5.🔹

3.2K 342 38
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

"Jennie, aku membawa kue tart" pekik Lisa, lalu menaikan bawaannya ke atas meja. Ia buka kotaknya dan mengeluarkan kuenya di hadapan Jennie.

"Kenapa kau membawa kue? Kau sedang berulang tahun?"

"Em, bagaimana kau bisa tahu?" Lisa penasaran.

"Yak, aku hanya menebak saja. Sungguh? Kau sedang berulang tahun hari ini?"

"Iya, Jennie"

"Wah.., chukkae Lisa.. Saengil chukha hamnida.. Saengil chukha hamnida.. Saranghaneun Lisayaa.. Saengil chukha hamnida.. Yeay... Saengil chukkae Liii.." Jennie bertepuk tangan dan memberikan senyumannya.

"Gomawo Jennie" Lisa terharu, karena Jennie sempat menyematkan nama Lisa dengan panggilan Lisa-yaa, yang berarti panggilan bahwa mereka telah menjadi lebih akrab, dekat, serta mendalam.

"Kau membawa lilin?"

"Em, aku akan menyalakannya, kita tiup bersama ya, Jennie?"

"Em" Jennie mengangguk, lalu Lisa menyalakan lilinnya.

Tak terasa tangan Lisa memegang kedua tangan Jennie, lalu mengajaknya untuk membuat sebuah harapan.

"Make a wish, Jennie"

"Nee, kau juga, Li. Buat harapan yang paling baik untukmu"

Lisa memejamkan matanya, begitu pun Jennie. Dengan tangan yang saling terkait, Jennie dan Lisa menyematkan harapannya dalam hati masing-masing dengan kesungguhan.

"Semoga aku tidak kehilangan senyuman ini, tangan ini, orang ini, dan semua yang menghangatkan hatiku" - Lalisa.

"Jika kau berkehendak Tuhan, tolong dengarkan doaku dan kabulkan permintaanku. Aku ingin Lisa menemaniku hingga aku bisa melihatnya nanti" - Jennie.

"Selesai" lirih Lisa, kemudian Jennie membuka mata.

"Satu.. Dua.. Tiup!" seru Jennie.

"Fffuh..." mereka meniup lilinnya bersama, dan tersenyum seirama.

Lisa memotong kuenya dan memindahkan potongannya ke piring, ia mengambil sendok, lalu berbicara pada Jennie. "Sekarang, kau coba kue ini"

"Aku boleh mencobanya?" tanya Jennie sambil menunjuk diri sendiri.

"Tentu saja, aku sengaja datang membawa ini untukmu. Oh ya, kita juga akan belanja ramen hari ini. Kau mau ikut denganku?"

"Tentu, jika kau tidak malu mengajakku"

"Kenapa aku harus malu? Mengajak wanita cantik dan baik seperti dirimu membuatku bangga, Jennie"

"Kau bergurau, sebenarnya aku juga ingin menunjukkan sesuatu padamu, tapi nanti saja, setelah kita pulang dari toserba"

"Tapi kau coba dulu kue ini, setelah itu, kita baru pergi"

"Tentu"

Lisa menyendok kuenya, dan menyuapi Jennie. "'A.."

An Angel ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang