Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Hari ini Lisa datang pagi-pagi, karena jadwal kuliahnya dimulai sore hari. Sebelum pergi ke kampus, Lisa ada urusan hati dengan wanita pujaannya. Ia datang ke toko Jennie yang sudah nampak indah itu, lalu menengok-nengok di jendela kaca.
"Kenapa belum buka juga ya? Padahal biasanya pukul segini Jennie sudah buka. Hm.. Apa dia masih di rumahnya?"
Tanpa pikir panjang, Lisa langsung berlari ke rumah Jennie, dan mengetuk pintu rumahnya.
Tok tok..
Tok tok tok tok..
"Jennie.. Ini aku, Lisa" panggilan khas serta ketukan pintunya yang juga tak berubah.
Tak ada jawab dari dalam, Lisa kembali mengetuk pintu, ia melihat-lihat jendela namun semuanya tertutup rapat, tak ada celah baginya untuk menengok bagian dalam.
"Jennie.. Apa kau ada di dalam?" Lisa masih memanggil Jennie dengan suara panggilannya yang cukup kencang.
"Jisoo eonni.. Apa kalian ada di rumah?"
"Permisi?"
"Hello?"
"Huhhffhh.."
Dan tak kunjung mendapatkan jawaban, Lisa masih berdiri di depan pintu, lalu mencoba untuk menghubungi Jisoo, namun masih tetap tak mendapatkan jawaban. Ia juga menghubungi nomor telepon rumah Jennie.
Kringggg...
Kringggg...
Suaranya terdengar hingga ke tempat di mana Lisa berdiri, tapi hasilnya tetap sama, ia tak mendapatkan jawaban apa pun atas panggilan-panggilannya.
"Hm, mungkin mereka sedang berkunjung ke luar. Sebaiknya aku kembali ke toko, siapa tahu sebentar lagi mereka pulang"
Lisa meninggalkan rumah Jennie, dan memutuskan untuk menunggunya di toko. Sedangkan sedari tadi, Jennie menahan suara tangisnya di sisi pintu rumahnya sambil mendengarkan suara Lisa.
Jennie ingin menemui Lisa, namun karena titah dari Jisoo harus ia patuhi, Jennie pun berusaha keras untuk menahannya. Ia berencana untuk menutup toko selama beberapa hari, berharap Lisa tidak kembali dan bisa melupakan apa yang telah mereka jalin selama 2 pekan ini.
"Hiks.. Mianhae, Lisayaa.. Mian.. Hiks..." dan Jennie menangis seorang diri di lantai kayu rumahnya.
Lisa pergi ke toko Jennie, ia memotret toko itu lalu berniat untuk mencetaknya, agar ada banyak orang yang berdatangan mengunjungi toko Jennie. Setelah memotretnya menggunakan kamera handphonenya yang sangat baik, Lisa duduk di teras toko, sambil menunggu Jennie tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Angel ☆
Teen Fiction[18+] "Semua yang kau lakukan menggetarkan hatiku, bahkan ribuan bintang-bintang berbisik padaku, di saat aku mulai mengagumimu, kaulah satu-satunya yang mampu membuatku menggerakkan langit dan bumi"