Jatuh cinta itu indah, namun ada yang lebih indah dari sekedar jatuh cinta, dicintai kembali sebagai balasan.
***
Lili POV
Deru motor mulai terdengar memasuki halaman rumahku. Aku hafal betul suara motor itu, suara motor milik Randy, pacarku.
Segera ku habiskan segelas susu yang sudah Bi Leni siapkan untukku setiap paginya dan bergegas menghampiri Randy, aku tak mau dia menungguku terlalu lama. Beginilah hidupku, penuh cinta jika sudah berhubungan dengan Randy, ah sayang.
"Morning bee." Sapaku dengan senyum terbaikku.
Dia yang bersandar di motor terkekeh lalu berjalan menghampiriku, diusapnya sudut bibirku dengan sapu tangan yang selalu dia bawa, "Kebiasaan."
Aku ikut terkekeh, ini adalah kebiasaanku selama ini. Selalu lupa untuk membersihkan sisa susu yang menempel di sudut bibirku. Alhasil Randy lah yang harus membersihkannya. Katakan aku modus, ya memangnya kenapa? Toh dia juga kekasihku, hehe.
"Hehe, ayo berangkat."
Randy berjalan menuju motornya, mengambil helm miliknya yang sudah dia patenkan untukku, memakaikannya di kepalaku. Katakan aku manja, namun Randy nampak tidak keberatan akan hal itu.
"Ready princess?" Tanyanya yang selalu membuat pipiku memerah.
Aku mengangguk dan motor Randy mulai meninggalkan halaman rumahku.
Sepanjang perjalanan, ku isi dengan celotehan ringan yang kadang mengundang reaksi gemas dari Randy.
Dia adalah laki-laki yang tidak banyak bicara, dia lebih senang mendengarkan celotehanku daripada harus memulai obrolan. Tetapi kadang dia juga suka bercanda, bahkan tak jarang candaannya membuatku merasa gemas dan bereaksi mencubit perutnya, membuatnya mengaduh dan minta ampun. Aku selalu senang melihat reaksinya yang sedemikian rupa, lucu pikirku.
Oh ya, kami sudah saling mengenal lebih dari empat tahun, kami berkenalan saat awal masuk SMP dan memutuskan untuk berpacaran setelah dekat dan saling mengenal dalam waktu satu bulan.
Katakan aku gegabah karena secepat itu memutuskan untuk berpacaran dengannya, aku tidak peduli. Toh, nyatanya sampai sekarang hubungan kami baik-baik saja. Konflik ada, namun tidak berkepanjangan dan menimbulkan masalah yang serius dalam hubungan kami.
Dan sekarang pun, kami juga masih bersekolah di sekolah yang sama, hanya saja kami tak pernah satu kelas.
Sejak awal masuk SMA, Randy memang diperbolehkan menggunakan sepeda motor oleh orang tuanya, sehingga dia memutuskan untuk selalu mengantar jemputku karena rumahku yang searah dengan jalan ke sekolah, nikmat bukan?
Dan tanpa disadari, perlahan kami pun mulai memasuki halaman sekolah.
"Kamu nanti langsung pulang?" Tanya nya sambil melepaskan helm ku.
Aku punya tangan dan bisa saja melepas helm itu sendiri, namun jika ada Randy, kenapa aku harus repot-repot mengeluarkan tenaga untuk hal itu? Suatu hal kecil yang menurutku romantis dari sosok Randy adalah ini, memasang dan membuka helm untukku.
Aku menggeleng, "Aku ada volly.".
Dia mengangguk, "Aku tunggu di kantin ya?"
"Tapi kayaknya bakalan lama deh aku nya bee, soalnya bakalan ada reorganisasi gitu, kamu nggak papa?" Tanyaku sedikit tak enak jika membiarkan dia menungguku cukup lama.
"Hmm .. gimana ya? Sebenernya mama minta aku buat jemput dia di bandara." Ujarnya tak enak sambil berjalan melewati lorong menuju kelas.
"Yaudah deh, aku kan bisa balik naik ojek online." Ujarku tak ingin membuatnya merasa bersalah karena tak bisa mengantar ku pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita (SELESAI)
Teen FictionIni adalah kisah klasik masa remaja seorang Liliana Narendra Lili selalu menggantungkan hidupnya pada orang lain, hidupnya di kelilingi oleh orang yang sangat menyayanginya. Hingga pada suatu hari, sebuah kejadian buruk terjadi, dia harus kehilangan...