THANK YOU, AGASTYA

1.3K 48 0
                                    

Biasanya, setelah bangun dari tidur, Anastasia akan langsung ke kamar mandi, membersihkan diri baru mengurus Ririn dan Agas. Namun, sejak pulang dari rumah sakit, Anastasia masih belum boleh banyak bergerak, meskipun ia sudah merasa tubuhnya jauh lebih baikan.

Alhasil, seluruh keluarga menaruh perhatian mereka kepada Anastasia dan Akala. Tapi, tentu saja Anastasia merasa tak enak karena orang tuanya dan Agas ikut kerepotan. Alhasil, Agas memilih untuk menyewa satu suster seperti yang sudah mereka rencanakan di awal.

Meskipun ada suster, Anastasia bersikeras kalau ia bisa melakukannya sendiri, ia memilih untuk melakukannya. Karena bagaimana pun Anastasia ingin merawat anaknya.

Pagi ini Agastya sudah siap dengan setelan jas nya untuk menghadiri acara kelulusan TK Ririn. Setelah merapikan mejanya, Agastya menghampiri Anastasia yang masih tertidur di atas kasur bersama dengan Akala yang juga tertidur di sebelahnya.

Pelan-pelan Agastya duduk si sisi ranjang sambil memperhatikan Akala yang terus menggerak-gerakkan bibirnya pelan padahal matanya tertutup. Kemudian kembali diam. Agastya meraih kain khusus milik Akala lalu membersihkan sudut-sudut bibir Akala.

"Pules ya, Nak. Kasian Mama, tuh," bisik Agastya terkekeh pelan mengingat betapa tak bisa tidurnya mereka terutama Anastasia yang harus terus terjaga ketika Akala bangun di tengah malam dan menginginkan susu.

Merasakan pergerakan di kasur, pelan-pelan Anastasia membuka matanya dan pandangannya langsung tertuju pada Agastya yang duduk dengan pakaian rapi di hadapannya.

"Mas, jam berapa sekarang? Ririn udah siap? Bajunya udah disiapin kan?" tanya Anastasia hendak beranjak, namun Agastya menahannya dan pelan-pelan membuat Anastasia kembali menyenderkan kepalanya di atas bantal.

"Udah. Semuanya udah siap, sayang. Sekarang Ririn lagi siap-siap sama Bi Ami. Aku udah bilangin nanti ke suster kalau pas dateng kamu masih tidur, dia akan tunggu di depan. Jadi ..." Agastya menarik selimut untuk menyelimuti Anastasia dengan hati-hati agar tak kena Akala yang sedang tidur.

"Kamu lanjut tidur aja ya, sayang. Tadi malem kamu gak tidur sama sekali," lanjut Agastya sambil mengelus rambut Anastasia dengan lembut.

"Aku gak enak banget karena gak bisa ikut ke acara Ririn," keluh Anastasia pelan.

"Gak apa-apa, sayang. Ririn pasti ngerti kok. Nanti aku jelasin lagi ke Ririn," ucap Agastya kemudian membungkuk mencium kening Anastasia.

"Aku berangkat ya," pamit Agastya sementara Anastasia mengangguk lalu mencium punggung tangan Agastya.

"Kalau perlu sesuatu, langsung telepon aku," ucap Agastya.

Anastasia mengangguk lalu mulai memejamkan matanya lagi yang terasa sangat berat.

"Hati-hati ya, Mas," gumam Anastasia yang masih bisa didengar oleh Agastya. Ia berjalan keluar dari kamar dan menghampiri kamar Ririn.

"Ririn, sayang. Udah siap?" tanya Agastya menghampiri Ririn yang sudah cantik menggunakan kebaya warna merah muda dan aksen tali di pinggang berwarna emas.

"Udah, Pa!" sahut Ririn dengan bersemangat menghampiri Agastya yang langsung menggandeng tangannya. Sementara Bi Ami mengikuti di belakang mereka.

"Mama sama adik mana, Pa?" tanya Ririn ketika Agastya sudah membuka kan pintu untuk Ririn.

"Papa kan udah bilang sayang, Mama sama adik, belum bisa ikut jauh-jauh keluar. Jadi Ririn sama Papa, okay?" jawab Agastya dengan antusias mengikuti vibe ceria Ririn sebelum mendengar jawaban Agastya. Karena kini, anak itu terlihat murung dan menolak untuk masuk ke dalam mobil.

"Ririn gak mau dateng ah," sahut Ririn berjalan menyingkir dari hadapan Agastya. Sontak, Bi Ami pun ikut mengejar Ririn dan menahan anak itu.

"Oma... Mama..."

JATUH UNTUK MENCINTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang