•2021•

418 95 26
                                    

Happy Reading
Jangan lupa komen dan vote
Terimakasih💜

***

2021, Seoul.


Tiap manusia punya cerita, katanya.

Ada yang terlahir sempurna dengan kisah hidup semulus jalan beraspal, menikmati masa sekolah yang bahagia lalu menemukan cinta sejati dan akhirnya menikah. Ada pula orang yang sedari kecil sudah diterpa banyak cobaan hidup, punya kehidupan yang sulit sampai susah mencari pekerjaan dan tidak ditakdirkan mencicipi kebahagiaan bersama 'seseorang' seumur hidupnya.

Dari dua jenis kehidupan di atas, termasuk kemana hidup yang Bae Suzy jalani?

Terlahir dari keluarga berkecukupan, Ayah Bae adalah Anggota Militer kelas atas dan Ibu Bae seorang Dokter Bedah. Tentu cukup menjelaskan kalau sedari kecil Suzy tidak pernah kesulitan dalam ekonomi. Menjalani kehidupan sekolah yang cukup membahagiakan lalu beranjak dewasa sebagai mahasiswa, berkencan dan patah hati. Sebenarnya kehidupan Suzy bisa dibilang ada di batas biasa saja dan tidak sedrama itu—walau hidupnya pernah ada dititik sangat sinetron sekali—tapi perempuan itu bisa melalui semua dengan bijak dan lapang dada.

No matter how hard it is, after every storm comes a rainbow. Memang di setiap kejadian selalu ada hal baik yang menanti datang. Ketika dirinya mengalami masa-masa sulit itu, Jung Haein mengulurkan tangan pada Suzy.

Tujuh tahun lalu—di saat semua orang menghakiminya. Haein lah yang selalu ada, dikala Suzy tak berdaya terkait rumor dirinya yang teramat buruk, lelaki itu datang dengan sejuta harapan dan menyelamatkan hidup Suzy.  Di kala Suzy ditinggalkan semua teman-temannya, hanya Haein yang merangkulnya ke tempat ternyaman.

Maka akan sangat tolol jika Suzy meninggalkan laki-laki itu.

"agenda bapak malam ini, dinner bersama Pak Presiden. Setelah itu tidak ada lagi."

Perempuan bertubuh jangkung—tambah jangkung karena heels yang ia pakai setinggi lima belas senti—membeberkan jadwal harian pada atasannya, Haein. Sebelah Haein, Suzy mengamati betapa genitnya sekretaris tunangannya itu. Kemeja ketat dengan dua kancing atas sengaja dibuka, rok span di atas lutut tanpa stocking dan jangan lupakan bibir merah merona yang terlihat sangat norak.

"Oke. Terimakasih, Mijoo." Senyuman Haein membuat Mijoo kesenangan, perempuan berdempul tebal itu kini bak cacing terkena garam.

Suzy menahan tawa, dia rasa kekasihnya menjadi idola di kantornya.

“senyum itu.. bukankah harusnya kau cemburu?” oh tidak, Haein memergokinya sedang menahan tawa! Pria itu bahkan sekarang menunjukkan raut pura-pura kesal.

“cemburu juga pilih-pilih, kalau aku santai artinya sekretaris seksimu itu bukan tandinganku.” Jelas Suzy sedikit sombong. Tidak, bukan sedikit, tapi memang sangat sombong.

Ya, walau sebenarnya Suzy bukan tipe pencemburu. Dia dan Haein Sudah sama-sama dewasa, berkomitmen untuk saling percaya dilakukan oleh keduanya dari jauh-jauh hari, kalau bisa dibilang, sudah bukan masanya lagi acara cemburu-cemburu begitu.

“Cemburu sedikit tidak akan membunuhmu, by.” Dengkusan pria itu terdengar, meski Suzy tahu Haein tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya itu.

Beginilah kesehariaannya dengan Haein. Mungkin lebih tepatnya disebut hari-dimana-mereka-menghabiskan-waktu-berdua karena intensitas pertemuan keduanya tidak sering ulah dari kesibukan Jung Haein. Sama halnya dengan pasangan kebanyakan Haein dan Suzy tak jarang berkencan seperti nonton film, makan malam atau berbelanja bersama meski kebanyakan menghabiskan waktu di Apartemen.

Once Upon a Time [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang