Lima

294 47 4
                                    

_•°_•°_•°_•°_

     Mari sedikit flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Mari sedikit flashback. Dulu sebelum Jean berpacaran dengan Ryuana. Dia sempat menjalin hubungan dengan anak kelas sebelah. Karina Arumi Puspa namanya. Jika tidak salah perempuan itu salah satu musuh Ryuana, bukan musuh yang bagaimana hanya saja jika ada pekan olahraga mereka selalu jadi lawan tanding bermain basket putri, membuat kedua memang sedikit tidak akur.

     Jean ingat bagaimana sikap Ryuana yang mendiamkannya saat tau bahwa Jean menjalin kasih dengan sang rival. Ryuana bahkan tidak pernah ke rumah seperti biasa, sekedar membawa brownies kukus lumer untuk Bang Mahesa atau duet karaoke lagu dangdut dengan Mas Jev.

     Pernah saat itu berpapasan di tempat parkir, Jean yang memang sering berangkat dengan Karina membantu pacarnya itu untuk membuka helm, merapihkan helaian rambut lembut sang pacar dengan hati-hati. Mereka yang baru saja menjalin hubungan tentu sedang berada di fase manis-manisnya. Jean sering mencubit pipi Karina atau sekedar menjawil hidung mancung sang pacar.

     Hal itu tidak luput dari pandangan Ryuana, yang dengan kebetulannya itu selalu berpapasan di tempat parkir sekolah mereka.

"Pacaran tuh tau tempat kali!"teriaknya sambil melenggang pergi, lalu sesekali berbalik menatap Jean dan Karina sambil memeletkan lidahnya guna mengejek

"Sirik aja jomblo!"gerutu Karina

    Jean terkekeh, baginya Karina itu pacar yang sangat manis dan mandiri. Perempuan itu tidak pernah memaksanya untuk mengantar jemput dia sekolah, tapi namanya saja Jean. Kalau bucin sama saja seperti Nadylan.

     Hal itu berlanjut hingga hubungannya menginjak 3 bulan. Tidak pernah ada masalah selain memang Ryuana yang sering mengolok mereka. Dulu Jean pikir itu hanya candaan semata. Toh memang Karina dan sahabat barbarnya itu tidak bisa akur dan dekat seperti teman pada umumnya. Tapi pada satu moment dia tersadar satu hal.

     Ryuana semakin jauh dan Jean merasa ada yang hilang. Jadwal rutin mengantar Ryuana ke gereja masih sering dia lakukan hanya saja tidak pernah ada tawa di penghujung hari sambil makan cilok seharga lima ribu bersama. Atau sekedar jalan-jalan mendadak ke punclut berdua. Semua tergantikan oleh kehadiran Karina.

"Lo kalau ga suka sama gue bilang ya anjing!"

     Suara Karina yang kelewat kasar tidak pernah Jean dengar, tanpa sengaja masuk ke rungu nya saat ia akan mengembalikan bola basket ke gudang.

     Awalnya Jean ingin masuk, namun saat  mendengar suata yang familiar dia akhirnya mengurungkan niat. Ia tau menguping adalah perbuatan tercela, tapi jika yang di kuping itu pacarnya sendiri sepertinya tidak apa-apa- 'kan?

"Gue emang ga suka ya sama lo" suara itu terdengar santai menimpali Karina, tidak ada kesan membentak seperti yang dilakukan pacar Jean tadi.

"Cih! Bisa ga sih lo jauhin Jean? Jangan bikin dia terus nganterin lo ke gereja, kalau mau ibadah ya sana mandiri gausah ngerepotin cowo orang!"

Bandung & JeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang