19. Gino Datang

116 14 0
                                    

Ombak memang selalu akan datang kembali, meski dengan air yang berbeda, rasa yang sama.

***

Author POV

"Aku langsung balik ya Li." Pamit Renaldi begitu mobilnya sudah terparkir di rumah Lili.

Entah apa yang telah terjadi hingga keduanya mengubah panggilan mereka menjadi aku-kamu.

"Loh kenapa? Masuk aja dulu, kamu pasti capek kan habis perjalanan lumayan jauh juga." Lili melepas seat belt nya.

Renaldi menggeleng sembari menatap sebuah mobil yang terparkir di depan mobilnya. Keduanya sama-sama tau siapa pemilik mobil itu.

"Nggak papa kali, ayo masuk." Ajak Lili.

Renaldi menggeleng, "Aku nggak mau memperkeruh suasana Li, biar kamu selesaiin dulu urusan kamu sama dia, aku balik."

Lili menghembuskan nafas lelah, "Oke, kabarin aku ya kalau udah sampai rumah."

Renaldi tersenyum, tangannya tergerak mengacak-acak rambut Lili, "Pasti princess."

"Aku turun, hati-hati ya."

Lili turun dari mobil Renaldi dan menunggu mobil itu pergi meninggalkan halaman rumahnya.

Setelah mobil Renaldi benar-benar menghilang, Lili baru bergegas memasuki rumah.

Dia menghirup napas dalam-dalam, dalam hatinya muncul berbagai pertanyaan tentang kehadiran Gino di rumahnya, untuk apa orang itu datang lagi setelah sekian lama?

***

Lili membuka pintu rumahnya yang langsung berhadapan dengan ruang tamu. Pandangannya langsung tertuju pada seorang laki-laki yang sedang duduk di sofa ruang tamunya.

"Li, lo dari mana aja?" Gino berdiri dan menghampiri Lili yang masih berada di dekat pintu, lelaki itu nampak khawatir.

Lili tak menjawab, namun mempersilahkan lelaki itu untuk kembali duduk, "Duduk." Perempuan itu mulai melangkahkan kakinya menuju sofa yang tadi diduduki Gino, Gino mengikuti langkah Lili.

"Jadi ada apa lo kesini tiba-tiba?" Tanya Lili langsung ke pokok bahasan.

"Bukannya biasanya gue kesini kapan aja ya? Dan lo nggak pernah tanya kenapa gue kesini sebelumnya." Tanya Gino balik.

Lili terkekeh, "Yaampun gue sampai lupa kalau lo biasanya juga sering kesini, ampun deh kelupaan gue, saking udah lamanya ya lo nggak pernah kesini lagi."

Gino terdiam, tak menyangka bahwa Lili akan berkata seperti itu dan hubungan keduanya akan secanggung ini.

"Mau minum?" Tawar Lili.

Gino menggeleng, "Lo dari mana Li?"

"Kenapa gue harus jawab gue darimana?" Tanya Lili.

Gino melotot, "Li, apa salahnya tinggal jawab sih?"

Lili memandang Gino jengah, "No, apa salahnya tinggal jawab?"

Gino menatap Lili lelah, "Kenapa sih kita nggak bisa akur sekali aja Li? Kenapa lo selalu aja gini sama gue?"

Lili menatap Gino tak kalah lelah, "Kenapa gue selalu gini sama lo apa lo yang selalu gini sama gue?"

"Maksud lo apa sih Li? Gue nggak paham."

"Gue lebih nggak paham sama maksud lo yang tiba-tiba kesini nanyain gue dari mana setelah berbulan-bulan lo ngilang."

Gino terdiam. Pun halnya dengan Lili.

Antara Kita (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang