5. Rahasia

207 16 0
                                    

Akan ada kebohongan kedua, ketiga dan seterusnya untuk menutupi kebohongan pertama.
Intinya, jangan berbohong.

***

Author POV

"Mama manggil aku?" Randy duduk di kursi samping mamanya.

Melinda menoleh, menatap anaknya yang ternyata sudah sebesar ini.

"Iya, ada hal yang mau mama bicarakan."

Dahi Randy berkerut, "Ngomong apa ma?"

"Sebenarnya, mama pulang karena mama dapat amanah dari Lisa."

"Tante Lisa? Mama Lili?" Tanya Randy memastikan.

Melinda mengangguk, "Lisa bilang, kamu harus jagain Lili, dia titip Lili sama kamu dulu."

"Ma, kalau untuk urusan itu, tanpa diminta pun pasti akan Randy lakukan dengan senang hati."

Melinda tersenyum paksa, "Jangan sakiti dia ya nak, Rudi dan Lisa tidak bisa pulang ke Indonesia dalam waktu dekat, kamu harus memberi pengertian ke dia."

"Ma, tolong langsung ke point nya aja bisa?" Tanya Randy yang merasa ada hal yang disembunyikan oleh sang mama.

Melinda mengangguk, "Rudi sudah sebulan ini koma karena kecelakaan, Lisa meminta siapapun untuk tidak memberi tahu hal ini pada Lili. Kamu tau sendiri kan bagaimana hubungan erat antara Lili sama papanya?"

"Apa? Om Rudi kecelakaan?" Mata Randy terbelalak, "Ma, Lili pasti bakal kecewa kalau dia tau nggak ada yang mau terbuka sama dia tentang kondisi papanya." Protes Randy.

Melinda memegang bahu anak keduanya, "Kita hargai keputusan Lisa ya nak. Mama percaya sama kamu." Ujarnya sebelum beranjak menuju kamarnya, meninggalkan Randy yang masih tak tau harus berbuat apa setelah ini.

Gue janji bakalan jagain Lili sampai gue nggak bisa nafas.

***

"Bee, tumben bawa mobil?" Tanya Lili begitu keluar dari rumahnya.

"Iya, nanti ada kumpul sama anak-anak." Jawab Randy seraya membersihkan sudut bibir Lili, seperti biasa.

"Kan biasanya naik motor bee." Protes Lili.

"Kenapa emangnya kalau nggak pakai motor?" Tanya Randy menyelidik.

"Nggak bisa meluk kamu dong." Gumam Lili yang masih dapat didengar oleh Randy.

Randy terkekeh gemas mendengar gumaman sang kekasih, "Ngomong apa?"

"Nggak bisa meluk kamu." Ulang Lili dengan suara yang lebih keras.

Randy terkekeh dan meraih tubuh Lili, "Sini peluk dulu."

"Wangi, seperti biasa." Gumam Lili di pelukan Randy.

Randy melepaskan pelukannya, membukakan pintu mobil untuk kekasih tercintanya, "Ayo, keburu siang."

"Berasa princess tau." Komen Lili sebelum masuk ke mobil.

"Tapi kamu suka kan?" Goda Randy.

Lili memperlihatkan senyum terbaiknya, "Sukaaaa."

Randy tersenyum lalu menutup pintu mobil dan berjalan menuju kursi kemudi, dipakaikannya seatbealt pada tubuh Lili yang telah fokus pada ponselnya. Mobil Randy pun mulai meninggalkan halaman rumah Lili.

"Sayang, nanti kayaknya aku kumpul sama anak-anaknya agak lama deh, kamu nggak usah ikut ya, aku antar pulang dulu nggak papa kan?"

"Emang mau ngapain sih kok aku nggak diajak?" Tanya Lili yang masih fokus bermain Hago.

Antara Kita (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang