Opat puluh

199 46 20
                                    

_•°_•°_•°_•°_

"Pagi beban~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi beban~"

Bolehkah Ryuana jujur jika suara mendayu tadi lebih mirip seperti jamet alun-alun yang begitu bangga memamerkan behel miliknya yang seharga seratus ribu.

"Hai jamet"balasnya dengan senyum palsu yang dibuat-buat

Jean yang duduk di bagian depan jok motor hanya menghela nafas pelan melihat interaksi kedua mantan pacarnya itu.

"Baru datang, Rin"sapa Jean basa-basi

Karina mengangguk. "Gue kesiangan" jawab perempuan itu sambil membuka helm merah miliknya

"Dih, penting kalau Jean tau?"

"Loh dia yang ngajak ngomong duluan"jawabnya sewot

"Dasar jamet gatel"

"Diem, beban ga diajak ngomong"ucap Karina sambil menempelkan jari telunjuk kedepan bibir

"Anjing!"

"Ryuana"desis Jean memperingati

"Dia duluan!"

"Playing victim banget si beban"

"Wah masih pagi udah nantangin"tunjuk Ryuana lalu turun dari motor sambil melinting lengan seragam miliknya

Jean kira, Karina yang masih dalam kategori waras tidak akan meladeni hal konyol Ryuana, namun buktinya perempuan dengan rambut kuncir kuda itu ikut turun dari motor dan menarik rambut pendek Ryuana hingga empunya menjerit

"Wah jamet! "

"Awh! Sialan beban, Lepas ga!?

"Lepas dulu rambut gue!"

"Ga mau, lepas dulu rambut gue. Awh anjir sakit!"

Parkiran pagi-pagi jadi sangat rusuh mengingat dua manusia dengan suara melengking itu tengah saling menjambak. Sedangkan Jean hanya duduk memperhatikan, bukan tidak ada niat melerai hanya saja pertengkaran dua perempuan itu lebih terlihat lucu dibandingkan menyeramkan. Selagi hanya jambak rambut ya tidak apa-apa menurut Jean.

"Jeannn!!"

"Hm?" sahut Jean dengan santai berpangku dagu

"Bantuin gue!"

"Wey jangan licik lo!"

"Udah belum? Bentar lagi masuk"ucapnya dengan berjalan mendekati keduanya

Tangan Jean mencekal tangan kiri Ryuana juga tangan kanan Karina. "Sok lepas. Malu, diliatin yang lain"ucapnya

Dan dengan ajaib dua duanya melepas cengkraman secara bersamaan. Dengan keadaan seragam yang sudah kusut dan rambut yang seperti orang gila, tak lupa saling melempar tatapan tajam bak membunuh.

Bandung & JeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang