AKANKAH BERTEMU DI PELAMINAN

16.2K 2K 80
                                    

Ingin menghardik, ingin menjambak, dan menyalahkan semuanya kepada Dimas. Namun kenyataannya, melihat laki-laki itu saja sudah cukup membuatnya muak.

Apalagi ketika Dimas menghampirinya, Anastasia segera berbalik untuk menghindar. Sayangnya, pria itu lebih cepat memanggilnya.

Baru berani dia manggil gue saat orang tuanya ga ada disini, batin Anastasia kesal.

"Apa kabar?" tanya Dimas saat mau tak mau Anastasia berbalik menghadapnya.

Perempuan yang datang bersama Dimas tadi tentu saja ikut menaruh perhatiannya kepada mereka begitu juga dengan Chika.

Anastasia tak menjawab, ia hanya menatap tajam ke arah Dimas dengan kedua mata yang memerah.

"Oh ya, soal kejadian 3 tahun lalu. Sebenernya udah lama aku mau nyariin kamu. Kakak kamu pernah ngehubungin aku, dan bilang kalau kamu harus bayarin semua kekacauan yang saya buat waktu itu," ucap Dimas pelan.

Namun Anastasia masih tak menjawab, ia terlalu kesal hingga takut akan mengamuk di tempat ini.

"Berapa nomor rekening kamu? Biar aku ganti semuanya sekarang," ucap Dimas lagi dengan tenang membuka layar ponselnya.

"Sayang," panggil perempuan cantik yang dari wajahnya terlihat jelas bahwa gadis ini blasteran bule - Indonesia.

"Ini temen kamu?" tanya perempuan itu melirik ke arah Anastasia dengan senyum ramah.

"Iya. Dia Anastasia," ucap Dimas memperkenalkan Anastasia dengan sangat santainya, seolah mereka tak pernah memiliki masalah apapun.

"Anas, kenalin ini Queenzy. Dia calon istri aku," ucap Dimas tersenyum sambil merangkul perempuan itu dengan santai.

"Dia itu designer terkenal di Paris," imbuh Dimas sambil menatap perempuan bernama Queenzy itu.

"Hallo, Anastasia," sapa Queenzy.

Anastasia tak menyahut sama sekali. Ia lebih memilih untuk merebut ponsel milik Dimas tadi dan mengetikkan nomor rekeningnya.

"Saya udah tulis nominalnya. Kirim sekarang kalau bisa," ucap Anastasia sambil melemparkan kembali ponsel Dimas yang untungnya bisa ditangkap oleh laki-laki itu.

Sebenarnya, saat itu Agastya sudah selesai. Namun ia sengaja tak langsung menghampiri Anastasia, karena ia ingin tahu apa hubungan Anastasia dengan CEO muda dari sebuah perusahaan kosmetik bernama Dimas itu.

Dimas mendelik ke arah Anastasia sementara tangannya sibuk mengirimkan uang dari rekeningnya menuju rekening Anastasia. Dan kurang dari satu menit proses itu selesai.

"Udah selesai," jawab Dimas sambil menunjukkan bukti transfer-nya melalui layar ponselnya.

Anastasia tak mengatakan apa-apa lagi, ia segera berbalik untuk pergi.

"Ternyata bener apa kata mereka. Kamu cuma peduli seberapa rugi kamu saat itu, bukan aku-"

Dimas tak bisa melanjutkan kalimatnya ketika Anastasia tiba-tiba berbalik dan meninju wajahnya dengan kencang.

"Brengsek," tukas Anastasia pelan namun penuh penekanan.

Ia mengibaskan tangannya sendiri yang terasa sangat perih setelah untuk pertama kalinya meninju orang lain. Kemudian ia berjalan pergi meninggalkan tatapan kaget semua orang yang ada di butik itu yang serentak tercengang.

"Sayang... Are you okay? Hey!" ucap Queenzy panik memegangi Dimas.

Sebenarnya, pukulan dari gadis itu tak begitu terasa sakit. Justru harga dirinya yang begitu terasa sakit karena perempuan itu.

JATUH UNTUK MENCINTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang