HARI LIBUR

12.8K 1.3K 14
                                    

Lagi-lagi Anastasia terbangun di kamar Agas pagi ini. Seingatnya, semalam ia sudah tertidur nyenyak di atas sofa. Namun sekarang, ia terbangun di atas tempat tidur dengan Ririn yang sudah bangun lebih dulu.

Anastasia melirik ke arah Ririn yang sedang asyik menonton kartun di TV kamar ini sendirian.

"Mama,” panggil Ririn segera menghampiri Anastasia ketika merasakan pergerakannya yang baru saja terbangun.

Anastasia belum bisa mengatakan apa-apa. Ia hanya tersenyum pada Ririn dan memeluk anak itu dengan nyaman.

"Mama kok semalem tidur di sofa?" tanya Ririn sambil memainkan rambut Anastasia.

"Mama ketiduran sayang ..."

"Mama kaya Ririn, kalau ketiduran digendong Papa," ledek Ririn tertawa pelan. Namun, Anastasia sama sekali tak bisa tertawa. Wajahnya tiba-tiba menegang ketika mendengar kalimat yang diucapkan oleh Ririn barusan. Ia digendong Agas? Kenapa harus digendong? Dan kenapa Ririn harus melihatnya?

Anastasia mendengus pelan. Pantas saja ia terbangun dengan nyaman di atas tempat tidur ini pagi-pagi. Kemudian ia mengedarkan pandangannya ke sekitar, mencari sosok Agastya.

"Rin, Papa ..."

"Ini,” jawab Ririn sambil menunjuk gundukan dibalik selimut. Sontak Ririn membuka selimut tersebut dan berusaha membangunkan Agas yang masih tertidur dengan posisi membelakangi mereka.

"Eh, Rin. Udah jangan dibangunin,” ucap Anastasia menahan Ririn yang terlihat sangat antusias membangunkan ayahnya.

"Tapi Ririn mau main sama Papa ..."
"Ririn bantuin Mama aja yuk,” sahut Anastasia pelan-pelan beranjak dari tempat tidur dan menggendong Ririn turun dari tempat tidur juga.

Hari sabtu, setidaknya Anastasia bisa lebih bebas karena hari ini Agas dan Ririn libur.

Anastasia berjalan menuju kamar Ririn dan tak melihat Mbak Ami di dalamnya. Tas besarnya pun sudah tak ada di sana. Lantas perhatian Anastasia kembali pada Ririn yang langsung berjalan menuruni tangga menghampiri Renata.

"Oma!" panggil Ririn sambil menghampiri neneknya yang baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian olahraga.

"Eh, sayang udah bangun,” sapa Renata sambil memangku Ririn sebentar. Sementara Ririn hanya tertawa pelan.
"Untung kamu bangun pagi terus, Nas. Biasanya kalau libur, anak ini bangunnya siang, ngikutin Papanya,” ucap Renata terkekeh begitu Anastasia menyusul mereka.

"Mama mau olahraga keluar?" tanya Anastasia.

"Iya nih. Biasa, senam sama ibu-ibu kompleks. Kamu mau ikut, Nas?" tanya Renata.

"Lain kali aja, Ma. Anas belum siap-siap, nanti Mama telat,” sahut Anastasia mengelak. Karena pada dasarnya memang ia tak begitu suka olahraga apalagi dengan perkumpulan ibu-ibu.

"Ya udah kalau gitu, Mama berangkat dulu ya,” ucap Renata menurunkan Ririn dari pangkuannya.

Anastasia menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Dan perhatiannya kembali pada Ririn yang langsung menyalakan TV di ruang tengah.

"Oke, Ririn. Mama bikinin susu dulu ya,” ujar Anastasia yang disahuti anggukkan kepala Ririn. Anak itu sudah kembali menaruh perhatiannya pada layar TV. Kemudian, ketika Anastasia sedang berkutat dengan susu formula untuk Ririn, perhatiannya teralihkan pada cetakan pudding di rak yang sudah ia bereskan kemarin.

JATUH UNTUK MENCINTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang