Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
Jennie POV🌼
Kehidupan yang tidak pernah bisa aku percaya bahwa ini adalah sebuah kenyataan. Aku dipertemukan dengan sebuah keluarga yang entah dari mana asalnya, namun mereka adalah penghuni surga sejak dari duniawi, aku yakin itu.
Lalisa, hadiah apa lagi ini? Kehadiranmu saja sudah menjadi berkat bagiku, dan apa semua kejutan ini tidak kau rasa rugi untuk membaginya padaku?
Aku benar-benar tidak tahu harus mengatakan bentuk terima kasih seperti apa lagi, setelah apa yang semua keluarga mereka lakukan padaku, juga Jisoo eonni.
Impianku, cita-citaku, harapan dan mimpi yang setiap detik aku dambakan untuk dapat melihat meskipun dalam angan, itu akan segera terwujud.
Aku menangis, di pelukan kekasihku yang juga sama-sama menangis. Ibu dan ayahnya Lisa sangat dermawan seperti anak-anaknya. Bagaimana mungkin Tuhan memberikan sebuah keajaiban termanis seperti ini? Terima kasih, Tuhan.
"Emh, sayang, sepertinya mama dan papa akan pulang lebih dulu ya nak? Jennie, jaga kesehatan, tidak boleh stres dan usahakan semuanya agar tetap terjaga, ya sayang? Mama dan papa ada urusan yang harus diselesaikan, jadi mama tidak bisa menemani kalian hingga petang" ucap ibu malaikat itu padaku, beliau juga mengusap pipiku dan menghapus air mataku ketika hendak berpamitan.
"Mama, Jennie tidak tahu harus mengatakan apa lagi, dan membalas dengan cara yang seperti apa. Mama, Jennie sangat berterima kasih atas kemurahan hati mama. Jennie tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, karena mama sudah membuat Jennie menjadi orang yang paling beruntung di dunia ini"
"Sstt... Tidak boleh berbicara seperti itu, nak. Mama tidak mengharapkan balasan apa pun, asal Jennie dan Lisa bahagia, itu sudah cukup untuk mama, ya pa?"
"Sshh.. Huhhffhh.. Iya nak, aduh, papa jadi kelilipan" papa juga termasuk pria yang lembut, aku tahu beliau menangis, dari hembusan nafasnya saja sudah beda, meskipun aku tidak dapat melihat air matanya.
"Papa cengeng, segala mengaku kelilipan"
"Lisa juga cengeng" mereka adalah malaikat-malaikat tak bersayap yang mengelilingiku.
"Ya sudah, Lisa, itu suratnya biar mama yang simpan ya sayang? Kau 'kan masih sibuk belajar dan kuliah, kau juga sedikit pelupa akhir-akhir ini, jadi biar mama yang simpan, nanti menjelang H-1 hari, mama akan menjemput kalian"
"Oh iya ma, pa, rencananya Lisa mau mengajak Jennie tinggal bersama di apartemen, lagipula rumah yang sedang Jennie tinggali adalah rumah sewaan Jennie dan kakaknya. Jadi, Jennie akan tinggal bersama Lisa dalam waktu dekat"
"Iya sayang, apa pun rencana kalian, mama akan selalu mendukungnya, selagi itu baik bagi kalian bersama. Dan, tolong dijaga kesehatan Jennie ya nak? Oh iya, mama juga membawa vitamin untuk Jennie, agar kondisinya semakin prima untuk menghadapi operasi nanti"
"Iya ma, terima kasih ya mama. Lisa juga akan menjaga Jennie sepenuh hati" ucap kekasihku.
"Mama, papa, terima kasih banyak, sekali lagi Jennie sangat berterima kasih kepada mama dan papa"
"Iya sayang, kalian baik-baik ya, kabarin mama kalau sudah pindah ke apartemen"
"Iya ma, biar Lisa antar sampai ke depan"
KAMU SEDANG MEMBACA
An Angel ☆
Ficção Adolescente[18+] "Semua yang kau lakukan menggetarkan hatiku, bahkan ribuan bintang-bintang berbisik padaku, di saat aku mulai mengagumimu, kaulah satu-satunya yang mampu membuatku menggerakkan langit dan bumi"