6.🔸

2.8K 318 26
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

"Happy birthday kesayangan mama"

Kalimat seorang wanita bernama Im Jin Ah atau biasa dipanggil dengan sebutan nama Nana. Wanita berperawakan tinggi semampai, dengan paras cantik rupawan persis seperti visual yang ia turunkan pada anak-anaknya, sedang menyambut kedatangan anak bungsunya dengan Gong Yoo, Lalisa Manoban.

Nana memeluk Lisa, mengecup dahi, pipi dan bibirnya lalu tersenyum. "Mama punya kado untukmu, sayang" ia memberikan sebuah kotak berwarna hitam dengan pita merah jambu berukuran sedang.

"Setiap bulan mama selalu beri Lisa hadiah, sekarang giliran Lisa yang akan memberi hadiah juga pada mama"

"Hm? Apa itu, nak?" tanya Nana, setelah melihat anaknya membawa sebuah kubus polos berwarna coklat, dan meletakkannya di atas meja.

"Coba mama buka, Lisa rasa mama pasti suka"

"Hm.. Mama buka ya sayang?"

"Iya ma, hati-hati tidak usah diangkat-angkat"

"Kenapa?"

"Barangnya mudah pecah"

"Omo!" Nana terpukau, melihat isi dari kotak yang Lisa bawa. Di dalamnya terdapat sebuah guci berukuran sedang, yang mengkilap berwarna biru dominan.

Lisa tersenyum sambil menaikan alisnya. "Benar 'kan? Mama pasti suka"

"Dari mana kau mendapatkan guci secantik ini, sayang?"

"Dari wanita yang luar biasa ma, namanya Jennie. Mama mau meluangkan waktu tidak, kalau Lisa ajak ke tokonya?"

"Tentu saja sayang, mama akan meluangkan waktu nanti. Kapan kau akan kembali ke sana lagi?" sepertinya anakku sedang jatuh hati, terlihat dari caranya menyampaikan cerita seorang wanita dengan raut yang penuh ekspresi - Nana.

"Rencananya setiap hari Lisa akan membantunya di sana. Oh iya ma, papa sudah bilang kalau Lisa kembali kuliah?"

"Untuk S2?"

"Em, hingga S3, itu kemauan papa. Tapi Lisa masih ragu" ucap Lisa, dari rautnya memang menyimpan keraguan.

"Ragu kenapa hm?" Nana menaruh guci itu, lalu mengusap kepala anaknya.

"Tiba-tiba saja Lisa ingin menjadi seseorang yang pandai menciptakan rasa untuk mudah dikenang, ma"

"Maksudnya? Jadi tukang puisi?"

"Aah.. Bukan. Jadi chef. Mama setuju tidak, jika Lisa mengambil Culinary Art?"

"Hm.. Kalau mama, terserah Lisa. Tapi mama cukup heran, sebenarnya apa yang tiba-tiba merubah pikiranmu, nak?"

An Angel ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang