Dua Belas

221 45 0
                                    

_•°_•°_•°_•°_

Seperti akhir pekan sebelumnya Jean akan datang ke rumah Ryuana, sekedar menyapa gadis berambut sebahu itu atau mungkin akan berakhir mengantarkannya ke gereja untuk berdoa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti akhir pekan sebelumnya Jean akan datang ke rumah Ryuana, sekedar menyapa gadis berambut sebahu itu atau mungkin akan berakhir mengantarkannya ke gereja untuk berdoa.

Namun saat akan mengetuk pintu rumah Ryuana, suara mesin mobil terdengar berhenti tepat dibelakangnya. Tak jauh dari tempatnya berdiri kedua orang tua Ryuana baru saja turun dari mobil. Mata mereka beradu, yang lebih tua memandang jean dengan tatapan tajamnya.

"Jean?" orang yang Jean tau adalah ibu dari sahabatnya itu menghampiri Jean lalu tersenyum tipis

"Halo tante selamat pagi" sapa Jean dengan sopan

"Pagi nak. Mau jemput Prima ya?,"tanya orang tadi

Jean mengangguk menjawab seadanya. Seperti yang di ketahui, semua orang di rumah ini tau tentang dirinya. Maksudnya itu hubungan Jean dan Ryuana yang sangat dekat. Dulu sebelum pindah ke rumah yang sekarang. Ryuana dan Jean tinggal bertetangga tapi karna satu lain hal akhirnya mereka berpisah saat duduk di bangku SMP

"Maaf ya Jean, tapi hari ini—"

Belum rampung ucapan pria paruh baya—Ayah Ryuana—itu, pintu rumah yang menjulang disampingnya terdengar dibuka dari dalam. Setelahnya menampilkan putri semata wayang rumah ini berdiri sambil menenteng helm bogo hitam ditangannya. Sepertinya Ryuana sudah siap-siap dan memang menunggu Jean.

"Lo lama banget anjing ah!"maki Ryuana sambil menatap sengit kearah Jean yang menatapnya dengan ringisan pelan

Gadis itu nampak tidak menyadari kehadiran kedua orang tuanya. Entah memang karna jarang berada di rumah atau memang Ryuana sedikit memiliki masalah soal penglihatan sih.

"Papi gak pernah mengajarkan kamu untuk berkata kasar Prima"teguran tegas itu sontak membuat sang anak berjengit kaget

Kedua mata Ryuana terlihat membola saat bersibobrok dengan jelaga sang Ayah. Lalu setelahnya tak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya lagi saat menatap ibunya yang kini ikut berada disana. Setau Ryuana kedua orang tuanya sedang tidak ada di Indonesia.

"Papi sama Mami kapan pulang?"tanya Ryuana tak percaya

"Baru—"

Perkataan ibunya belum selesai sebuah tangan lebih dulu menepuk pundaknya lalu meremasnya pelan. "Ganti bajumu, habis ini kita pergi" Titah ayahnya tegas

Ryuana meremang, pandangannya beralih dari tangan besar di pundaknya kepada wajah ayahnya. Masih pagi kenapa juga mereka sudah merusak susasana hati Ryuana.

"Prima mau pergi Pih" gadis itu terlihat menggoyangkan pelan pundaknya tak nyaman

"Ga usah ngebantah papi kamu Prima. Sekarang ke kamar dan ganti baju kamu"jelas sang ibu seperti tak mau mendengar keributan lebih lanjut

Bandung & JeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang