Tilu puluh lima

212 40 30
                                    

Long time no c..
_•°_•°_•°_•°_

Gadis sulung itu pulang tepat saat jarum jam mencumbu angka 9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis sulung itu pulang tepat saat jarum jam mencumbu angka 9. Dengan Jean yang memang menepati janjinya tidak membawa kabur Ryuana hingga malam seperti biasanya

Walapun hari Ryuana akui bahwa Jean terus saja menggerutu dan memprotes agenda perempuan itu yang katanya mau pergi keluar dengan si tetangga-Rendi.

Dan dengan begitulah lelaki kesayangan mamah Wenda sudah mangkir didepan pagar rumahnya alias dipinggir gerbang rumah Ryuana. Lelaki seumuran Jean itu tengah berjongkok memeluk helm fullface juga seplastik baso aci yang tengah temannya itu nikmati.

"Lama amat jing"keluhnya ketika mendengar suara motor Jean mendekat

Ryuana memutar bola matanya malas. Padahal jelas-jelas mereka janjian untuk pergi jam setengah sepuluh.

"Anoa budug. Ini masih jam sembilan juga"sahut yang paling cantik disana membenarkan

"Ck! Yang lain udah pada nunggu di tempat event"jawabnya lagi

"Emang acaranya mulai jam berapa Ren?"Jean yang sedang membantu Ryuana membuka kaitan helm sempat menoleh pada tetangga si gadis itu

"Jam 11"jawab Rendi sambil mengunyah baso aci berbumbu sambel itu dengan khidmat

"Lah masih lama"

"Yoi"

Setelah kaitan pada helm terlepas, Jean beralih menatap Ryuana dengan senyum tipis. Mengusak puncak rambut perempuan itu pelan sambil memberi nasehat ringan sebelum Ryuana pergi ke event nanti

"Jangan balik kemaleman ya, jaket juga jangan lupa. Dingin" katanya

"Iya, nanti gue balikin cewe lo pas shubuh aja"sahut Rendi dengan plastik baso aci yang sudah kosong tanpa isi

"Si anjing"

"Orang buta juga kayaknya tau kalau ini udah malem. Gimana ceritanya jangan balikin malem. Subuh weh sakalian"gerutu si tetangga dengan kaki melangkah kearah tong sampah

Mau membuang Jean

Eh sampah! Kalau buang Jean pasti Ryuana akan mengamuk dan mengacak-acak wc rumah Rendi. Membayangkannya saja membuat Rendi merinding

"Nya henteu kitu oge atuh bos"jawab Jean sambil terkekeh sinis

"Buru lah, ulah uwu-uwu deket aing. Pacar aing ga ada"

"Putus lo!?"Ryuana menyahuti dengan mata melotot

"Pala lo gue putusin mau!?"

"Ya lagian"

"Dah lah bacot. Buruan ganti baju, kita let's go abis itu"Ajak Rendi dengan posisi siap berdiri dekat gerbang rumah

"Titip ya"ucap Jean sekali lagi

Bandung & JeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang