***
"a-apa?"
Situasi tegang itu amat terasa, Suzy bahkan sampai terbata mendengar pengakuan seorang perempuan yang baru menemuinya. Perempuan itu mengaku bahwa bayi yang ia kandung adalah anak dari Jung Haein, Tunangannya.
"apakah ucapanku kurang jelas?" tanya si perempuan berambut panjang.
"jadi maksudmu, kau berselingkuh dengan kekasihku sampai hamil?" Suzy mengulang perkataan perempuan itu beberapa waktu sebelumnya dengan nada tidak percaya.
"berselingkuh? Kau yang merebutnya lebih dulu dariku!" kini perempuan bernama Go Eun itu balik mentap Suzy tajam, suaranya menukik penuh emosi.
Setiap melihat Bae Suzy yang terlihat bahagia dengan Haein di akun sosial medianya, kemarahan terus melanda Go Eun. Bisa-bisanya mereka berdua tertawa lepas bersama tanpa mengingat bahwa kebersamaan Suzy dan Haein sudah menghancurkan hidup seseorang! Go Eun rasa dirinya berhak marah.
Kala itu, saat Bae Suzy ditemukan sekarat di kamar apartemennya di Kota Ulsan, Kim Woobin meminta Haein datang untuk menyelamatkan nyawa Suzy dan bayi mereka. Datanglah Haein, lalu pria itu memanggil ambulans. Woobin pun menitipkan Suzy kepada Haein sampai perempuan itu benar-benar sembuh.
Go Eun, yang saat itu berstatus sebagai kekasih Haein merasa keberatakn atas permintaan Woobin karena Haein mulai mengikis waktu kebersamaan mereka hanya untuk merawat Bae Suzy. Bahkan mereka pernah sampai bertengkar hebat.
"pacarmu itu aku atau Bae Suzy? Setiap hari kau menemaninya tanpa beban, sementara untuk menemuiku saja susahnya minta ampun!" Go Eun yang merasa kehilangan kekasihnya seikit demi sedikit mulai protes.
Haein hanya membawanya ke pelukan sambil berkata, "Go Eun, Woobin adalah teman baikku meski kelakuannya memang buruk. Selama berteman denganku dia tidak pernah minta apa-apa selain ini, dia ingin aku menjaga Suzy sampai perempuan itu lupa akan sakit hatinya. Woobin juga sangat terpuruk dengan kejadian kemarin, aku sebagai temannya tidak mungkin menolak. Kau orang baik, aku yakin kau akan mengerti."
"kata siapa aku orang baik? Aku ini jahat! Sangat jahat aku akan menghancurkan hidupmu kalau sampai kau jatuh cinta pada Bae Suzy." Ancam perempuan itu meski tidak serius. Tapi kala itu Go Eun benar-benar takut.
Haein menggap ancaman Go Eun hanya kemarahan sementara, dia tertawa kecil setelahnya. "imajinasimu sangat luas ya? Secinta itu padaku sampai takut aku akan berpaling?"
"Haein, berjanjilah satu hal padaku. Kau tidak boleh jatuh cinta sama perempuan itu."
"iya, aku janji." Haein mengaitkan kelingkingnya pada kelinging Go Eun.
Nyatanya Jung Haein mengingkari janji yang mereka buat. Setiap hari menghabiskan waktu bersama Suzy membuat debaran jantung Hein berpindah haluan. Bahkan senyum perempuan itu mampu meluluh lantahkan seisi duanianya. Bae Suzy, Bae Suzy, Bae Suzy. Setiap malan Haein melafalkan nama perempuan itu sampai lupa kalau dirinya masih terikat dengan Go Eun.
Pria itu pun mengakui keberadaan perempuan lain di hatinya kepada Go Eun dengan berani. "perempuan itu.. setiap melihat tatapan matanya yang sayu membutku ingin terus melindunginya. Maafkan aku, Go Eun," Bahkan Haein sampai berlutut di hadapan Go Eun.
"..tapi aku mulai mencintainya. Jangan salahkan Suzy, dia tidak tahu apa-apa soal hubungan kita. Semua ini salahku."
Hidup Kim Go Eun seakan runtuh seketika. Go Eun sudah pernah mendunga ini, apalagi ketika atensi Haein mulai tidak pernah menatap ke arahnya. Pria itu seakan punya dunia baru yang isinya bukan lagi dirinya, melainkan perempuan lain.
"aku akan menemui perempuan itu—" ketika Go Eun hendak berbalik sambil berurai air mata hendak menemui Suzy untuk memberi tahu perempuan itu bahwa pria yang selalu menjadi perisainya itu dibelakangnya sudah menancapkan pedang pada perempuan lain—yaitu dirinya.