13.🔹

2.9K 334 46
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Tok tok..

Tok tok..

Pagi pukul 07.30, dokter yang memiliki nama Irene tersebut mendatangi ruangan Jennie, di mana ruang itu secara khusus dititipkan pada dokter Irene untuk tidak telat dalam perawatan pasiennya. Titah tersebut turun langsung dari dokter Nana, pendiri rumah sakit sekaligus pemilik saham terbesar di rumah sakit MNB Hospital yang berada di Gangnam.

Lisa terusik setelah mendengar ketukan pintu masuk, begitu pun dengan Jisoo yang tidak pergi bekerja hari ini. Mereka terbangun, sementara Jennie masih tertidur sambil memegangi tangan Lisa.

"Engh, biar kau saja" pinta Lisa, Jisoo menggelengkan kepalanya lalu beranjak dari sofa, ia membersihkan kotoran di matanya dan membuka pintu.

"Selamat pagi, apa pasien sudah bangun?" sapa dokter.

"Sssttt.. Tidak usah berisik!" pekik Lisa dengan mimik wajahnya yang mengancam pada dokter Irene.

"Ahh, oke. Kalau begitu, nanti saya akan kembali ya?" ucap Irene laun.

"Ya, sana keluar" sekali lagi titah Lisa sambil menggerakkan sebelah tangannya seolah mengusir.

Jisoo tersenyum kikuk begitu pun Irene "Mari"

"Nee, maaf ya dok?" ucap Jisoo merasa tak nyaman.

"Gwenchana" jawab Irene mengangguk dengan senyuman, lalu pergi meninggalkan ruangan.

Jisoo berjalan ke arah Lisa lalu menjewer baju Lisa yang semalam terkena darah bekas muntahan Jennie.

"Kau tidak mau menggantinya?" ekspresi Jisoo cukup menyebalkan, Lisa cuek.

"Aku tidak membawa baju ganti"

"Ganti saja dengan pakaian Jennie"

"Memangnya kau bawa?"

"Aku membawa dua pasang semalam, sana pergi ganti"

"Nanti saja, jika Jennie sudah bangun. Aku sudah berjanji untuk tetap berada di sisinya sampai dia terbangun"

"Kau sangat mencintai adikku, Lisa?" mereka masih berbicara dengan suara yang laun, Lisa mengangguk, menjawab pertanyaan Jisoo.

"Sangat"

"Kenapa bisa begitu? Padahal dokter tadi lebih sempurna dari Jennie, kau tidak mau mencoba untuk mendekatinya?"

"Jika aku mau, aku tak perlu perintah dari siapa pun untuk mendekati siapa pun, seperti aku mencintai adikmu"

"Artinya kau bisa melakukannya lagi sewaktu-waktu? Dan mengkhianati adikku?"

An Angel ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang