Lima Belas

201 41 4
                                    

_•°_•°_•°_•°_

Ryuana menenteng helm bogo hitamnya kearah parkiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryuana menenteng helm bogo hitamnya kearah parkiran. Dalam hati sesekali mengumpati Jean yang tidak mengabari ia tadi pagi dan berakhir dengan Ryuana yang hampir kesiangan. Jika pulang sekolah dia masih lupa dengan kehadiran dirinya. Sudah Ryuana pastikan, Jean akan babak belur ditangannya

"Ryu!"

Nah panjang umur sehat sentosa. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Orang yang sedari tadi dia umpati kini menyuruhnya untuk mendekat dengan gestur tangan yang sangat menyebalkan

"Apa!?"

Jean mengernyit. "Lo haid? Perasaan gue jadwal lo itu akhir bulan"terangnya tak habis pikir

"Jangan masang tampang ga berdosa deh lo! Maksud lo apaan ga ngasih kabar tadi pagi hah!?"Ryuana mengamuk.

Kalau ini serial manga susah pasti asap keluar dari kedua lubang hidung perempuan berambut sebahu itu

"Apa sih ga jelas banget lo"

Mulut Ryuana menganga tak habis pikir. Ini dia yang memang terlampau kesal atau Jean yang terlampau bodoh. Kenapa tingkat kepekaan Jean dibawah tiga puluh persen. Bisa-bisanya dia dulu pernah mau jadi pacar lelaki ini

"Lo yang ga jelas gila! Kalau ga bisa jemput tuh kabarin. Gue hampir telat kalau aja Rendi ga anterin gue ke sekolah tadi"racaunya tak terima

Ryuana pikir dia wajar untuk marah. Kejadian ini memang bukan yang pertama tadi setidaknya setiap kali Jean tidak bisa menjemput lelaki itu selalu memberi kabar padanya lebih dulu

"Loh gue udah kabarin lo dari semalem. Gue bilang bakal pergi sama Senja. Lo nya aja kali yang ga cek hp"bela Jean

"Kalau gitu cek hp lo"tantang yang lebih pendek

Si Aries cantik itu lelah berdebat. Maniknya bergulir jengah dengan setiap pembelaan tak masuk akal orang yang sialnya tampan itu. Kemungkinan nya hanya satu dan itu sering kali terjadi pada Jean

"Gue-"

"Ada?" Ryuana berdecih sinis melihat orang didepannya yang malah mengatupkan bibirnya

"Sorry Ryu ini gue-"

"Ga ke pencet send!"potong Ryuana buru-buru

Lelaki ber-eyesmile itu menggaruk tengkuknya malu. Lagi-lagi dia yang salah. Apalagi melihat kemarahan dimata sang sahabat sudah dapat ia tebak bahwa Ryuana akan-

"Jajanin gue angkringan abis itu gue maafin"

Kan

Jean menghela nafas. Lalu memasang senyum super manisnya hingga kedua mata membentuk bulan sabit. Langkah terbaik adalah menerima segala kemauan perempuan itu daripada Jean berakhir jadi samsak tinju

Bandung & JeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang