Terkadang egois itu perlu, sebab yang mampu menjaga perasaanmu adalah kamu sendiri, bukan orang lain
***
Author POV
"Cowok kamu banyak ya Li ternyata." Ujar lelaki yang mulutnya penuh dengan kacang itu.
Lili menoleh, mendapati seorang laki-laki yang sudah duduk di sampingnya. Pandangan laki-laki itu lurus pada TV yang sedang menyala.
"Mana ada?" Tanya Lili.
"Ada, tiga."
"Temen doang itu." Jawab Lili yang tentunya merupakan sebuah kejujuran.
"Iyalah temen, yakali kamu pacarin tiga-tiganya." Balas Sheikha.
Lili mengambil kacang dari tangan Sheikha, "Aku ada kok pacar."
"Ngaku juga kan kamu? Jadi yang mana?" Tanya Sheikha.
"Bukan salah satu dari tiga orang yang kamu maksud tentunya."
Sheikha menegakkan duduknya, "Lah, ada lagi?" Tanyanya kaget.
Lili mengangkat bahunya acuh, "Mungkin?"
"Yang mana? Kenalin sama aku."
Lili menghela nafas, "Kalau aku bisa, aku kenalin sama kamu dari kemarin-kemarin Kha."
"Kenapa nggak bisa? Kalian habis putus?"
Lili menggeleng, "Mungkin."
"Li — kamu sumpah ya, ngomong sama kamu tuh bikin pusing, bener deh."
Lili terkekeh, "Pacar aku udah meninggal Kha, beberapa bulan yang lalu."
"Li — sorry." Ujar Sheikha menyesal.
Lili mengangguk, "Nggak papa, kapan-kapan aku ajak ke makam dia ya, mau kan?"
Sheika mengangguk, "Mau."
"Kha, lihat aku deh." Pinta Lili memutar posisi duduknya agar bisa leluasa menatap sepupunya.
Sheika menoleh, "Apa?"
"Aku serius, lihat aku bentar."
"Iya apa?" Sheika membenarkan posisi duduknya, menatap sepupunya.
"Kenapa kamu tiba-tiba mau balik ke Indo?" Lili menatap mata sepupunya dengan pandangan mengintimidasi.
"Ya karena aku pengen aja." Balas Sheikha.
Lili menatap wajah sepupunya gemas, "Aku tau kamu, kita itu sama, sama-sama males naik pesawat lama-lama, mustahil kamu kesini cuma karena pengen aja."
"Waktu berputar Li, sekarang aku seneng kok naik pesawat, seneng travelling sendiri juga."
Lili menggeleng, "Kamu nggak mau natap mata aku, itu tandanya kamu bohong."
Dan kini wajah Sheika perlahan berubah sedikit ketakutan.
"Kamu seriusan nggak mau ngasih tau aku apa alasan kamu balik kesini?" Nada bicara Lili mulai terdengar aneh di telinga Sheika.
"Kamu kenapa nggak percayaan sama aku sih Li?"
"Satu .."
"Aku udah jujur."
"Dua .."
"Nggak ada yang aku sembunyiin dari kamu, sumpah."
"Tiga."
"Gimana kalau besok kita nonton Daihatsu master?" Sheika berusaha mengalihkan pembicaraan ini.
"Oke, kalau kamu nggak mau ngasih tau, aku bisa cari tau sendiri." Lili bergegas meninggalkan Sheika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita (SELESAI)
Teen FictionIni adalah kisah klasik masa remaja seorang Liliana Narendra Lili selalu menggantungkan hidupnya pada orang lain, hidupnya di kelilingi oleh orang yang sangat menyayanginya. Hingga pada suatu hari, sebuah kejadian buruk terjadi, dia harus kehilangan...