36. Jalan Masing-Masing

30 2 0
                                    

Aku percaya bahwa kelak suatu hari tulang rusuk ku akan segera ku temukan. — Tulang Punggung.

***

Author POV

"Papa, betah banget sih tidurnya." Lili berjalan mendekati sang ayah lalu memeluknya.

Rudi hanya tersenyum melihat tingkah manja sang putri, "Kamu kapan kesini?"

"Baru aja pa, baru selesai makan aku."

"Sama siapa?"

"Sheikha."

Dahi Rudi berkerut, "Sheikha?"

Lili mengangguk, "Papa pasti bingung kan kenapa anak itu bisa ke Indo? Aku juga bingung."

Rudi melirik Lisa, "Pasti utusan mama mu."

Lisa mengangguk, "Iya, aku yang minta."

Lili menatap Rudi dalam, "Papa cepet sembuhnya dong, Lili punya banyak cerita tau."

Rudi tersenyum, "Papa udah sembuh tau, ini papa udah bisa senyum."

"Pa, Randy pa."

"Randy kenapa nak?" Tanya Rudi sedikit serius melihat ekspresi Lili.

"Randy udah pergi pa, Randy udah ninggalin aku." Ujar Lili pelan.

Rudi nampak kaget, "Kamu jangan bercanda deh nak, papa baru bangun kamu kasih berita kaya gini."

"Aku nggak bercanda pa, Randy pergi seminggu setelah papa kecelakaan."

Rudi memegang bahu sang putri, "Kamu nggak papa kan nak?"

Lili menggeleng, "Aku nggak papa pa, lebih tepatnya udah nggak papa."

Rudi menatap Lisa, "Lisa, tolong kamu carikan psikolog ya, aku mau Lili konsul ke psikiater."

Lili menggeleng, "Aku nggak depresi kok pa, aku sempat down dua bulan sih, tapi aku ada teman buat cerita kok, sekarang aku juga ada Sheikha disini."

"Disini?" Tanya Rudi.

Lisa mengangguk, "Anak kamu keterima di MIT pa."

Mata Rudi berbinar, "Benar gitu nak?"

Lili mengangguk, "Benar pa, aku bakal stay disini, bareng Sheikha sama Ariga."

"Siapa itu Ariga?"

"Ariga anak Dokter Wira?" Tebak Lisa.

Lili mengangguk, "Iya Ariga anak Dokter Wira, dokter papa."

Rudi menatap putrinya bangga, "Papa bangga sama kamu nak."

Lili tersenyum, Lisa merangkulnya, "Mama juga."

Keluarga yang bahagia.

***

Sheikha terbangun dari tidurnya dan langsung mencari keberadaan sepupunya yang sedang duduk di ayunan bekalang rumahnya.

"Ngapain?" Tanya Sheikha yang mengambil posisi duduk di samping Lili.

Lili memperlihatkan ponselnya, "Lihat pergerakan di Ig."

"Mau ngapain?"

"Block mantan sahabat aku." Jawab Lili yang sedang melihat profil Gilda.

"Kenapa di block?"

"Males ah sama orang fake." Lili meminum es nya.

Sheikha mengambil gelas minuman Lili, "Harusnya jangan di block tau."

Antara Kita (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang