Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Pagi, pukul 06.23
Jisoo mengetuk pintu kamar adiknya, dan seseorang sudah terbangun di ranjang. Ia membuka pintu kamar sambil menggisik tangannya ke mata.
"Wae.." lirih Lisa dengan suara seraknya khas bangun tidur.
"Aku mau berangkat, ada kakakmu di depan"
"Mau apa dia? Tumben sekali dia kemari pagi-pagi?"
"Mm.. Entah, pergilah keluar, temui dia dulu" pinta Jisoo, dan Lisa menuruti ucapannya.
"Jangan bangunkan Jennie, dia sedang nyenyak" ancamnya pada Jisoo, lalu pergi keluar untuk menemui kakaknya.
Seokjin sedang duduk di antara meja yang dipakai untuk menyimpan vas bunga kecil, secangkir teh menemani vas itu bersama dirinya menjadi serasi, lalu Lisa datang dan duduk untuk meneguk teh milik kakaknya.
"Yak! Kenapa jadi kau yang meminumnya? Itu milikku buatan Jisoo" Seokjin begitu kesal saat tehnya diteguk oleh adiknya yang baru saja bangun tidur.
"Aku haus, ada apa hyung? Kenapa hyung kemari sepagi ini? Hyung mencariku?"
"Ciz, geer sekali kau. Aku ke sini untuk mengantarkan Jisoo"
"Oh iya, aku lupa kau dan eonni sudah berkencan. Tapi kenapa kau memanggilku pagi-pagi?"
"Aku memanggilmu agar kau tidak memanfaatkan momen terus. Lisa, kau sudah melakukan itu pada Jennie?" tanya SeokJin tiba-tiba serius, hingga Lisa pura-pura meneguk cangkir yang sudah kosong tadi.
"I-iya hyung, mian" ucapnya sambil menutupi wajahnya dengan cangkir kerajinan Jennie.
Jisoo keluar karena sudah siap untuk berangkat bekerja, sementara Seokjin masih menatap tajam mata adiknya, mengintimidasi lewat tatapannya.
"Oppa, kaja" ajak Jisoo, dan SeokJin menunjuk adiknya.
"Kita masih punya urusan, Lisa"
"Iya hyung, mian" Lisa mengangkat kedua tangannya, tanda menyerah, kemudian menjulurkan lidahnya. "Kau pikir aku takut, Wlee.."
"Yak! Lalisa!" Seokjin berbalik, namun Jisoo segera menggandeng tangan kekasihnya.
"Oppa sudah, jangan menatapnya seperti itu. Kaja, kita berangkat, aku tidak mau kau kesiangan"
"Iya sayang" SeokJin beranjak lalu merangkul kekasihnya.
"Lisa, aku titip Jennie ya?"
"Siap eonni" jawab Lisa, wajahnya masih ditutup oleh cangkir kecil yang ia gunakan untuk mengejek kakaknya.
###
Jisoo sudah diantarkan oleh Seokjin hingga ke pintu tempat ia bekerja. Sebuah restoran yang membuka lowongan kerja beberapa minggu lalu, dan Jisoo mengisi salah satu posisinya.
"Oppa gomawo, sampai sini saja"
"Biar aku antar sampai ke pintu"
KAMU SEDANG MEMBACA
An Angel ☆
Teen Fiction[18+] "Semua yang kau lakukan menggetarkan hatiku, bahkan ribuan bintang-bintang berbisik padaku, di saat aku mulai mengagumimu, kaulah satu-satunya yang mampu membuatku menggerakkan langit dan bumi"