Salapan belas

171 37 6
                                    

_•°_•°_•°_•°_

Tepat jam tiga sore, lelaki berambut hitam itu baru sampai rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat jam tiga sore, lelaki berambut hitam itu baru sampai rumah. Terima kasih kepada stopan kiara condong yang lagi-lagi membuat dia harus ekstra sabar menunggu hingga lampu merah berganti menjadi hijau

Kalau bukan karna kepalang butuh dengan peralatan sekolah Jean tidak akan mau mampir ke toko buku Merauke di daerah buah batu sana. Tapi sayang seribu sayang dia perlu membeli beberapa pulpen dan yang lainnya.

Sebenarnya baru sebulan yang lalu Jean datang kesini dan membeli banyak benda bertinta itu. Tapi temannya yang sangat pengertian— Haikal dan Felix selalu sengaja menyolong tanpa tau malu.

"Alhamdulillah"syukurnya saat tiba didepan rumah

Jean turun dari motor demi membuka gerbang. Namun kerutan di dahinya muncul kala melihat banyak motor yang sangat dia kenal terparkir di garasi rumah

"Lah kok pada disini?"

_•°_•°_•°_•°_

"Assalamualaikum"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab Mas Jev yang terlihat masih menggunakan baju kantor

"Lho mas Jev udah pulang kerja aja"kata si adik sedikit kaget mendapati sang kakak dirumah

"Iya nih, hari ini pengen pulang cepet aja"

Jean manggut tanda mengerti. "Itu diluar motor temen aa semua. Mereka kesini mas?"tanya Jean lagi

"Iya katanya mau ketemu abang"

"Loh abang ga ngampus?"

Mas Jevaro menggeleng. "Gatau, mungkin gaada kelas hari ini"

"Mustahil"

Jev terkekeh. "Yaudah sana ganti baju. Terus samperin ke loteng. Mereka lagi ngobrol disana"

Bandung & JeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang