Tilu puluh tilu

187 43 24
                                    

_•°_•°_•°_•°_

Lelaki berkulit eksotis itu dengan sekonyong-konyong merebahkan diri di pinggir lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki berkulit eksotis itu dengan sekonyong-konyong merebahkan diri di pinggir lapangan. Lengkap dengan baju olahraga yang masih melekat sehabis test bola tangan tadi. Disampingnya, ada Jean yang dengan santai meneguk air mineral yang baru Nadylan belikan untuk mereka

"Udah mirip paus terdampar sih, kal"seseorang baru saja muncul menginjakkan kaki di samping lapang

Arjuna—pemuda berhidung mancung itu ikut bergabung setelah selesai mengerjakan quiz matematika. Sementara Ryuana pergi ke sekre club basket untuk bertemu pelatihnya.

"Jun"

"Euy" yang dipanggil menyahuti sambil mengambil duduk di samping Haikal

"Kemarin lo anterin Ryuana balik jam berapa?"

"Mulai nih posesif nya keluar"celetuk Felix yang sibuk menjahili lubang hidung Haikal yang kembang kempis

"Cicing atuh maneh! Urang cape"keluh Haikal menepis tangan Felix yang terus mencolok lubang hidungnya dengan ujung daun.

"Bangun bego. Kotor itu lo goleran disitu"

"Cape bejaan teh" ucapnya dengan wajah merengut sebal

"Heeh jug ka kelas" titah Felix. Kaki lelaki berdarah campuran itu masih dengan jail menendang bokong si teman sampai akhirnya Haikal memilih duduk karna terganggu

"Mbung—"

"Ck! Jun?" Jean yang merasa di abaikan akhirnya berdecak lumayan keras, lalu mengambil alih atensi Arjuna yang tadi sempat terkekeh pelan akibat kelakuan ajaib dua sahabat mereka.

"Jam 10. Kenapa?" kata ia bertanya

"Kemaleman" Arjuna sontak menoleh dengan alis mengernyit heran

"Emang iya?"

"Hm"

"Ah itu mah lo aja yang posesif"sahut Haikal masih dengan posisi kembali menggoler

"Gue bukan posesif"

"Tapi Ryu bilang sih dia suka pulang lebih malem dari itu"

"Ya mungkin maksud Jean itu adab nya bawa anak perawan orang, jangan sampe kemaleman banget" Nadylan menimpali. Dia yang tadinya sibuk senyam senyum memandang si gebetan yang lewat kini lebih memilih menimbrung

"Ya sorry je, gue kira gapapa"

"Nanti lagi—"

"Ga ada nanti nanti lagi. Ryuana pulang pergi sama gue"

"Dih dih lo siapanya!?"Felix yang sewot entah kenapa bertanya tidak santai

"Dih lo juga siapanya nanya nanya?" Haikal menyahuti

Felix mendelik kesal lalu membekap bibir manyun Haikal yang seolah mengejeknya dengan tangan kotor miliknya

"Anjing Felix kotor!"

Bandung & JeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang