Opat puluh opat

190 51 23
                                    

_•°_•°_•°_•°_

Jean pulang dengan senyum sumringah, tentu mengundang pertanyaan kedua kakaknya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jean pulang dengan senyum sumringah, tentu mengundang pertanyaan kedua kakaknya saat ini. Lelaki dengan senyum bulan sabit dan titik Indah dibawah mata itu menghampiri dan menyalami keduanya. Dengan suka cita

"Kenapa?"

"Apanya?"masih dengan senyum yang sama Jean bertanya balik pada Mahesa

"Ga kebentur apa-apa kan dijalan?"kini Jevaro dengan sarung hitam duduk sambil mendongak bertanya

"Engga, tadi dijalan ga kenapa napa. Udah ya Aa mau ganti baju dulu"

"Abis jalan sama Ryuana paling"celetuk Mahesa dengan alis naik-turun menggoda

"Sotoy banget lo bang. Orang gue pergi sama Senja"

"Lah siapa?"

"Senja"

"Yang nanya"

"Jokes taun berapa itu gusti. Udah ga jaman"desisnya langsung pergi melesat kelantai atas, mengabaikan kakaknya yang memandang sinis tak terima karna dia sindir seperti tadi

"Adek kamu kenapa bang"

"Dih, males ngakuinnya kalau kaya gitu"

"Istighfar"usap Jevaro dengan asal pada muka so tampan adik pertamanya yang satu itu.

"Astagfirullah bau ikan asin tangan mas Jev!"

"Tadi emang baru megang ikan asin"

"Kok bisa? Jam segini beli ikan asin dimana?"

"Oleh oleh dari Pak RT. Baru mas simpen dapur tadi"

Mahesa menganggukkan kepala seadanya, lalu kembali berkutat dengan handphone miliknya. Mengabaikan kakak sulung nya yang masih duduk disamping ia tanpa banyak bicara.

Keheningan terjadi seiring dengan terdengar suara keran air dari toilet. Jean sepertinya sedang mandi, lagipula apa lagi yang bisa lelaki itu lakukan sehabis pulang sekolah.

"Bang"

"Kenapa Mas?"

"Jean itu masih sama Ryuana?"

"Gatau, tapi mereka masih suka bareng"

"Semoga segera udahan deh"hela nafas yang tertua dengan punggung bersandar lelah pada sandaran kursi tak lupa mata yang memejam. Cape si ganteng satu ini, kerja banting tulang buat nikahin ayang.

"Loh, kenapa doa nya jelek banget mas"

"Bukan jelek"

"Mas Jev ga suka sama Ryuana? Kita kan udah kenal dia dari kecil mas. Anaknya juga baik"

"Makanya itu, karna mas juga udah anggap Ryuana sebagai adik. Jadi lebih baik putus aja"

"Bukannya lebih enak Jean itu jadi sama Ryuana. Kan bakal beneran jadi adik ipar"

Bandung & JeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang