Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Nana tiba dan segera mengganti pakaiannya dengan baju operasi. Sekalipun ia tak dapat menahan kecemasannya, tapi ia harus bisa mengontrol diri, dan masuk ke ruangan operasi tanpa meminta persetujuan siapa pun.
Semua perawat dan dokter yang sedang menangani Lisa memberi jalan untuk Nana, karena mereka sudah mengerti, bahwa jika Nana masuk ke dalam ruangan operasi, artinya Nana ingin menangani operasi itu sendiri.
Sebagai rekan dan pegawai yang dinaungi oleh rumah sakit milik Nana, mereka tak berani mencegah apalagi melarang Nana untuk melakukan hal tersebut, terlebih ketika mereka mengetahui bahwa pasien yang sedang ditangani itu adalah panak bungsu dari pemilik rumah sakit, Lalisa.
"Apa kendalanya?" tanya Nana, ia menggunakan isyarat juga untuk interaksi dengan dokter yang menangani Lisa.
"Tulang rusuknya patah, karena terbanting terlalu keras mengenai stir mobil" jelas dokter, Nana mengangguk.
"Berapa banyak?"
"Dua, yang satunya retak"
Nana mengangguk lagi, dan langsung menangani operasi Lisa.
Sementara di luar ruang operasi, beberapa teman Lisa sudah datang dan mendoakannya, di antaranya ada Rose yang menangis berketerusan, sejak saat mendapatkan kabar tersebut. Rose sangat sedih, karena ia melihat mobil Lisa sampai ringsek tak tersisa lagi kemewahannya.
"Aku tidak bisa membayangkan betapa sakitnya dia, saat kejadian itu terjadi dan tidak ada yang sedang menemaninya, hiks.. Lisa.."
"Kalau saja aku tahu semua ini akan terjadi padanya, mungkin aku tidak akan membiarkan dia pergi sendirian. Aku yang akan menemaninya" ungkap Seokjin selaku kakak dari Lalisa, ia tak dapat menahan kesedihannya saat ini, air matanya terurai karena sejak tadi ia berusaha kuat di hadapan wanitanya, Jisoo.
Mereka merenung bersama, bersedih sambil memanjatkan doa. Di luar ruangan operasi yang membuat para penunggu gugup dan gagap tak lantang lagi, sunyi, hening sampai tak ada yang terusik dari posisi kecuali derai air mata dan isak tangis yang harus tertahan.
Suara langkah kaki yang datang terburu mematikan kebisuan mereka, semua menoleh ke arah di mana seorang pria datang dan menghampiri anak pertamanya.
"Bagaimana kondisinya?" tanya Gong Yoo, ia berdiri di hadapan SeokJin, lalu Seokjin bergeser untuk memberi ayahnya tempat duduk.
Seokjin menggelengkan kepalanya, belum tahu pasti apa yang terjadi. "Kami tidak tahu pa, Lisa dibawa ke ruangan itu, dan ya, mama ikut menanganinya sekarang"
"Sudah berapa lama mereka di dalam?"
"Dua jam, pa"
"Huhhffhh.. Papa tidak tahu kronologi yang Lisa rasakan, tapi menurut supir truknya, ia juga merasa terkejut karena Lisa memberhentikan mobilnya secara tiba-tiba di tengah-tengah jalan"
"Lalu statusnya bagaimana pa?"
"Beliau tetap menjalani proses hukum, karena papa juga tidak bisa membebaskannya. Papa tidak akan menuntutnya untuk membiayai semua, setidaknya beliau bertanggung jawab akan perkaranya, itu saja sudah cukup bagi papa"
KAMU SEDANG MEMBACA
An Angel ☆
Teen Fiction[18+] "Semua yang kau lakukan menggetarkan hatiku, bahkan ribuan bintang-bintang berbisik padaku, di saat aku mulai mengagumimu, kaulah satu-satunya yang mampu membuatku menggerakkan langit dan bumi"