SEBUAH KEINGINAN

12.9K 1.4K 14
                                    

"Kalian udah pulang? Cepet banget, Gas?" tanya Renata begitu Agas berjalan masuk sambil menggendong Ririn yang masih tertidur.

"Ririnnya keburu tidur," jawab Agastya singkat kemudian berjalan menaiki tangga.

Melihat gelagat Agas yang tak biasa, Renata pun melirik ke arah Anastasia berusaha bertanya ada masalah apa. Namun, Anastasia yang tak mengerti pun hanya menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum tipis.

"Ya udah, istirahat ya, Nas. Mama juga mau istirahat nih. Syukur kalian pulang lebih cepet," ucap Renata terkekeh pelan.
"Anas ke atas ya, Ma," pamit Anastasia menyusul Agas ke dalam kamarnya.

Malam ini, Ririn kembali tidur di kamar Agas. Sementara Anastasia, berencana untuk tidur di kamar tamu yang sudah ia bersihkan tadi. Namun, sebelum itu terjadi, ia ingin mengatakan terima kasih kepada Agas yang sayangnya masih terlihat kesal entah kenapa.

"Mas Agas, mau teh ga? Saya-"

"Ga perlu. Saya mau istirahat. Kamu juga sebaiknya sana ke kamar tamu. Sengaja kan beres-beres kamar itu biar ga tidur di sini?" sindir Agastya sambil melepaskan dasinya dengan gerakan gusar. Namun karena kesal, Agas gagal melepaskan dasinya, maka ia beralih untuk melepaskan kancing lengan kemejanya.

"Iya. Saya emang sengaja lakuin itu."

"Kamu pikir saya juga bakal tidur sama kamu walaupun kita sekamar?"

"Justru karena saya ga mau kamu tidur di sofa terus gara-gara saya!" tukas Anastasia lama-lama kesal juga dengan sikap jutek Agas yang tiba-tiba seperti ini.

Akhirnya Anastasia segera mengambil baju tidurnya dari dalam lemari dan buru-buru berjalan keluar kamar meninggalkan Agas yang hanya diam sambil berusaha melepaskan dasinya lagi.

"Asli nyebelin banget," gerutu Anastasia sambil berjalan menuruni tangga dengan kesal. Ia benar-benar tak habis pikir, bagaimana bisa orang berubah secepat itu?

Anastasia terdiam sejenak sebelum memasuki kamar tamu itu. Ia mulai berpikir apakah Agastya marah karena ia datang ke acara itu secara mendadak? Dan apakah karena ia membawa Ririn, Agas jadi tak bisa bertemu dengan Larissa?

"Siapa yang bilang mau ngajak ke acara itu!?" gumam Anastasia menghela napas gusar.

"Apa jangan-jangan dia juga ngajak si Larissa? Dasar!" tukas Anastasia segera membuka pintu kamar tersebut dan cukup terkejut melihat isi kamar ini terlihat sangat rapi dan tertata.

Dari sprei tempat tidur, posisi sofa, gorden, lemari, meja, semuanya terlihat baru. Anastasia sampai melongo tak percaya melihatnya.

Padahal jelas-jelas ia ingat tadi siang saat membereskan kamar ini, ia hanya melihat sprei tempat tidur berwarna putih polos, tanpa furnitur selain meja dan sofa, gorden pun hanya kain biasa.
Tapi kenapa sekarang kamar ini terlihat seperti kamar seorang ratu?

Siapa yang telah menyihir kamar ini? Apa terjadi sesuatu saat dirinya ke mall bersama Ririn dan Lily?

Anastasia tak terlalu memperdulikan hal itu. Ia buru-buru mengganti bajunya untuk bersiap tidur.

Jika diingat kembali apa yang sudah terjadi seharian ini, Anastasia merasakan hal paling aneh dalam hidupnya.

Pertama perubahan sikap Dimas yang masih mengganjal dalam hatinya.
Kemudian sikap Agastya yang bisa dibilang sedikit berlebihan menurutnya.
Anastasia menghela napas panjang ketika membaringkan dirinya di atas tempat tidur nyaman ini.

Padahal ia sudah memaafkan Dimas tadi. Namun, kenapa hatinya masih merasa tak tenang? Dan kenapa dengan sikap Agastya yang sekarang? Padahal Anastasia pikir, Agas sudah benar-benar ingin berteman dengannya.

JATUH UNTUK MENCINTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang