Tidak ada yang benar-benar bisa kau percayai seratus persen di dunia ini, semua bisa menjatuhkanmu, kapan saja.
***
Author POV
Lili melangkahkan kaki menuju kelasnya, hari ini mood nya tidak begitu baik. Banyak perubahan yang dia alami, selepas kepergian Randy, dia juga sering kali menerima teror dari Dinda dan Gladys, namun beruntung dia tidak selemah yang Dinda dan Gladys pikir.
Lili memang bisa saja bersembunyi di balik nama populer sahabatnya, Gino. Namun Lili memilih untuk tetap diam, dia tau bagaimana cara menghadapi kedua kakak beradik itu. Tanpa Gino, dan tanpa Randy tentunya.
Pernah suatu hari dia hampir saja tertimpa pot bunga, namun nasib baik masih memihak padanya, dengan gerakan cepat dia mampu menghindar, walau sedikit kaget, dia tetap tidak kenapa-napa.
Lili sadar bahwa tidak semua orang bisa menerima apa yang dia perbuat, apalagi perempuan macam Gladys, maka dari itu alih-alih memperpanjang masalah dengan mengadu pada Gino, dia memilih diam. Toh, memang sampai berapa lama gadis itu akan tahan dan menerornya jika semua terornya selalu gagal?
Dan beruntungnya, kini selepas Dinda menjalani ujian nasional, gadis itu sudah jarang di sekolah karena memang dia hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan saja, alhasil Gladys yang tidak punya cukup nyali untuk sekedar meneror Lili, dia memilih untuk tidak lagi mengusik kehidupan Lili.
Lili menyandarkan tubuhnya di kursi, entah mengapa perjalanan dari area parkir menuju kelas terasa sangat jauh kali ini.
"Li, are you okay?" Tanya Gilda yang sudah lebih dulu datang.
Lili menoleh, ditatapnya sahabat yang dua tahun terakhir selalu bersamanya.
Are you okay? Gimana gue bisa baik-baik aja setelah apa yang lo lakuin ke gue? Batin Lili.
"Iya, gue oke kok."
"Gue seriusan deh, lo kenapa? Muka lo kusut banget."
Lili menggeleng, "Lo tumben berangkat lebih awal daripada gue?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan.
Dan ekspresi Gilda berubah sedikit gugup, "Eh iya, itu tadi gue nebeng nyokap, jadi agak pagi."
"Oh okay."
Keduanya terdiam, entah mengapa, suasana berubah menjadi canggung kali ini.
"Lo tau kan Gil, siapa orang yang udah bikin kondisi gue membaik setelah ditinggal Randy?" Tanya Lili.
Gilda menoleh, dia tampak kaget dengan pernyataan sahabatnya itu, "Gino?" Tanya Gilda balik.
Lili mengangguk, "Bukannya gue udah kasih tau lo dua bulan yang lalu? Pas elo jadian sama Renaldi?"
"Iya, lo udah bilang." Gilda mengangguk mengingat hari itu, hari dimana Gilda jalan dengan gebetannya dan Gino mengajak Lili makan ramen hingga berakhir di toko buku.
Lili mengangguk, "Dan seminggu yang lalu lo bilang, lo putus sama Renaldi."
"Iya gue kan selalu cerita kalau ada apa-apa ke lo Li." Gilda sedikit bingung dengan arah pembicaraan kali ini.
"Hmm .. kita sahabat kan Gil?" Tanya Lili menatap manik mata Gilda.
Gilda menyercit bingung, "Apaan sih Li, pertanyaan lo ambigu tau, ya semua orang juga tau lo sahabat gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita (SELESAI)
Подростковая литератураIni adalah kisah klasik masa remaja seorang Liliana Narendra Lili selalu menggantungkan hidupnya pada orang lain, hidupnya di kelilingi oleh orang yang sangat menyayanginya. Hingga pada suatu hari, sebuah kejadian buruk terjadi, dia harus kehilangan...