzy tidak pernah menyelesaikan masalah mereka secara empat mata. Bagaimana bisa menyelesaikan masalah? Myungsoo dan suzy saja tidak bertatap muka hampir delapan tahun ini.

Mereka berdua terus saja saling menimbun luka dari masa lalu, berpura-pura tidak pernah terjadi apapun dan membuat sandiwara tentang teman lama yang bertemu kembali. Bukan dua orang yang 'pernah' saling jatuh cinta dan belum selesai dengan masa lalunya kemudian secara kebetulan dipertemukan dalam insiden kecil.

Myungsoo pun merasa jadi pengecut level tertinggi bahwa selama ini, bahkan sebelum pertemuan kembali keduanya, dia sudah menyimpan nomor ponsel Suzy, namun terlalu malu untuk menghubungi. Pada akhirnya, Myungsoo tenggelam dalam ketidak tahuan bagaimana kehidupan Suzy saat ini, termasuk buta informasi bahwa perempuan itu sudah bertunangan. Sebenarnya setelah mengetahui status Suzy, saat itu Myungsoo sampai mabuk berat dan jatuh sakit berhari-hari. Ini rahasia karena cukup memalukan, hanya Ceye yang tahu.

Tapi, dengan semua yang ia lakukan pada Suzy dahulu—yang memang pantas dibilang jahat—faktanya Myungsoo pun tidak kalah menyedihkan. Dia memang menjauhi Suzy, tapi perempuan itu juga ikut andil dalam retaknya persahabatan mereka. Ya, Suzy tiba-tiba saja menghilang bak ditelan bumi. Myungsoo sempat mencari Suzy, namun nihil ia tidak mendapat apapun informasi kemana perginya Bae Suzy. Teman-teman Suzy pun tidak tahu menahu kemana perginya perempuan itu.

Terakhir kali informasi tentang Suzy yang ia dapat setelah hari kelulusan adalah; Suzy pindah ke Jepang. Tapi ternyata hal tersebut simpang siur dan belum tentu kebenarannya. Lambat laun, Myungsoo seperti sudah tidak punya harapan untuk menemui Suzy. Belum lagi dirinya menerima beasiswa di Seattle kemudian melanjutkan studi disana dan bekerja. Suzy? Untuk tahu kabarnya, Myungsoo harus menempuh waktu selama delapan tahun.

Dan.. ya, begitulah akhir kisah mereka yang masih banyak tanda tanya.

"eh? Suzy mana?" Jieun datang setelah bertelfon ria dengan kekasihnya.

"ke kamar kecil."

Tak berselang lama Suzy datang kembali, raut wajahnya biasa saja tidak menujukkan kesedihan ataupun kekecewaan. Perempuan itu kembali berkutat dengan laptopnya, sesekali menyahut perkataan Jieun. Anehnya, ketika Myungsoo yang bicara, Suzy mendadak bisu.

"tapi, tiba-tiba saja aku mencurigai sesuatu." Perempuan itu menyipit mata sambil mengigit bibir bawahnya sebagai tanda kalau dirinya sedang berpikir keras. Sontak Jieun serta Myungsoo menatap ke arahnya.

"disini kan komisaris meninggal di ruang kerjanya, dilihat dari investigasi polisi pintu ruang kerja komisaris itu hanya bisa dimasuki dengan kode sidik jari saja. Dan satu-satunya sidik jari yang terdaftar hanya milik mendiang."

"..jadi?" tanya Jieun.

"dengan rumah penjagaan super ketat oleh bodyguard serta cctv dimana-mana, apa mungkin tersangka bisa leluasa masuk? Pada dini hari pula? Bukankah mencurigakan?"

Mulai mengerti arah pembicaraan Suzy, Myungsoo menanggapi. "maksudnya. Bisa jadi ada spekulasi lain?"

Erangan frustasi terdengar dari Jieun, perempuan itu mengusap wajah tak tenang. "Suzy please, jangan menambah beban pekerjaan kita. Komisaris diracun oleh tersangka dan Dokter Forensik pun sudah mengkonfirmasinya. Kau lihat sendiri kan hasil otopsinya?"

Once Upon a Time [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang