Seseorang setidaknya pernah mengalami keajaiban dalam hidupnya, setidaknya sekali seumur hidup.
***
Author POV
Boston, Bulan Juni
Lili berjalan dengan cepat memasuki rumahnya, mencari keberadaan sang papa yang menutut cerita Sheikha sedang di rawat di rumah.
Lili membuka pintu kamar sang papa, mendapati papa nya yang terbaring dengan beberapa alat medis yang tertempel di tubuhnya.
Lisa menoleh kaget melihat sang putri di ambang pintu, "Lili?"
Lili maju perlahan, mendekati sang papa yang masih saja terdiam, "Pa, papa bangun ya, Lili udah ada disini buat papa." Lirih gadis itu mencium tangan sang papa.
Lisa ikut menangis disana, dia merasa bersalah karena tidak memberitahu tentang kondisi Rudi pada sang putri.
Lisa merangkul sang putri, "Nak, papa koma nak."
Lili menoleh, menatap sang mama dengan pandangan kecewa, "Kenapa ma? Kenapa mama nggak ngomong ke Lili? Kenapa Lili harus tau ini dari orang lain?"
Hati Lisa mencelos melihat sorot mata penuh kecewa dari sang anak, "Nak, mama cuma nggak pengen bikin kamu cemas, mama mikirin sekolah kamu, mama takut fokus kamu jadi terpecah."
"Aku anak papa satu-satunya dan aku berhak tau ma !" Nada bicara Lili sedikit naik, ini adalah kali pertama Lili berbicara dengan suara naik seperti ini pada sang mama, dia benar-benar kecewa kali ini.
Lisa semakin terisak, dia menarik sang anak ke dalam pelukannya, "Maafin mama nak, maaf."
Lili menggeleng, dia melepaskan pelukan sang mama, "Mama keluar, aku mau sama papa."
"Tapi nak —"
"Ma, tolong, aku mau sama papa."
Lisa mengalah, dia keluar dari kamar itu dan menemukan keberadaan Sheikha yang tengah duduk di ruang tamu.
"Kamu yang bawa Lili kesini?" Tanya Lisa langsung pada keponakannya itu.
Sheikha menggeleng, "Enggak tan, aku bahkan nggak tau kalau Lili bakal kesini."
"Tapi dia kemari bareng kamu Sheikha."
"Aku juga nggak tau tan, tiba-tiba kita ketemu di pesawat, aku bahkan nggak tau kalau Lili diam-diam beli tiket satu pesawat sama aku."
"Gimana bisa?" Tanya Lisa masih kurang puas dengan jawaban Sheikha.
"Hari itu Sheikha bilang mau booking tiket buat balik kesini, Lili bilang beli langsung aja di bandara sambil sekalian dia mau jalan-jalan. Pulangnya Lili pamit mau ke toilet, tapi ternyata dia nggak ke toilet tan, dia beli tiket pesawat ysng duduknya di sebelah aku, bahkan dia pakai tabungan dia sendiri, aku nggak bantu apa-apa."
Lisa mengalah, dia memilih untuk percaya pada keponakannya, "Kamu pulang sana istirahat, kamu capek kan habis perjalanan jauh."
Sheikha menatap Lisa, "Tante ngusir aku? Tante marah sama aku?"
Lisa menggeleng, "Enggak, tante nggak marah, tante cuma mau kamu istirahat aja, mama papa kamu juga pasti nyariin kamu kalau kamu nggak pulang-pulang."
Sheikha mengangguk, "Syukurlah kalau tante nggak marah, kalau gitu Sheikha pulang ya tan."
Lisa mengangguk, Sheikha memilih pulang ke rumahnya yang hanya terletak di samping rumah Lili, kali ini dia ingin tidur dengan nyenyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita (SELESAI)
Teen FictionIni adalah kisah klasik masa remaja seorang Liliana Narendra Lili selalu menggantungkan hidupnya pada orang lain, hidupnya di kelilingi oleh orang yang sangat menyayanginya. Hingga pada suatu hari, sebuah kejadian buruk terjadi, dia harus kehilangan...